KalbarOnline, Pontianak – Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengaku diejek dan dihina atas pernyataannya yang mengatakan bahwa kekayaan Indonesia bocor ke luar negeri setiap tahunnya.
Tak tanggung-tanggung bahkan kekayaan Indonesia yang bocor tersebut mencapai angka minimal 1000 triliun pertahunnya.
“Kekayaan Indonesia mengalir ke luar. Kebocoran kekayaan kita minimal 1000 triliun per tahun. Saya berani pertanggungjawabkan itu. Saya diejek dan dihina, tapi (pernyataan) itu tidak pernah dijawab dan disanggah, saya dibilang tidak punya gelar ekonomi,” ujar Prabowo di hadapan puluhan ribu masyarakat yang hadir dalam Silaturahim Akbar Prabowo di Keraton Kadriah Kesultanan Pontianak, Minggu (17/3/2019).
“Saya balik tanya ke mereka. ‘Kau yang punya gelar sederet, kau yang pintar sekali, kenapa kau gagal mengurus kekayaan kita’. Betul atau tidak? Untuk apa orang pintar tapi tidak mau membela rakyatnya sendiri. ‘Kau orang pintar tapi yang kau bela bangsa asing, untuk apa’,” tegas Prabowo.
Prabowo lantas mencari-cari kamera awak media untuk mempertegas pernyataannya itu.
“Mana kamera tv. ‘Hey kau orang-orang pinter di Jakarta, kau yang punya gelar sederet di belakang namamu, tapi kau gagal membela rakyatmu’. ‘Hey kau orang-orang pinter di Jakarta, untuk apa kepinteranmu. Di mana keuntungan dari kelapa sawit kita, di mana keuntungan dari bauksit kita, di mana keuntungan dari gas alam kita, di mana keuntungan dari emas kita, di mana keuntungan milik rakyat, di mana keuntungannya? Kalau kau tidak bisa jawab, untuk apa kau pakai gelar sederet itu’,” tegas Prabowo.
Dia menerangkan, sistem ekonomi yang ada di Indonesia telah menyimpang dari UUD 1945. Lantaran, kekayaan Indonesia justru banyak mengalir ke luar negeri.
“Buka Undang-undang dasar 1945, pasal 33 ayat 3 berbunyi ‘bumi, air dan semua kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat,” tegasnya.
Pernyataannya Prabowo mengenai banyaknya kekayaan Indonesia yang mengalir ke luar itu bahkan dituangkan Prabowo dalam sebuah buku yang berjudul ‘Paradoks Indonesia’ dengan sub judul ‘Negara kaya raya, tetapi masih banyak rakyat hidup miskin’.
Berkali-kali Prabowo menyinggung bahwa Indonesia mengalami kebocoran yang luar biasa. Kekayaan negara mengalir ke luar negeri. Pernyataan itu lantas dianggap elit Indonesia sebuah pernyataan yang tak akademis dan terkesan ngawur.
“Waktu dulu saya bicara dan saya mengatakan Indonesia kebocorannya minimal 1.000 triliun tiap tahun, saya diejek, dibilang Prabowo ngawur, Prabowo mengada-ada, Prabowo bukan ahli ekonomi, baca bukunya di mana. Ternyata sesudah satu-dua tahun, Menteri Keuangan Pemerintah Jokowi sendiri mengakui ada ribuan triliun rupiah yang berada di luar negeri,” tegasnya. (Fai)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…