Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya cerdas dan sehat. Namun, banyak aspek yang bisa dipersiapkan oleh Mums untuk mewujudkannya sebelum si Kecil lahir. Pembentukan otak dimulai sejak si Kecil berada di dalam kandungan, yaitu pada minggu kedua kehamilan dan terus berlanjut. Itu mengapa, kondisi Mums dan Dads harus sehat sebelum melakukan program hamil.
Perkembangan otak terjadi sangat cepat dan puncaknya pada usia 5 bulan kehamilan. Saat si Kecil dilahirkan, ia memiliki berat otak sekitar 400 gram dan masih akan terus berkembang.
Otak tersusun dari triliunan sel otak yang dinamakan neuron. Pada saat si Kecil lahir, neuron belum sepenuhnya terkoneksi satu sama lain. Semakin sering si Kecil menerima stimulasi, maka akan terbentuk banyak koneksi.
Stimulasi si Kecil bisa melalui senyuman, sapaan, nyanyian, bahkan sentuhan. Semakin banyak sinaps (koneksi) yang terbentuk, maka akan semakin banyak informasi yang dapat diproses di sel otak si Kecil.
Untuk mendukung otak si Kecil dalam memproses informasi, diperlukan lemak yang diperoleh dari omega-3 dan omega-6, misalnya DHA. Selain itu, si Kecil juga membutuhkan vitamin, yodium, zat besi, dan asam amino. Jika si Kecil cukup gizi, maka akan memiliki daya tahan tubuh yang kuat dan terhindar dari banyak masalah kesehatan, salah satunya alergi.
Faktor genetik menentukan fondasi awal kondisi fisik serta kecerdasan si Kecil, kemudian proses perkembangannya ditentukan dari bagaimana orang tua mengasuhnya. Pengasuhan yang dimaksud meliputi memberi makan, melindungi, bersosialisasi, memberikan kasih sayang, serta mengajarkan nilai-nilai dan perilaku guna pembentukan karakter si Kecil seiring pertumbuhannya.
Pola asuh yang diberikan orang tua berperan dalam kemampuan sosial, emosional, dan intelektual anak. Salah satu cara untuk mengembangkan kecerdasan emosi si Kecil yaitu dengan mengajarkan si Kecil untuk mengenali ekspresi serta memberikan contoh bagaimana menerapkan sikap empati dan motivasi kepadanya. Jika si Kecil berani berekspresi dan berkesplorasi, maka ia akan tumbuh menjadi sosok yang percaya diri untuk menjadi dirinya sendiri.
Hal krusial yang bisa memengaruhi kecerdasan si Kecil yaitu faktor genetik yang diturunkan oleh orang tua kepadanya, faktor lingkungan yang akan membantu menstimulasi kecerdasannya, serta asupan yang bergizi. Berikut tips agar si Kecil cerdas sejak dini!
Untuk calon ibu, harus memperhatikan asupan makanan yang bergizi dengan komposisi nutrisi yang lengkap. Jadi pada saat Mums hamil, terhindar dari penyakit yang bisa mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam kandungan.
Suasana hati yang baik tanpa stres baik untuk merangsang perkembangan si Kecil di dalam kandungan. Karenanya, Mums harus menjalani kehamilan dengan hati yang ikhlas dan bahagia.
Di usia kehamilan di atas 6 bulan, jaringan struktur otak sudah mulai berfungsi. Jadi, Mums dan Dads bisa memberikan rangsangan kepada si Kecil. Stimulasi bisa berupa suara, sentuhan pada perut, dan nyanyian. Selain dapat membantu meningkatkan kecerdasan si Kecil, kegiatan ini akan menciptakan kedekatan emosional si Kecil dengan Mums dan Dads.
Ketika si Kecil lahir berikanlah makanan pendukung dengan gizi yang baik ketika ia berusia 6 bulan. Sebelum itu, Mums lah yang perlu mengonsumsi makanan bergizi karena akan diteruskan melalui ASI. Pada usia 0- 5 tahun, si Kecil sangat membutuhkan protein, karbohidrat, dan lemak.
Semakin banyak dan bervariasi lingkungan bermain si Kecil, maka perkembangan otaknya akan semakin baik. Selain itu, warna dan suasana yang beragam juga akan menstimulasi otak si Kecil.
Mums dan Dads, coba untuk mengajak si Kecil melihat pemandangan yang berbeda-beda agar memberikan rangsangan pada otak untuk belajar dan berpikir apa yang sedang dilihat si Kecil.
Biasanya anak yang memiliki kecerdasan lebih banyak memiliki pengalaman emosional. Ini karena pengalaman emosional yang terbentuk pada usia 0-7 tahun, di mana kesabaran, kerja sama, empati, dan kontrol diri, akan tertanam kuat pada otak si Kecil.
Umumnya, si Kecil yang memiliki kecerdasan cenderung akan merasa bosan jika melakukan hal yang sama berulang kali. Karenanya, Mums bisa mengajaknya belajar hal baru setiap hari, seperti belajar kosakata baru, melakukan percobaan sains untuk anak-anak, dan bermain origami.
Aktivitas dapat memengaruhi perkembangan otak dengan cara meningkatkan sirkulasi darah ke otak, memproduksi hormon, dan merangsang dopamin yang memengaruhi suasana hati si Kecil. (AP/AS)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…