KalbarOnline, Sintang – Wakil Bupati Sintang, Drs. Askiman, MM melakukan penancapan tiang pertama pembangunan Gereja Persekutuan Sidang Kristus (GPSK) Filadelfia Desa Empura, Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, Senin sore (4/9).
Wabup Askiman dalam sambutannya mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sintang sangat mendukung pembangunan Gereja Persekutuan Sidang Kristus (GPSK) Filadelfia Desa Empura, karena menurutnya pembanguan rumah ibadah sangatlah penting untuk pembinaan rohani jemaat khusunya di Desa Empura.
“Ini patut kita dukung, karena memang penting dalam membina jemaat dalam bidang rohaninya, sehingga jemaat semakin dapat meyakinkan diri selau percaya kepada Tuhan sang penciptanya. Dan juga merupakan visi Pemerintah Kabupaten Sintang yakni mewujudkan masyarakat Sintang yang religius,” tuturnya.
Sementara itu untuk bantuan penganggran, Wabup menjelaskan bahwa tahun 2017 ini pemerintah belum bisa menganggarkan bantuan pembangunan gereja tersebut, karena memang keterbatasan anggaran dalam anggaran perubahan tahun 2017 ini.
“Akan kita usahakan tahun 2018 mendatang kita anggarkan sekitar Rp100 juta rupiah untuk bantuan pembanguan gereja GPSK ini, karena tahun 2017 ini dalam anggaran perubahan kita terbatas, saya berharap dapat digunakan anggaran yang sudah ada terkumpul saat ini baik dari masyarakat maupun donatur lain, dan bisa dianggarkan melalui APBDES namun juga ada keterbatasannya harus sesuai jurlak dan juknis,” jelas Wabup.
Dirinya berharap dengan adanya pembangunan gereja tersebut umat kristiani di Desa Empura semakin meningkatkan keimanannya kepada Tuhan, dan juga tetap menjaga kerukuan antar umat beragama di Desa Empura, mengingat juga dalam acara penancapan tiang pertama pembangunan gereja GPSK ini masyarakat Muslim di Desa Empura juga turut hadir salah satunya Kepala Desa Empura yang turut mendukung pembanguan gereja itu,” tambahnya.
Sementara Kepala Desa Empura, Albakni mengatakan gereja GPSK ini dibangun untuk ketiga kalinya yakni tahun 1988 dengan ukuran 5×8 meter, 1995 dengan ukuran 8×15 meter dan tahun 2017 ini di bangun dengan ukuran 13×25 meter karena memang saat ini pertumbuhan umat semakin pesat sehingga umat kristiani di Desa Empura memerlukan gereja yang cukup besar untuk menampung jemaat.
“Anggaran yang sudah ada saat ini baru 21 juta lebih, sementara total anggaran yang diperlukan untuk pembangunan tersebut diperlukan sekitar Rp300 – Rp400 juta bahkan bisa lebih, sementara kami dari desa setiap tahun pasti menganggarkan namun minim, kerena ada keterbatasan bantuan tempat ibadah yang harus sesuai jurlak dan juknis, untuk tahun ini kita anggarkan 15 sak semen,” ungkap Albakni.
Albakni menambahkan mengingat saat ini anggaran yang sudah terkumpul terhitung masih sangat kecil, namun panitia pembangunan terus berusaha mencari bantuan anggaran melalui para donatur agar pembangunan gerjea tersebut tetap berjalan lancar.
“Panitia juga terus berusah mencari donatur untuk pembangunan gereja ini, mengingat juga anggaran saat ini masih jauh kecil untuk mengerjakan pembanguan gereja itu, kita pihak desa juga tetap berusaha membantu panitia sebisa kita,” pungkasnya. (Sg/Hms)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…