KalbarOnline, Sekadau – Berton-ton sudah buah tengkawang kebanjiran di Dusun Resak Balai, Desa Merbang, Kecamatan Belitang Hilir, Sekadau. Tapi harga buah musiman yang menjadi ikon Sekadau itu tak kunjung membaik.
Meski demikian, warga setempat masih berharap harga terbaik menghampiri buah musiman itu.
“Harapannya jelas harga baik, agar berimbang dengan karet atau juga sawit. Kendalanya sekarang cuaca yang tidak menentu, sehingga mau mengasapi tengkawang pun terbilang sulit,” ujar seorang tokoh pemuda kampung Resak Balai, Lisasius, Senin (11/2/2019).
Pantauan di lapangan, pondok-pondok warga pun mulai dibangun di sekitaran kebun tengkawang yang jauh dari kampung, guna menyetok buah yang gugur atau sekedar untuk istirahat siang saat menyampah buah tengkawang. Suasana di kampung mulai terasa hidup, karena tengkawang terakhir berbuah lebat pada tahun 2010 silam.
“Dulu harga mentah tembus Rp1.000 perkilo, kalau yang kering sudah diasapi sekitar Rp3.000 perkilonya. Akses jalan dulu sulit, hanya akses jalan kaki jadi mau berjual pun tidak bisa membawa banyak,” paparnya.
Dia menambahkan bahwa saat ini harga tengkawang baru menyentuh Rp750 perkilo, untuk yang kering dan sudah diasapi sekarang tembus Rp1.500 perkilo. “Semoga kedepan harga lebih baik, mengingat buah tengkawang ini paling lama sampai sebulanan, kisaran akhir Maret sudah habis biasanya,” tutup pria dua anak itu. (Mus)
KalbarOnline - Drama China berjudul Grow Up Together mulai tayang pada Jumat, 22 November 2024. Drama…
KalbarOnline – Baru-baru ini, WhatsApp memberikan gebrakan dengan fitur baru yang sedang diuji coba, terutama…
KalbarOnline, Pontianak - Mustasyar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Barat (Kalbar), Sutarmidji menghadiri pemancangan…
KalbarOnline, Pontianak - Ketua DPD Partai Golkar Kalbar, Maman Abdurahman turut menyapa Relawan Akar Beringin…
KalbarOnline, Pontianak - Menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada 27 November 2024, Aliansi Badan…
KalbarOnline, Pontianak - Ketua Relawan Midji-Didi (Remidi) yang juga Ketua Persatuan Orang Melayu, Agus Setiadi…