KPU Ketapang Gembleng 55 Relawan Demokrasi

KalbarOnline, Ketapang – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ketapang melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) terhadap 55 relawan demokrasi yang telah dinyatakan lulu pasca direkrut beberapa waktu lalu.

Bimtek ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap para Relawan Demokrasi mengenai tugas dan fungsi yang akan dijalankan.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Ketua KPU Ketapang, Tedi Wahyudin mengatakan Bimtek yang digelar pihaknya guna memberikan pemahaman dan penjelasan kepada puluhan relawan yang telah direkrut pihaknya setelah melalui proses seleksi yang dilakukan beberapa hari lalu.

“Ada 55 Relawan Demokrasi yang ikut Bimtek yang kita gelar hari ini dari pukul 08.30 hingga pukul 16.45 WIB,” ujarnya, Selasa (22/1/2019).

Baca Juga :  Kota Ketapang Kembali Banjir, Warga Pertanyakan Proyek Drainase Rp1,7 Miliar

Ia melanjutkan, dalam Bimtek tersebut para relawan diberikan materi mulai dari persoalan daftar pemilih dalam pemilu, teknis dan informasi penyelenggaraan pemilu, pentingnya pemilu dan menangkal hoax, pemilu dan demokrasi hingga kode etik relawan demokrasi.

Tedi turut menjelaskan bahwa relawan demokrasi dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas proses pemilu, meningkatkan partisipasi pemilih, meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi serta membangkitkan kesukarelaan masyarakat sipil dalam agenda kepemiluan.

“Relawan memiliki peran sebagai mitra KPU dalam menjalankan agenda sosialsiasi dan pendidikan pemilih. Selain itu mereka diharapkan mampu mendorong tumbuhnya kesadaran tinggi serta tanggung jawab masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya,” jelasnya.

Baca Juga :  Dispora Ketapang Sosialisasi Program Pemuda dan Roadshow PPAN di Politeknik Ketapang

Nantinya, kata dia, sebanyak 55 relawan demokrasi akan dibagi kedalam beberapa sasaran kerja berdasarkan PKPU Nomor 10 Tahun 2018 diantaranya sasaran sosialisasi ke basis keluarga, basis pemilih pemula, basis pemilih pemuda, basis pemilih perempuan, basis pemilih disabilitas, basis pemilih berkebutuhan khusus, basis pemilih marginal, basis pemilih komunitas, basis pemilih keagamaan.

“Serta basis relawan demokrasi dan basis pemilih warga internet atau netizen,” tandasnya. (Adi LC)

Comment