Categories: Pontianak

Kapolda Kalbar Sebut 99 Persen Karhutla Akibat Sengaja Dibakar

KalbarOnline, Pontianak – Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono menyatakan bahwa 99 persen karhutla yang terjadi di Kalbar akibat sengaja dibakar bukan terbakar. Terlebih lagi, kata dia, di 14 kabupaten/kota di Kalbar semuanya mempunyai lahan gambut yang mudah terbakar dan sulit untuk dipadamkan.

“Saat ini sebanyak 182 desa yang sudah anti karhutla dari sekitar seribuan lebih desa di Kalbar, sehingga upaya itu harus terus digalakkan lagi dalam mencegah Karhutla di Kalbar,” terangnya saat diwawancarai usai rapat koordinasi pencegahan dan kesiapsiagaan bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalbar di Hotel Mahkota Pontianak, Jumat (15/2/2019).

Kapolda menjelaskan terdapat banyak hambatan dalam memproses pelaku pembakaran hutan dan lahan, diantaranya status lahan sengketa sehingga sulit menentukan siapa yang bertanggungjawab, kemudian adanya syarat dua hektare boleh melakukan pembakaran.

“Padahal banyak persayaratan yang harus dipenuhi seperti menjaga dan ada izin dari pihak BMKG maupun aparat desa dan sulit mencari saksi dalam kasus Karhutla tersebut,” tukasnya.

Jenderal bintang dua itu turut mengungkapkan bahwa Polda Kalbar mencatat sepanjang tahun 2018 lebih dari 1.100 hektar lahan gambut yang terbakar. Tak hanya itu Polda Kalbar, lanjut Kapolda, berhasil mengungkap 29 kasus dengan 39 orang tersangka.

“Hampir seluruhnya itu adalah perorangan,” ucapnya.

Polda Kalbar, kata dia, bersama-sama seluruh stakeholder sudah mengumpulkan perusahaan-perusahaan yang ada di Kalbar guna menindaklanjuti komitmen perusahaan terkait karhutla.

Setiap perusahaan, lanjutnya, harus mempunyai dan mempedomani Standar Operasional dan Prosedur (SOP) sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen).

“Sampai tahun 2018, belum ada satupun perusahaan yang kita proses. Karena mereka memang telah mempedomani Peraturan Menteri sesuai SOP. Teman-teman wartawan bisa lakukan pengecekan langsung terutama terkait perusahaan perkebunan,” jelasnya.

Dirinya mengajak seluruh instansi terkait terus melakukan sosialisasi mengenai dampak asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Hal ini ditegaskannya lantaran maraknya kebakaran hutan dan lahan di Kalbar. “Sosialisasi dampak asap harus terus dilakukan agar masyarakat sadar dengan tidak melakukan pembakaran saat membuka lahan mereka,” tandasnya. (Fai)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Tayang Hari Ini di Bioskop, Berikut Sinopsis Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu

KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…

9 hours ago

Pergoki Rumah Berantakan dan Kotor, Nana Mirdad Trauma Punya ART

KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…

9 hours ago

Pj Gubernur Harisson Minta Rumah Sakit Daerah di Kalbar Berikan Layanan Prima Bagi Masyarakat

KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…

10 hours ago

Mentan Andi Amran Sulaiman Dorong Kalbar Jadi Lumbung Pangan Nasional

KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…

10 hours ago

Anggota DPRD Ketapang Rion Sardi Serap Aspirasi Masyarakat di Tepian Sungai Pawan

KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…

10 hours ago

Tangani Ruas Jalan Pelang – Sungai Kepuluk, Dinas PUPR Ketapang Bakal Siagakan TRC

KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…

10 hours ago