Memperebutkan Total Hadiah Rp39 juta
KalbarOnline, Pontianak – Festival Meriam Karbit 2017 yang rencananya dimulai bertepatan malam menyambut Idul Fitri 1438 Hijriyah, persiapannya sudah mencapai 90 persen. Sekretaris Forum Meriam Karbit Kota Pontianak, Barry Shilmon menyebut, peresmian dimulainya Festival Meriam Karbit akan dipusatkan di Gang Kamboja pinggiran Sungai Kapuas.
“Festival Meriam Karbit ini diikuti 44 kelompok dengan jumlah keseluruhan 259 meriam karbit,” jelasnya saat ditemui usai rapat persiapan Festival Meriam Karbit di Ruang Rapat Wali Kota Pontianak, Selasa (20/6).
Barry mengatakan, ada empat kriteria penilaian dalam festival yang rutin digelar setiap malam Idul Fitri ini, yakni dari bunyi meriam, motif meriam, kebudayaan yang ditampilkan serta dekorasinya. Sedangkan total hadiah yang akan diperebutkan senilai Rp39 juta, dengan rincian juara I akan mendapatkan Rp8 juta, juara II Rp6 juta dan juara III Rp4 juta.
Selain itu, ada pula hadiah bagi pemenang harapan I, II dan III serta juara favorit.
Sementara itu, lanjut Barry, untuk persiapan panggung utama, lokasi penjemputan tamu dan kemasan acara pembukaan sudah dipersiapkan panitia. Sedangkan untuk penjemputan tamu undangan VIP akan menggunakan transportasi air dari Hotel Kartika ke lokasi acara. Tamu lainnya akan dilakukan penjemputan dari Pelabuhan Seng Hie.
“Digunakannya transportasi air karena akses menuju lokasi kegiatan yakni di Kampung Kamboja tidak memungkinkan untuk dilewati tamu undangan karena akses jalan menuju lokasi akan ramai dengan warga, dan jalannya sempit,” terangnya.
Sementara Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengingatkan kepada panitia untuk bisa mengatur dengan sebaik-baiknya kegiatan festival meriam karbit, dari panggung, penjemputan tamu hingga kemasan acara seremonialnya.
“Saya berharap festival meriam karbit nantinya bisa terlaksana dengan baik, untuk itu panitia pelaksana harus benar-benar mempersiapkannya, dari kemasan acara pembukaannya, panggung utamanya serta pengaturan tamu undangan,” ungkapnya.
Permainan meriam karbit menurut, Edi, merupakan permainan tradisional yang tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan masyarakat Kota Pontianak, karena permainan meriam karbit memiliki sejarah berdirinya Kota Pontianak.
“Begini, permainan meriam karbit ini sudah menjadi kebiasaan dan budaya masyarakat Kota Pontianak yang tidak ada di daerah lainnya, tak sah rasanya lebaran Idul Fitri kalau tidak ada dengar dentuman meriam karbit,” pungkasnya. (Fat/Jim Hms)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…