Categories: Pontianak

Kenalkan Budaya Saprahan di Kalangan Generasi Muda

Festival saprahan tingkat pelajar SMP/SMA

KalbarOnline, Pontianak – 30 peserta Festival Saprahan tingkat pelajar SMP dan SMA turut memeriahkan lomba yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak dalam rangka menyambut Hari Jadi Kota Pontianak ke-247. Peserta yang terdiri dari 22 SMP dan 8 SMA ini masing-masing menyajikan hidangan saprahan di Aula Sekolah Terpadu, Rabu (3/10/2018).

Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono berharap digelarnya festival saprahan ini para generasi muda memperoleh pengetahuan dan pemahaman terhadap budaya saprahan yang benar sehingga dapat diterapkan oleh mereka sebagai budaya khas lokal.

“Harapan kita melalui festival ini peserta dapat menggali, melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai kekayaan budaya pada generasi selanjutnya,” ujarnya.

Budaya saprahan melayu Pontianak, sambung dia, berbeda dengan budaya saprahan pada rumpun melayu lainnya yang ada di Kalimantan Barat (Kalbar). Untuk itu, digelarnya festival ini juga untuk memberikan pemahaman tentang budaya saprahan Kota Pontianak secara jelas dan benar.

“Sehingga tidak terjadi kekeliruan pemahaman dan peserta festival dapat membedakan budaya saprahan Pontianak dengan rumpun melayu lainnya di Kalbar,” ungkapnya.

Dijelaskan Edi, budaya saprahan Melayu Pontianak telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda pada tanggal 23 Agustus 2017 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

“Ini adalah rangkaian dari langkah-langkah kita dalam upaya menggali, melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya kita, baik di tingkat daerah maupun tingkat nasional,” imbuhnya.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Rendrayani menuturkan, festival saprahan digelar dalam rangka menggalang generasi muda untuk bersama-sama menggali, melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai kearifan budaya lokal.

“Agar dapat lebih dikenal, dicintai dan menanamkan rasa bangga terhadap kekayaan budaya yang tumbuh dan berkembang di masyarakat,” katanya.

Adapun maksud dan tujuan festival saprahan ini, lanjut Rendrayani, adalah sebagai wadah dalam upaya menggali, melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya terhadap generasi muda.

“Supaya budaya saprahan dapat tumbuh dan berkembang di masyarakat,” pungkasnya. (jim)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Ria Ricis Tetap Lanjutkan Proses Hukum Kasus Dugaan Pemerasan, Meski Eks Karyawan Sudah Minta Maaf

KalbarOnline - Kasus dugaan pengancaman dan pemerasan yang dilakukan mantan karyawan Ria Ricis kembali disidang…

21 minutes ago

Ini Rincian Dugaan Aliran Uang Korupsi Erry ke Ria Norsan, Termasuk Untuk Membeli Karpet Masjid Agung Al-Falah Mempawah

KalbarOnline, Pontianak - Uang korupsi pembangunan Gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) di…

1 hour ago

Momen Bang Didi Temui Pedagang Sembari Belanja Sayur di Pasar Pagi Putussibau

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono menyempatkan…

1 hour ago

Manfaat Jalan Kaki untuk Kesehatan Fisik dan Mental

KalbarOnline - Jalan kaki merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang paling sederhana dan mudah…

1 hour ago

Silaturahmi dengan Paguyuban Jawa Kapuas Hulu, Bang Didi Diminta Perbaiki Infrastruktur

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono diminta…

1 hour ago

Syarief Abdullah Tegaskan Timses Midji-Didi Tak Level Gunakan Kampanye Hitam

KalbarOnline, Pontianak - Ketua DPW Partai Nasdem Kalimantan Barat sekaligus Ketua Tim Pemenangan Pasangan Midji-Didi,…

1 hour ago