Categories: Pontianak

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Kalbar Hasilkan 8 Penelitian Sepanjang 2018

KalbarOnline, Pontianak – Sepanjang tahun 2018, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Kalimantan Barat telah menghasilkan sebanyak 8 buah penelitian. Delapan hasil penelitian yang pada prosesnya melibatkan para pakar dan akademisi ini dilakukan sepanjang bulan Januari hingga Desember 2018.

Penelitian yang dihasilkan tersebut meliputi berbagai aspek, mulai dari aspek budaya, sosial, ekonomi hingga lingkungan. Aspek pertanian, perkebunan, kelautan dan berbagai aspek lainnya tak luput dari penelitian yang dilakukan Balitbang Kalbar.

Hal ini diungkapkan Kepala Balitbang Provinsi Kalimantan Barat, Agatho Adan saat ditemui di Kantor Balitbang Kalbar, Selasa (19/2/2019).

Mantan Camat Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau ini berharap hasil penilitian ini dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang ada sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalbar.

“Hasil penelitian itu mudah-mudahan bisa dimanfaatkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui SKPD masing-masing guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Dirinya mengakui bahwa penelitian-penelitian yang dihasilkan oleh Balitbang sejauh ini belum banyak diserap oleh Pemprov Kalbar. Dengan kata lain, penelitian yang dihasilkan oleh satu-satunya OPD yang memiliki fungsi di bidang penelitian dan pengembangan di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat ini belum dimanfaatkan secara maksimal oleh Pemprov Kalbar.

“Belum terserap dan belum digunakan semaksimal mungkin karena gaungnya belum ada. Karena sekarang, kita membangun supaya gaungnya sesuai harapan Gubernur. Ke depan kita akan perkuat penelitian itu supaya bisa terserap oleh Pemprov Kalbar,” imbuhnya.

Dirinya turut menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan oleh Balitbang ini mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalbar 2013-2018.

“Penelitian-penilitian yang sudah dilakukan oleh Balitbang Provinsi Kalimantan Barat ini tidak dilakukan sesuka hati, tetapi penelitian ini dilakukan untuk menunjang kebijakan. Oleh karena itu, kebijakan yang kita acu selama ini hingga tahun 2018 itu adalah RPJMD 2013-2018 Provinsi Kalimantan Barat,” tukasnya.

Agatho turut mengungkapkan bahwa rencana penelitian yang akan dilakukan pihaknya pada tahun 2019 ini yaitu meneliti penyakit rabies. Kemudian beberapa sektor di kawasan perbatasan seperti pertanian dan kemiskinan juga akan dilakukan penelitian oleh pihaknya untuk mempercepat kemajuan daerah perbatasan.

“Kedepannya kita akan meneliti penyakit rabies, pertanian di wilayah perbatasan, kemiskinan di wilayah perbatasan yang berkaitan kemajuan wilayah perbatasan,” ungkapnya.

Adapun delapan penelitian yang dihasilkan oleh Balitbang Provinsi Kalimantan Barat sebagai berikut.

1. Model dan Strategi Pengembangan Produk Ternak dalam Rangka Mendukung Program Swasembada Produk Ternak di Kalimantan Barat oleh Achmad Nasar Setia Budi, Ahmad Tohardi dan Arifin.

2. Dukungan Kebijakan Pemerintah Daerah dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Ekosistem Mangrove oleh Reny Rianti, Ida Rochmawati, dan Emi Roslinda.

3. Identifikasi Kelompok-Kelompok Suku Dayak di Kalimantan Barat oleh Edy Agustinus, Albertus, dan Donatinaus.

4. Dampak Sosial Pembangunan Pelabuhan Kijing di Kabupaten Mempawah oleh Junaidi, Ngusmanto, dan Bima Sujendra.

5. Strategi Pengembangan Kebun Raya Sambas oleh Dwi Septiyarini, Pramushinta Arum Pynanjung dan Giska Hediyanti.

6. Model Pemanfaatan Tanaman Obat Tradisional Melalui Kearifan Lokal di Kalimantan Barat oleh Resky, Fathul Yusro dan Indah Budiastutik.

7. Peluang UMKM/IKM dalam Memproduksi Produk Hilir Karet di Kalimantan Barat oleh Rudy Setyo Utomo, Tri Wahyudi, Marcelina dan Iwan Yusiardi.

8. Rendemem Bawang Merah pada Tanah-Tanah di Kalbar oleh Rudy Setyo Utomo, Dina Omayani dan Achmad Nashar Setyabudi. (Fai)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Ini Rincian Dugaan Aliran Uang Korupsi Erry ke Ria Norsan, Termasuk Untuk Membeli Karpet Masjid Agung Al-Falah Mempawah

KalbarOnline, Pontianak - Uang korupsi pembangunan Gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) di…

25 minutes ago

Momen Bang Didi Temui Pedagang Sembari Belanja Sayur di Pasar Pagi Putussibau

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono menyempatkan…

29 minutes ago

Manfaat Jalan Kaki untuk Kesehatan Fisik dan Mental

KalbarOnline - Jalan kaki merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang paling sederhana dan mudah…

29 minutes ago

Silaturahmi dengan Paguyuban Jawa Kapuas Hulu, Bang Didi Diminta Perbaiki Infrastruktur

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono diminta…

30 minutes ago

Syarief Abdullah Tegaskan Timses Midji-Didi Tak Level Gunakan Kampanye Hitam

KalbarOnline, Pontianak - Ketua DPW Partai Nasdem Kalimantan Barat sekaligus Ketua Tim Pemenangan Pasangan Midji-Didi,…

31 minutes ago

Di Electricity Connect 2024, PLN Galang Kolaborasi Global Wujudkan Transisi Energi di Indonesia

KalbarOnline, Jakarta - PT PLN (Persero) terus menggalang kolaborasi global demi mendukung upaya pemerintah dalam…

46 minutes ago