Categories: Pontianak

Sutarmidji Minta PDAM Tekan Angka Kebocoran di bawah 25 persen

Berikan Keringanan Sambungan PDAM Bagi MBR

KalbarOnline, Pontianak – Wali Kota Pontianak, Sutarmidji meminta PDAM Tirta Khatulistiwa menekan tingkat kebocoran hingga di bawah 25 persen. Pasalnya, tingkat kebocoran saat ini mencapai 29 persen.

“Saya minta ditekan di bawah 25 persen. Walaupun idealnya 20 persen tetapi itu tidak mungkin karena usia pipa kita di dalam tanah sudah sangat tua,” ujarnya usai melantik Direktur Teknik PDAM Tirta Khatulistiwa periode 2017-2021, Abdullah, di Aula Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Kantor Wali Kota, Senin (11/12).

Menurutnya, ketika PDAM di bawah kepemimpinan almarhum Affandi, mantan Direktur Utama PDAM sebelumnya, pada tahun 2012 hingga 2014, angka kebocoran bisa ditekan di bawah 25 persen sehingga mampu meraup keuntungan Rp23 miliar. Meskipun diakuinya saat ini masih ada keuntungan tetapi tergeris dengan biaya operasional dan kenaikan harga bahan-bahan kimia untuk pengolahan air.

Sutarmidji menyebut, tahun depan, kapasitas produksi air bersih sebanyak 2.150 liter per detik. Bila tingkat kebocoran 25 persen, maka masih ada 1.600 liter per deik yang bisa menyuplai kebutuhan air untuk 120 ribu bangunan.

“Sekarang kita baru menjangkau 110 ribu, masih ada antara 12 ribu sampai 16 ribu sambungan,” tuturnya.

Kedepan, dirinya meminta PDAM untuk memasang pipa-pipa tersier di seluruh gang. Sumber dananya bisa dari APBD, APBN atau pinjaman maupun kerja sama.

“Yang penting tahun depan itu semuanya harus terpasang pipa tersier,” ucapnya.

Selain pemasangan pipa tersier, pihaknya juga akan memberikan kemudahan bagi masyarakat menengah ke bawah untuk memasang sambungan PDAM. Misalnya dengan penurunan tarif, dari yang semula Rp1,5 juta menjadi Rp1 juta.

Bisa pula dengan model pembayaran yang meringankan, misalnya untuk pembayaran cash dipatok berapa, atau kalau dengan cara mengangsur, angsurannya tergantung dari jangka waktu yang dipilih, 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun.

“Jadi, berikan kemudahan-kemudahan itu bagi masyarakat menengah ke bawah. Sambungan bagi MBR itu betul-betul diperuntukkan masyarakat berpenghasilan rendah,” pungkasnya. (jim)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Tayang Hari Ini di Bioskop, Berikut Sinopsis Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu

KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…

14 hours ago

Pergoki Rumah Berantakan dan Kotor, Nana Mirdad Trauma Punya ART

KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…

15 hours ago

Pj Gubernur Harisson Minta Rumah Sakit Daerah di Kalbar Berikan Layanan Prima Bagi Masyarakat

KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…

16 hours ago

Mentan Andi Amran Sulaiman Dorong Kalbar Jadi Lumbung Pangan Nasional

KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…

16 hours ago

Anggota DPRD Ketapang Rion Sardi Serap Aspirasi Masyarakat di Tepian Sungai Pawan

KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…

16 hours ago

Tangani Ruas Jalan Pelang – Sungai Kepuluk, Dinas PUPR Ketapang Bakal Siagakan TRC

KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…

16 hours ago