ICT BIMP-EAGA Kagumi Start up Lokal Karya Anak Muda Pontianak

Filipina Jalin MoU Start up Pontianak

KalbarOnline, Pontianak – Geliat start up yang dikembangkan oleh kaum muda di Kota Pontianak ternyata mulai dilirik oleh negara tetangga. Betapa tidak, start up atau aplikasi karya anak muda Pontianak mendapat respon positif dari negara-negara yang tergabung dalam Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA).

IKLANSUMPAHPEMUDA

Hal itu diungkapkan Chairman of Information and Communication Technologies (ICT) Cluster BIMP-EAGA, Benyamin Sura, saat berkunjung bersama delegasi ICT ke Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Jumat (21/9/2018). Kedatangan rombongan ini disambut secara resmi oleh Plt Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Ruang Pontive Center.

Benyamin mengaku kagum saat mengetahui bahwa aplikasi-aplikasi yang digunakan di Pemkot Pontianak developer atau pengembangnya adalah anak-anak muda. Ia juga kagum anak-anak muda yang mengembangkan start up sangat kreatif.

Di luar Jakarta, Surabaya, Yogyakarta dan Bandung, Pontianak dinilainya sebagai salah satu kota yang maju dalam pengembangan start up. Wajar saja, start up-start up itu dilirik oleh negara anggota BIMP-EAGA.

“Misalnya kita coba kemarin presentasi start up asal Pontianak, itu langsung disambut baik oleh Filipina. Mereka langsung menjalin kerja sama dalam sebuah MoU,” ujarnya.

Baca Juga :  Wali Kota Pontianak Tegaskan ASN Terlibat Korupsi: Pecat Dengan Tidak Hormat

Benyamin menambahkan, start up dari Pontianak yang dipaparkan diantaranya bidang kelautan, perdagangan dan kesehatan. Start up ini mendapat sambutan baik dari Filipina, Malaysia dan Brunei.

“Kemarin sudah MoU untuk kerja sama start up. Start up itu akan mereka gunakan di sana,” sebutnya.

Dari sisi ekonomis, lanjut Benyamin, kunjungan delegasi ICT BIMP-EAGA ini, start up lokal yang dikembangkan developer Pontianak akan mendapat bagian bisnis dengan negara-negara BIMP-EAGA yang menjalin MoU.

Apalagi, setelah delegasi dari Filipina mendengar besaran biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan start up di Pontianak sangat murah, mereka terkagum-kagum. Biaya tersebut bisa ditekan seminim mungkin lantaran pihak Pemkot Pontianak menggandeng kerja sama dengan operator telekomunikasi.

“Misalnya, operator telekomunikasi mendirikan tower sekaligus pemasangan CCTV. Jadi tidak perlu bangun sendiri. Bandwith untuk kelancaran koneksi internet juga disediakan pihak operator sehingga biayanya bisa sangat murah,” ungkapnya.

Sementara Plt Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, Pontianak sudah menerapkan smart city dalam rangka memberikan pelayanan tercepat pada masyarakat.

“Kita memanfaatkan start up karya anak muda yang ada membuat aplikasi-aplikasi, dengan demikian bisa menjadi sebuah potensi karena biaya murah dan dapat meningkatkan start up hasil karya anak-anak muda Pontianak,” terangnya.

Baca Juga :  Wali Kota Berharap Gedung Keuskupan Agung Pontianak Optimalkan Pelayanan kepada Jamaah

Menurutnya, Pemkot Pontianak terus berupaya mencetak inovasi-inovasi baru dengan memanfaatkan teknologi.

“Sehingga terwujud pelayanan yang mudah, cepat dan murah,” imbuh Edi.

Salah seorang Delegasi asal Filipina, Erlito Tancontian, menuturkan, sejak Pontianak sudah berkonsep smart city, keterhubungan antar sektor sudah terbangum dengan baik dan cepat. Ia menilai, kesiapan infrastruktur juga telah disediakan Pemkot Pontianak dengan baik dan progresif.

“Ini hal yang sangat bagus karena dalam pengelolaan pemerintahan memanfaatkan teknologi,” kata warga Filipina yang mengaku baru pertama kali berkunjung ke Pontianak.

Senada, delegasi asal Malaysia, Disney Lay, menyebut, dari sisi manajemen dan pengawasan menggunakan teknologi oleh Pemkot Pontianak dinilainya sebagai hal yang bagus.

“Ini merupakan suatu yang mengagumkan, memanfaatkan sumber-sumber yang ada untuk mengembangkan konsep smart city,” sebutnya.

Disney mengaku kagum dengan cara Pemkot Pontianak memanfaatkan sumber daya yang ada dengan kolaborasi bersama operator telekomunikasi. Di mana diketahuinya setiap operator yang mendirikan tower disyaratkan memasang CCTV yang terhubung dengan Pontive Center milik Pemkot Pontianak.

“Saya yakin dalam waktu mendatang Pontianak akan semakin lebih maju lagi sebab memanfaatkan local talent,” pungkasnya. (jim)

Comment