Categories: Ketapang

Dinilai Tak Tepat Sasaran , LSM TINDAK Pertanyakan Proyek Pembangunan Jembatan Dijalan Lingkar Kota Ketapang

KalbarOnline, Ketapang – Kabupaten Ketapang, sedang gencar melakukan pembangunan pada sektor infrastruktur seperti jalan dan jembatan, geliat pembangunan yang sedang berjalan mendapat perhatian serius dari aktivis penggiat anti korupsi, karena bukan tidak mungkin pembangunan dengan menggunakan uang rakyat tersebut disalahgunakan dan tidak tepat sasaran.

Seperti yang disampaikan Koordinator Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Tim Investigasi dan Analisi Korupsi (TINDAK) Kabupaten Ketapang, Supriadi kepada KalbarOnline, terkait proyek pembangunan jembatan di Gang Swakarya dan proyek pembangunan jalan lingkungan Gang Bagal di jalan Lingkar Kota, Kelurahan Mulia Baru Ketapang oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang dinilainya tidak tepat sasaran serta kurang ada azas manfaatnya bagi masyarakat.

Proyek Pembangunan Jalan Lingkungan di Gang Bagal, Jalan Lingkar Kota Ketapang Yang Tidak Berpenghuni (Foto: Adi LC)

“Pembangunan jembatan dan jalan lingkungan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang tersebut jelas tidak tepat sasaran dan kurang azas manfaatnya, karena dibangun ditempat yang tidak pernah dilewati baik kendaraan maupun manusia, sebab jembatan itu dibangun menuju ke hutan belantara,” tutur Supriadi, Senin (3/7).

Lebih lanjut Supriadi menduga bahwa pembangunan tersebut akibat perencanaan yang tidak matang sehingga membuat sejumlah proyek pemerintah darerah (pemda) Kabupaten Ketapang dinilai mubazir.

Padahal, dana yang digelontorkan bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD)

“Pekerjaan tersebut terkesan akal akalan saja karena masih banyak jembatan dan jalan di gang-gang lain yang perlu dibangun, bagaimana bisa merencanakan pembangunan jembatan di sebuah gang yang tidak ada manusia bermukim?,” tanya Supriadi.

Selayaknya sebuah pembangunan dilakukan oleh pemerintah berazaskan manfaat yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas karena jika pembangunan oleh pemerintah bersifat mubazir serta tidak ada azas manfaatnya.

“Itu berarti ada kerugian negara didalamnya dan sangat dekat dengan korupsi,” cecarnya.

Sampai berita ini diturunkan, tim KalbarOnline masih berupaya untuk mengkonfirmasi dinas terkait. (Adi LC)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Siapkan Banyak Posko Kemenangan di Melawi, Relawan Siap Menangkan Midji-Didi di Pilgub Kalbar

KalbarOnline, Melawi - Dukungan untuk pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Barat…

5 hours ago

Bupati Kapuas Hulu Kunjungi Lokasi Pembangunan Masjid Raya Al-Mukarramah Silat Hilir

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan meninjau lokasi pembangunan Masjid Raya Al-Almarhumah…

8 hours ago

Bupati Kapuas Hulu Tutup Festival Gawak Begugo Ketemenggungan Dayak Suruk Ke III

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menutup Festival Gawak Begugo Ketemenggungan Dayak…

8 hours ago

Bang Midji Beri Tausiyah Jumat Sekaligus Serahkan Bantuan Sajadah di Masjid Miftahul Jannah Melawi

KalbarOnline, Melawi - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) periode 2018 - 2023, Sutarmidji bersilaturahmi dengan jemaah…

8 hours ago

Ria Norsan Nikmati Kue Kampung bersama Warga di Depan Keraton Ismahayana Landak

KalbarOnline, Landak - Ria Norsan beserta istrinya Erlina Norsan membaur bersama kerabat Keraton Ismahayana, Kabupaten…

8 hours ago

Perlu Dilanjutkan, Ketua Gerindra Melawi Ajak Semua Komponen Menangkan Midji-Didi Pimpin Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Bakal Calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Sutarmidji bertemu dengan ratusan relawan, simpatisan…

11 hours ago