KalbarOnline, Pontianak – Sehubungan dengan berkembangnya isu dan upaya untuk menghentikan acara Masiroh Panji Rasulullah 1438 H yang akan diselenggarakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) khususnya di Pontianak tanggal 15 April 2017 termasuk tuduhan makar yang dialamatkan terhadap Hizbut Tahrir.
Untuk itu, DPD 1 HTI Kalbar menggelar konferensi pers untuk mengklarifikasi isu terkait makar yang ditujukan terhadap agenda Masirah Panji Rasulullah oleh beberapa ormas di Kota Pontianak, Kamis (13/4). Konferensi pers tersebut dihadiri oleh perwakilan dari FPI, LPI, POM Kalbar, MABM, Paguyuban Sunda.
Wandra Irvandi selaku Humas DPD 1 HTI Kalbar mengklarifikasi bahwa aktivitas yang dilakukan oleh HTI adalah aktivitas dakwah, bukan makar.
Selain itu, perwakilan ormas yang datang mendukung dan siap mengawal agar kegiatan Masirah Panji Rasulullah ini berjalan dengan lancar.
Panitia dan perwakilan ormas juga meminta aparat keamanan termasuk TNI untuk menjaga dari provokator yang berusaha untuk membuat acara dakwah ini terkesan anarkis agar kegiatan tersebut berjalan kondusif karena agenda tersebut adalah agenda dakwah tanpa kekerasaan yang melibatkan seluruh komponen umat Islam.
Dukungan juga telah diperoleh dari Kesultanan Pontianak, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Jihad Pontianak (Al-Mukarram Kiyai Athaillah), dan juga Majelis Ta’lim yang akan turut mensukseskan agenda ini.
Bahkan pada saat transit pawai di halaman Keraton Kesultanan Pontianak, peserta akan menyimak:
Adapun isi pernyataan sikap yang disampaikan kepada awak media adalah sebagai berikut:
Sehubungan dengan berkembangnya isu dan upaya untuk menghentikan acara Masiroh Panji Rasulullah 1438 H yang akan diselenggarakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) khususnya di Pontianak tanggal 15 April 2017 termasuk tuduhan makar yang dialamatkan terhadap Hizbut Tahrir, maka DPD I HTI Kalbar menyatakan:
Segala aktivitas Hizbut Tahrir adalah dakwah pemikiran dan tanpa kekerasan. Apa yang dilakukan Hizbut Tahrir adalah berupaya menumbuhkan kesadaran seluruh komponen umat kaum muslim akan wajib dan pentingnya kembali kepada hukum Allah, sebaik-baiknya hukum untuk mengatur seluruh aspek kehidupan sekaligus mengajak mereka ikut berjuang mewujudkannya.
Semua itu Hizbut Tahrir tempuh dengan melakukan pembinaan di tengah-tengah umat, menjelaskan rusak dan hancurnya kehidupan ketika tidak diatur dengan hukum Islam, termasuk mengungkap agenda pihak-pihak yang ingin menimbulkan mudharat terhadap kaum muslim. Sekali lagi, semua itu dilakukan secara intelektual (pemikiran) dan tanpa kekerasan.
Dengan demikian, aktivitas seperti mendirikan Negara dalam Negara, aktivitas bersenjata, berupaya menduduki istana negara dengan maksud memaksa Presiden mengundurkan diri atau menduduki gedung MPR/DPR dengan maksud serupa bukanlah metode dan bagian dakwah Hizbut Tahrir. Oleh karena itu, metode yang dilakukan Hizbut Tahrir dalam mengemban dakwah tidak pernah melakukan makar karena memang tidak dicontohkan Rasulullah saw.
Ar raya adalah Panji Rasulullah, berwarna hitam, bertuliskan Lâ Ilâha illâ Allâh Muhammad Rasûlullâh dengan warna putih. Sedangkan benderanya (liwa’nya) berwarna putih dengan tulisan warna hitam.
Liwa dan Ar Raya adalah simbol eksistensi Islam baik di saat damai maupun perang. Sedemikian penting simbol itu, sehingga para sahabat Rasulullah Saw mempertahankannya dengan taruhan nyawa, sebagaimana terjadi dalam perang Mu’tah – sebuah perang besar yang memperhadapkan antara pasukan Islam dan Romawi. Dalam perang itu, 3 shahabat yang mulia gugur. Rasulullah saw bersabda ketika berbela sungkawa atas Zaid, Ja’far dan Ibn Rawahah:
«أَخَذَ الرَّايَةَ زَيْدٌ فَأُصِيْبَ، ثُمَّ أَخَذَ جَعْفَرٌ فَأُصِيْبَ، ثُمَّ أَخَذَ اِبْنُ رَوَاحَةٍ فَأُصِيْبَ»
Zaid mengambil ar-Râyah lalu ia gugur, kemudian Ja’far mengambil (ar-Râyah) lalu ia gugur, kemudian Ibn Rawahah mengambil (ar-Râyah) lalu ia gugur
Ini sesuai dengan apa yang tercantum dalam Undang-Undang RI No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum di antaranya pasal 10-14 tentang Bentuk-Bentuk dan Tatacara Penyampaian Pendapat di Muka Umum. Karena dijamin oleh undang-undang maka kami mengajak aparat keamanan untuk mengamankan acara ini hingga bisa berlangsung dengan aman dan tertib.
أَلا لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ (١٨) الَّذِينَ يَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَيَبْغُونَهَا عِوَجًا
Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim, (yaitu) orang-orang yang menghalangi (manusia) dari jalan Allah dan menghendaki (supaya) jalan itu bengkok. (TQS. Huud 18-19).
KalbarOnline, Pontianak - Uang korupsi pembangunan Gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) di…
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono menyempatkan…
KalbarOnline - Jalan kaki merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang paling sederhana dan mudah…
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono diminta…
KalbarOnline, Pontianak - Ketua DPW Partai Nasdem Kalimantan Barat sekaligus Ketua Tim Pemenangan Pasangan Midji-Didi,…
KalbarOnline, Jakarta - PT PLN (Persero) terus menggalang kolaborasi global demi mendukung upaya pemerintah dalam…