KalbarOnline, Sintang – Bupati Sintang, Jarot Winarno melakukan peletakan batu pertama relokasi dan rekonstruksi pembangunan Masjid Al Amin di Jalan Lintas Melawi, Sintang bertepatan 1 Muharram 1440 Hijriah, Selasa (11/9/2018) lalu.
Bupati Jarot menyatakan Pemerintah Kabupaten Sintang memandang bahwa membangun rumah ibadah ini satu kewajiban yang harus pemerintah lakukan dan wajib membantunya.
“Rumah ibadah tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan umat beragama untuk melaksanakan ibadahnya, akan tetapi rumah ibadah juga akan menjadi pusat pergerakan dakwah, syi’ar agama, gerakan sosial ekomomi, kegiatan kebudayaan, pendidikan terutama dan gerakan merukunkan antar umat beragama,” tegas Bupati Jarot.
Ia juga mengatakan bahwa umat beragama tidak rukun apabila tak terjalin jembatan komunikasi, dialog antar umat beragama tidak terjadi, sehingga akan terjadi salah persepsi, lalu lanjutnya, rumah ibadah yang baik akan menjadi sumber perdamaian.
Bupati Jarot juga menegaskan Pemkab Sintang terus berupaya mewujudkan masyarakat yang religius, sebab melihat kebutuhan umat beragama adalah kerinduan untuk memiliki sarana ibadah yang memadai, baik masjid maupun surau, baik itu di daerah pedalaman maupun yang di kota.
“Sudah barang tentu sarana ibadah untuk umat agama yang lain juga. Sebab mereka juga membutuhkan sarana ibadah yang memadai,” jelasnya.
Pemkab Sintang juga dalam pembangunan masjid ini ada bantuan yang disalurkan melalui dana hibah dan juga kepada ormas Islam yang ada di Kabupaten Sintang yang didapatkan melalui dana hibah Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Sementara Ketua Panitia Pembangunan Masjid Al Amin yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sintang, H. Senen Maryono menyampaikan relokasi dan rekonstuksi Masjid Al Amin sengaja dilaksanakan bertepatan dengan 1 Muharram 1440 Hijriah untuk membangun semangat tinggi dalam membangun masjid ini.
“Sengaja kita laksanakan bertepatan dengan tahun baru Hijriah supaya ada semangat untuk bisa menyelesaikan pembangunan masjid sesuai dengan waktu yang ditentukan,” tukasnya.
Selama pembangunan masjid yang baru, masjid yang lama tetap utuh dan tidak dibongkar. Jadi pembangunan masjid baru tidak mengganggu proses ibadah di Masjid Al Amin. Nanti kalaupun harus dibongkar apabila masjid yang baru sudah selesai dibangun.
“Masjid yang lama sebenarnya sudah besar dan baik kondisinya. Tetapi umat Islam Kabupaten Sintang ingin memiliki masjid yang besar dan megah sehingga kita harus berjuang membangun masjid ini,” tuturnya.
Pihaknya, kata dia, merencanakan agar masjid baru ini memiliki tiga lantai. Masing-masing lantai memiliki luas 1000 meter persegi. Diperkirakan akan menghabiskan dana Rp26-30 miliar dan akan dibangun selama 3-5 tahun.
Pihaknya mengharapkan Masjid Al Amin ini nanti akan menjadi ikon dan kebanggaan masyarakat Kabupaten Sintang. Dia juga mengharapkan agar Bupati Sintang bisa menggerakan PNS di lingkungan Pemkab Sintang yang muslim agar turut membantu.
“Kiranya saat menerima tunjangan kesejahteraan pegawai bisa menyisihkan paling tidak 50 ribu setiap bulan untuk membantu biaya pembangunan masjid,” ujar Senen Maryono.
Sementara itu, Ketua Pengurus Masjid Al Amin, Amin Sodik mengajak kepada umat Islam dimana pun berada untuk bersama-sama kita menyisihkan sebagian rezeki yang telah diterima untuk infaq guna membantu penyelesaian pembangunan masjid tersebut.
“Karena membangun masjid itu sama dengan membangun rumah di surga. Barang siapa membangun masjid karena Allah sebesar sarang burung atau lebih kecil. Barang siapa yang membangun masjid, maka Allah akan bangunkan baginya rumah di surga,” tukas Amin Sodik mengutip salah satu hadits.
Prosesi peletakan batu pertama relokasi dan rekonstruksi pembangunan Masjid Al Amin tersebut juga diiringi Group Hadrah dan sholawat Syafia Fi Amni Remaja Masjid Al Amin yang beberapa waktu lalu berhasil juara II tingkat Kabupaten Sintang dalam rangka HUT RI ke-73 di Pandan.
Di media sosial Instagram dan facebook, pembangunan Masjid Al Amin mendapatkan dukungan dan respon yang tinggi dari masyarakat Kabupaten Sintang.
Salah satunya dari akun Facebook Dandi Rahmansyah yang memberikan saran agar saat peresmian Masjid Al Amin nanti supaya mengundang Ustad Abdul Somad.
Sementara akun Santi Made Martha dan banyak masyarakat Sintang lainnya mendoakan agar proses pembangunan masjid bisa berjalan lancar dan selesai sesuai rencana.
Mengenai desain Masjid Al Amin yang sudah dirancang panitia pembangunan dan pengurus masjid direspon oleh warga Sintang Lukman Alqohhar di instagram dengan menyarankan agar ditambahkan enam pilar menara tinggi dan lima buah kubah besar.
Akun instagram bebenkopral mendoakan agar pembangunan masjid berjalan lancar dan Masjid Al Amin akan menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Sintang.
Jika Masjid Al Amin nanti sudah selesai dibangun, maka Kota Sintang akan memiliki tiga tempat ibadah yang besar dan megah yakni Gereja Kristus Raja Katedral Sintang, Gereja GKE Petra Sintang dan tentunya Masjid Al Amin Sintang. (*/Sg)
KalbarOnline, Pontianak - Calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 1, Sutarmidji menjadi tamu spesial…
KalbarOnline, Pontianak-Calon Gubernur Kalbar nomor urut 1, Sutarmidji nyekar ke makam kedua orang tuanya, HM…
KalbarOnline - Film We Live in Time mempertemukan Andrew Garfield dan Florence Pugh. Film garapan…
KalbarOnline - Kamis (21/11/2024) harga emas mencapai level tertinggi dalam lebih dari seminggu. Setelah prospek…
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari yang juga selaku…
KalbarOnline, Pontianak - Masyarakat Kota Pontianak masih menginginkan Sutarmidji kembali menjadi Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar)…