Meski bayi belum dapat bicara, Mums dan Dads masih bisa kok mengajaknya berkomunikasi melalui bahasa isyarat! Yup, menciptakan bonding serta mencurahkan kasih sayang kepada si Kecil dapat dilakukan dengan cara memahami bahasa yang diisyaratkannya.
Memasuki usia 1 bulan, bayi sudah dapat mengisyaratkan apa yang ia sukai dan tidak sukai. Untuk dapat mengetahui apa yang ia rasakan, perlu adanya komunikasi yang dekat dan intim. Bayi berkomunikasi menggunakan tangisan serta bahasa tubuh. Tangisan bayi sendiri memiliki banyak arti, bisa menandakan ia lapar, kesepian, atau tidak nyaman.
Perlu diingat bahwa bayi adalah peniru ulung. Menurut Dr. Joseph Garcia, psikolog sekaligus penulis buku Sign with Your Baby, bayi dapat meniru isyarat sederhana yang diajarkan Mums pada usia 9 bulan. Bahasa isyarat ini bukan hanya bisa ia terapkan kepada Mums saja, melainkan pada orang lain juga.
Bahasa isyarat yang digunakan bayi sudah dapat Mums ajarkan saat usianya mencapai 7 bulan. Terdapat beberapa bahasa isyarat yang dapat Mums ajarkan kepada bayi, di antaranya:
Ajarkan bahasa isyarat ini dengan perlahan, tetapi sering. Bayi tidak perlu menunggu hingga usianya 1 tahun untuk dapat mengikuti isyarat yang diajarkan orang tuanya. Sekitar 8-10 minggu kemudian, ia biasanya sudah dapat mengikuti apa yang diajarkan orang tuanya untuk mengekspresikan apa yang ia maksud. Bayi biasanya akan melewati 3 proses sebelum dapat berbicara. Berikut beberapa proses yang akan bayi lalui:
Meniru atau imitasi adalah tahap pertama dalam proses belajar bayi. Meski ia belum mengerti apa maksudnya, bayi akan lebih mudah untuk meniru gerakan tangan yang diajarkan kepadanya.
Bayi akan mulai mengaitkan gerakan yang dilakukan oleh orang tua dengan apa yang ia ketahui. Misalnya gerakan ‘makan’, maka ia akan mengaitkannya dengan kegiatan makan.
Bayi mulai mencoba untuk mempraktekkan bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Ketika ia lapar misalnya, ia akan berusaha menggunakan bahasa isyarat ‘makan’ untuk memberi tahu kalau ia lapar. Apabila berhasil memperoleh makanan, maka ia akan selalu menggunakan isyarat tersebut selama belum bisa mengekspresikan perasaan dan keinginannya secara verbal.
Dengan mengajarkan bayi bahasa isyarat, ia menjadi lebih tenang, tidak rewel, dan tidak mudah frustasi karena tetap mampu mengungkapkan perasaan serta keinginannya. Sikap tenang ini dapat bertahan hingga usianya memasuki 2 tahun atau sampai ia dapat berbicara untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan. (AD/AS)
KalbarOnline, Ketapang - Kecelakaan lalu lintas tragis terjadi di Jalan Trans Kalimantan, tepatnya di daerah…
KalbarOnline, Ketapang - Bupati Ketapang, Martin Rantan menghadiri Pagelaran Seni Budaya Melayu "Pawai Astagune Raksasa…
KalbarOnline, Ketapang - Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang, Donatus Franseda menghadiri senam massal dalam rangka…
KalbarOnline, Ketapang - Dewan Pertimbangan Partai Golkar Ketapang, Martin Rantan menegaskan, pasangan calon bupati dan…
KalbarOnline, Ketapang - Ribuan pendukung Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Ketapang nomor…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam rangka memperingati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan Internasional, Universitas Tanjungpura (Untan)…