KalbarOnline, Sintang – Bupati Sintang, Jarot Winarno secara resmi membuka dialog kebangsaan yang diselenggarakan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Sintang bekerjasama dengan Radio Republik Indonesia (RRI) Sintang bersama Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo RI di Balai Praja Kompleks kantor Bupati Sintang, Rabu (20/9).
Dalam sambutan Bupati Sintang yang diwakili, Staf Ahli Bupati Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan, Syarifudin mengatakan bahwa besarnya pengaruh hoax dan hate speech di media sosial yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari menjadi suatu tantangan tersendiri bagi usaha pemerintah mewujudkan masyarakat Sintang yang sehat, cerdas, maju, religius dan sejahtera.
Menurut Syarifudin, pemerintah menyadari bahwa dampak hoax sangat merisaukan pemerintah karena menimbulkan keresahan di lingkungan masyarakat. Pemda Sintang sangat menyambut baik dialog ini.
“Kami berharap seluruh masyarakat dapat menjaga kesatuan dan persatuan. Keharmonisan dalam etnis ini adalah kunci kita untuk membangun di Sintang bahkan di Indonesia. Mari kita lakukan bersama,” tegasnya.
Sementara Kabid informasi Komunikasi Publik, Imus melaporkan bahwa kegiatan ini mengusung tema “harmonis dalam etnis”. Ada 5 (lima) orang narasumber anggota menjadi pembicara dalam kegiatan ini. Dialog ini juga disiarkan secara langsung oleh RRI pro 3.
Sementara Staf Ahli Dirjen, Dr Ismail Cawidu mengatakan bahwa semua pihak wajib untuk menjaga Persatuan dan kesatuan NKRI yang berasaskan Pancasila dan bersemboyankan Bhineka Tunggal Ika.
“Dengan menyerap dan menyebarkan informasi yang sehat serta berkasih sayang peran media sosial menjadi penting dalam penguatan karakter bangsa. Baca dulu, lalu cari pembanding sumber informasinya. Ingat juga bahwa tidak semua informasi diterima dengan baik oleh masyarakat,” tukasnya.
Sementara Ketua Kelompok Informasi Perbatasan, Amresius Murjani mengakui media sosial sangat berpengaruh. Ada kecenderungan di masyarakat untuk lebih gampang menerima informasi ketimbang melakukan cek kebenaran informasi.
“Sampai sekarang, belum semua daerah perbatasan terjangkau oleh jaringan internet. Kami mengecek kebenaran informasi dengan menelepon keluarga di kota,” terangnya.
Sementara, Korem 121 Abw, Kolonel Kaveleri Yosafath, menjelaskan saat ini sudah terjadi perang modern melalui informasi. Yosafath menghimbau untuk masyarakat dapat menggunakan media sosial untuk hal yang positif,dapat memilah informasi yang benar dan salah. Ada banyak informasi yang salah dan berpeluang memecah belah bangsa.
“Di wilayah Korem 121/Abw potensi informasi hoax masih kecil. Untuk mengantisipasi dampak negatifnya, kita perbanyak cross cek,” tuturnya.
Sementara Akademisi, FX Nikolas, Dosen Fakultas Hukum Universitas Kapuas, menyampaikan bahwa saat ini kita harus bisa semakin bijak menggunakan media sosial karena aturan dan sanksi hukum untuk kasus-kasus yang terkait pada penyalahgunaan media sosial akan mendapatkan tindakan hukum. (Sg/Hms)
KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkab Kegapang, Devy Harinda…
KalbarOnline, Ketapang - Kepolisian Resort (Polres) Ketapang siap mengawal pelaksanaan tahapan pilkada serentak, mulai dari…
KalbarOnline, Ketapang - Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan, Polres Ketapang mengikuti zoom meeting “Launching…
KalbarOnline, Pontianak – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Kalimantan Barat menyelenggarakan…
KalbarOnline, Kapuas Hulu – Dalam rangka mendukung pelaksanaan pilkada serentak 2024 di Kabupaten Kapuas Hulu,…
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson mengingatkan tenaga kesehatan, baik itu perawat…