Categories: Pontianak

Rocky Gerung Ingatkan Pemuda Pontianak Soal Pertengkaran Dunia Akan Datang

KalbarOnline, Pontianak – Diskusi publik ‘Pemimpin Muda di Pentas Politik Nasional’ menghadirkan pengamat politik nasional yang juga merupakan pakar filsafat, Rocky Gerung dan Herzaky M. Putra, yang merupakan pengamat politik nasional, asal Pontianak, di Warunk Upnormal, Jalan Gajahmada Pontianak, Rabu (1/8/2018).

Setengah jam sebelum kehadiran Rocky Gerung, lokasi diskusi sudah dipenuhi kaum muda beda generasi yang ingin berdiskusi langsung dengan tokoh yang belakangan menjadi perhatian publik karena kerap melontarkan kritik pedas terhadap pemerintahan Jokowi dan kerap bersebrangan dengan pemerintahan saat ini, baik dari kalangan mahasiswa maupun pelajar.

Rocky Gerung menerangkan apa yang menjadi tata bahasa baru dunia milenial. Kalau misalnya anda ada didalam forum-forum seminar internasional misalnya, yang isinya ada peneliti muda, akademisi muda, anda nggak akan ditanya ‘anda dari mana’ dan anda tentu katakan anda dari Indonesia. Dia gak akan tanya ‘Do You Speak English, French, Deutsch’, dia akan tanya ‘Do You Speak democracy’, ‘Do You Speak Human Rights’, ‘Do You Speak Environmental Ethics’, Do You Speak Feminism’, itu tata bahasa baru internasional.

“Jadi, kita bagian dari bangsa Indonesia yang ada persis di Garis Khatulistiwa harus tumbuh didalam tata bahasa baru itu. Paham tentang etika lingkungan, paham tentang HAM, paham tentang teknologi. Itu yang kita akan pertengkarkan di dunia yang akan datang, dunia yang akan anda hidupi sejak hari ini. Jadi bersiaplah untuk masuk dalam pertengkaran intelektual, politik adalah pertengkaran intelektual, politik adalah tukar tambah akar pikiran. Kita diminta untuk terus berpikir, bukan menghafal nama-nama ikan, sehingga kita menjadi generasi penghafal,” ujarnya.

“Anda lihat konstitusi kita, Undang Undang Dasar kita, salah satu tugas pemerintah kita yang diwajibkan UUD adalah cerdaskan kehidupan bangsa, artinya berpikir, berpikir dan berpikir. Mencerdaskan kehidupan bangsa itu adalah perintah UUD kepada Presiden. Sekarang kita lihat, apakah Presiden taat pada perintah itu, kalau dia hanya mengajarkan anak-anak SD/SMP untuk menghafal nama-nama ikan, tidak mencerdaskan, karena itu menjadi penghafal,” sambungnya. (Fai)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Kisah ‘Sandwich Generation’ Dirangkai Apik dalam Film Home Sweet Loan

KalbarOnline.com - Fenomena generasi berlapis atau sandwich generation makin sering kita dengarkan. Generasi sandwich atau roti…

8 hours ago

Meta Mulai Menghapus Arsip Instagram, Berikut Cara Memindahkan Data ke Google Drive

KalbarOnline.com - Baru-baru ini, Meta, perusahaan induk dari Instagram mengumumkan perubahan kebijakan terkait pengelolaan arsip…

9 hours ago

Jelang Peringatan HUT TNI ke-79, Kodim Putussibau Gelar Lomba Kreasi Baris Berbaris

KalbarOnline, Putussibau - Dalam rangka memperingati HUT TNI ke-79, Kodim 1206 Putussibau menggelar Lomba Kreasi…

10 hours ago

Tak Mau Jadi Pengkhianat, 34 Kader Demokrat di 5 Kecamatan Kapuas Hulu Mengundurkan Diri

KalbarOnline, Kapuas Hulu - 34 orang kader Partai Demokrat dari 5 kecamatan menyatakan mundur dari…

10 hours ago

FEB Untan Pontianak Kirim 10 Dosen dan Mahasiswa Ikuti ICDC di Unand Padang

KalbarOnline, Padang - Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak mengirimkan 5 dosen…

10 hours ago

Harisson Pastikan Program Beasiswa Pelajar SMA Negeri Berjalan Baik

KalbarOnline, Singkawang - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten…

10 hours ago