KalbarOnline, Pontianak – Ketua Forum Komunikasi Pemadam Kebakaran Kota Pontianak, Ateng Tanjaya, melakukan kunjungan dalam rangka meningkatkan koordinasi antar pasukan pemadam di Kota Pontianak, belum lama ini.
BPK Harapan Media (Harmed) yang terletak di Jalan Tanjung Harapan, Pontianak Tenggara, menjadi tujuan kunjungannya bersama pemadam kebakaran swasta lainnya.
Ia mengatakan bahwa kunjungan tersebut selain meningkatkan koordinasi antar pemadam, juga merupakan silaturahmi sekaligus memotivasi para pasukan pemadam.
“Tentu selain meningkatkan koordinasi, kunjungan ini juga bertujuan, mengenal lebih dekat, teman-teman dari pemadam kebakaran, memotivasi, saling sharing atau bertukar pikiran, yang paling utama adalah silaturahmi. Minggu depan kita akan silaturahmi lagi ke damkar di Kakap. Dan akan kita agendakan untuk damkar lainnya,” ujarnya.
Ateng juga menyebut bahwa di tahun 2017 ini merupakan hikmah bagi pemadam kebakaran di Kota Pontianak.
“Selain mendapatkan perhatian besar dari Bapak Kapolri, kita juga mendapatkan Original Rekor Indonesia (ORI) pada Maret lalu, kita mampu mengumpulkan anggota damkar ditambah pasukan dari Polri dan TNI sekitar 5194 orang, itu merupakan satu momen untuk kita konsolidasi dan dapat kunjungan dari instruktur pemadam kebakaran dari Belanda, artinya kita sudah mulai meningkat skill dalam rangka operasional pemadam,” tukasnya.
Selain itu, dirinya juga menyebut bahwa perhatian Pemerintah Kota Pontianak dibawah kepemimpinan Wali Kota, Sutarmidji dan Wakil Wali Kota, Edi Kamtono, sangat besar.
“Perhatian beliau sangat besar, memang secara finansial memang kurang, tetapi secara moril sangat besar, tak henti-hentinya mendorong, mensuport memberi spirit, makanya kemarin juga digelar perlombaan paduan suara mars pemadam kebakaran, Pemkot menganggarkan Rp100 juta, para juara diberikan hadiah satu unit motor tiga roda (tossa), mesin dan selang, serta piala dan piagam, inikan sebagai bentuk mensuport, kami sangat terima kasih kepada beliau,” tuturnya.
Selain itu, ia juga mengapresiasi dilaunchingnya aplikasi Smart Police melalui fitur panic button (tombol panik), dimana aplikasi berbasis Android tersebut dirancang untuk membantu masyarakat yang mengalami atau menjadi korban tindak kriminalitas dan kejadian lainnya, seperti kebakaran dan sebagainya yang diprakarsai oleh Pemkot Pontianak dengan Polresta Pontianak dan Pontianak Digital Stream sebagai pengembang aplikasi.
“Berarti dibawah kepemimpinan Pak Midji dan Bapak Kapolresta, kerjasamanya sangat baik. Ini satu langkah lebih maju, sangat bagus, tentu kita sangat apresiasi. Tentu masyarakat harus mendukung,” ucapnya.
Ia juga mengimbau kepada seluruh pemadam di Kalbar, khususnya Kota Pontianak, agar tetap mengutamakan keselamatan dalam bertugas.
“Yang paling utama, karena kita swadaya, swakarsa, tidak ada gaji makanya kepada teman-teman melaksanakan tugas, sudah pasti ada pengorbanan, tetapi pengorbanan waktu, tenaga, pikiran maupun materi belum cukup, korban perasaan sudah pasti, tertolong tidak terima kasih, tidak tertolong dicaci sudah biasa, tetapi keselamatan diri sendiri yang paling utama, kalau kita sendiri tidak selamat, bagaimana mau menyelamatkan orang lain, jaga kekompakan dalam bingkai Bhineka Tungal Ika,” tegasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa kedepan, pihaknya berencana menerapkan rayonisasi pemadam kebakaran disetiap kecamatan di Kota Pontianak.
“Saya pikir sudah saatnya harus diterapkan, karena seperti kata Instruktur dari pemadam dari Belanda kemarin, memang tidak professional, kita hanya modal, berani, nekat dan semangat. Tapi kalau ada perebutan Guiness of record, soal nekat dan semangat, saya dan kawan-kawan pemadam berani ikut, karena keselamatan dengan diri sendiri tidak diperhitungkan. Walaupun dia memberikan dan menambah ilmu kita, tetapi dia (Instruktur pemadam dari Belanda) harus menghargai semangat dan nekat kita. Makanya saya bangga dengan Pak Wali mengatakan pemadam itu akan dijadikan pasukan khusus atau pasukan nekat, karena mereka luar negeri kan jauh berbeda dengan kita, mereka gedungnya ada, sistem sudah jalan, hukum sudah ada,” tegasnya.
Selaku tokoh masyarakat, Ateng Tanjaya juga meminta seluruh masyarakat Kalbar, khususnya Kota Pontianak tetap menjaga keamanan dan kondusifitas, mengingat akan diselenggarakannya Pilkada, mengingat, Kapolri juga telah menyatakan bahwa Kalbar salah satu daerah rawan konflik.
“Saya pikir itukan pesta demokrasi, kita kan sudah berpengalaman. Kalau ada percikan-percikan atau selisih paham sudah biasa, yang paling penting jadi pemimpin harus benar-benar bisa mengayomi, yang sudah siap fisik dan mental kalah atau menang. Menang harus merangkul yang kalah, yang kalah harus legowo. Mereka boleh bertanding, dengan beragam warna partai, warna atribut yang berbeda-beda, tak peduli merah, kuning maupun hijau, tetapi kembali lagi, warna yang paling indah adalah Merah Putih, utamakan persatuan dan kesatuan, demi kita semua,” pungkasnya. (Fai)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…