Masyarakat Diminta Relakan Tanahnya
KalbarOnline, Sekadau – Bupati Sekadau, Rupinus bersama Manajemen PT Agro Andalan, meninjau jalan kayu lapis kilometer 17, Kecamatan Sekadau Hilir. Pihak perusahaan berencana akan memperbaiki bahkan melebarkan jalan tersebut.
Perlu diketahui, jalan kayu lapis merupakan jalan non status. Secara historis, jalan tersebut merupakan milik perusahaan dari PT Kayu Lapis, Barito dan Halisa, tetapi perusahaan tersebut tidak lagi beroperasi. Hingga saat ini, jalan yang dibuat itu dilalui oleh masyarakat setempat.
Bupati Sekadau, Rupinus meminta masyarakat pro aktif dengan tidak meminta ganti rugi. Pihak perusahaan membantu memperbaiki jalan tersebut melalui dana corporate social responsibility (CSR).
“Pihak perusahaan akan memperbaiki jalan itu (Jalan Kayu Lapis, red), bahkan melebarkannya. Kepada masyarakat yang berada di pinggir jalan berpartisipasi dengan merelakan tanahnya,” ujar Rupinus, disela-sela peninjauan jalan tersebut.
Pihak perusahaan, kata Rupinus, membantu memperbaiki jalan tersebut melalui CSR perusahaan. Nantinya, para kepala desa akan diberikan pemahaman untuk mensosialisasikannya kepada masyarakat.
“Kami mememinta partisipasi masyarakat, karena ini tidak ada ganti ruginya. Nantinya, hingga kesana akan diperbaiki oleh perusahaan lain,” ucapnya. (Mus)
KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkab Kegapang, Devy Harinda…
KalbarOnline, Ketapang - Kepolisian Resort (Polres) Ketapang siap mengawal pelaksanaan tahapan pilkada serentak, mulai dari…
KalbarOnline, Ketapang - Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan, Polres Ketapang mengikuti zoom meeting “Launching…
KalbarOnline, Pontianak – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Kalimantan Barat menyelenggarakan…
KalbarOnline, Kapuas Hulu – Dalam rangka mendukung pelaksanaan pilkada serentak 2024 di Kabupaten Kapuas Hulu,…
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson mengingatkan tenaga kesehatan, baik itu perawat…