Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 28 Maret 2019 |
KalbarOnline,
Pontianak – Kapolda Kalimantan Barat, Irjen Pol Didi Haryono memastikan
semua proses tahapan seleksi penerimaan calon anggota Polri dilaksanakan dengan
bersih dan tanpa ada unsur penyimpangan dan bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN).
Hal itu disampaikan Kapolda pada apel penandatanganan Pakta
Integritas On The Road (PINTER) dan pengambilan sumpah janji panitia, orang tua
dan peserta seleksi penerimaan terpadu calon anggota Polri tahun anggaran 2019,
di lapangan Jananuraga Polda Kalbar, Minggu (24/3/2019) lalu.
“Tujuan dari penandatanganan dan pengambilan sumpah ini untuk
mengawasi, memotivasi peserta agar tetap tenang dan yakin kepada diri sendiri
dalam mengikuti tahapan-tahapan seleksi tanpa ada unsur penyimpangan maupun korupsi,
kolusi dan nepotisme (KKN),” ujarnya.
“Sehingga, semua proses tahapan seleksi benar-benar
dilaksanakan dengan bersih, transparan, akuntabel, objektif dan humanis. Sehingga
nantinya atau outputnya Polri dapat menerima personel yang benar-benar yang profesional,
modern dan terpecaya serta berprestasi dan inovatif,” timpalnya.
Ditegaskannya kembali bahwa proses penerimaan anggota Polri dilaksanakan
dengan clear and clean karena baik
buruknya suatu organisasi itu, kata dia, berangkat dari orang di dalamnya.
“Kalau rekrutmennya salah, maka akan hancurlah organisasi
itu. Para peserta jika lulus jadi anggota Polri, masa pakainya kurang lebih 40
tahun. Jangka waktu yang sangat panjang. Sehingga proses rekrutmen ini harus
benar-benar bersih dan bebas dari KKN.
Selaku Kapolda dirinya bertanggung jawab penuh atas proses
penerimaan tersebut tanpa ada penyimpangan dan bebas dari KKN.
Penandatangan pakta integritas ini juga pada hakikatnya,
kata Kapolda, sebagai pernyataan kesiapan dan kesanggupan dengan menjunjung
tinggi sumpah jabatan di hadapan Tuhan sehingga diharapkan tak hanya sebagai
formalitas semata namun dapat diimplementasikan dalam proses penerimaan calon
anggota Polri dalam setiap tahapan.
“Kepada panitia seleksi, pengawas internal dan eksternal diminta
untuk dapat menjalankan seleksi ini dengan sungguh-sungguh dan tanggung jawab. Sehingga
tidak ada lagi penyalahgunaan atau penyimpangan dalam bentuk apapun untuk
menghasilkan anggota Polri yang terbaik,” tegasnya.
“Apabila ada oknum yang terbukti melakukan pelanggaran, akan
diberi sanksi yang tegas sesuai aturan yang berlaku. Kepada peserta dan orang
tua diharapkan dapat mengikuti seleksi dengan baik dan tidak berupaya untuk
melakukan kecurangan. Percayakan kepada panitia. Apabila terjadi dan terbukti,
maka langsung dianulir kelulusannya atau didiskualifiasi,” tegasnya lagi.
“Kami jajaran Polri ingin mencari bibit yang unggul dan terbaik untuk mengisi organisasi Polri dengan masa pakai 40 tahun ke depan. Sehingga prosesnya harus benar-benar bersih dan bebas dari KKN,” pungkasnya.
Turut hadir Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, forkopimda Kalbar, para Pejabat Utama Polda Kalbar, orang tua peserta dan seluruh peserta seleksi yang terdiri dari calon Taruna Akpol, Bintara Polri dan Tamtama yang berjumlah sebanyak 3.004 peserta terdiri dari 2.405 pria dan 599 wanita. (Fai)
KalbarOnline,
Pontianak – Kapolda Kalimantan Barat, Irjen Pol Didi Haryono memastikan
semua proses tahapan seleksi penerimaan calon anggota Polri dilaksanakan dengan
bersih dan tanpa ada unsur penyimpangan dan bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN).
Hal itu disampaikan Kapolda pada apel penandatanganan Pakta
Integritas On The Road (PINTER) dan pengambilan sumpah janji panitia, orang tua
dan peserta seleksi penerimaan terpadu calon anggota Polri tahun anggaran 2019,
di lapangan Jananuraga Polda Kalbar, Minggu (24/3/2019) lalu.
“Tujuan dari penandatanganan dan pengambilan sumpah ini untuk
mengawasi, memotivasi peserta agar tetap tenang dan yakin kepada diri sendiri
dalam mengikuti tahapan-tahapan seleksi tanpa ada unsur penyimpangan maupun korupsi,
kolusi dan nepotisme (KKN),” ujarnya.
“Sehingga, semua proses tahapan seleksi benar-benar
dilaksanakan dengan bersih, transparan, akuntabel, objektif dan humanis. Sehingga
nantinya atau outputnya Polri dapat menerima personel yang benar-benar yang profesional,
modern dan terpecaya serta berprestasi dan inovatif,” timpalnya.
Ditegaskannya kembali bahwa proses penerimaan anggota Polri dilaksanakan
dengan clear and clean karena baik
buruknya suatu organisasi itu, kata dia, berangkat dari orang di dalamnya.
“Kalau rekrutmennya salah, maka akan hancurlah organisasi
itu. Para peserta jika lulus jadi anggota Polri, masa pakainya kurang lebih 40
tahun. Jangka waktu yang sangat panjang. Sehingga proses rekrutmen ini harus
benar-benar bersih dan bebas dari KKN.
Selaku Kapolda dirinya bertanggung jawab penuh atas proses
penerimaan tersebut tanpa ada penyimpangan dan bebas dari KKN.
Penandatangan pakta integritas ini juga pada hakikatnya,
kata Kapolda, sebagai pernyataan kesiapan dan kesanggupan dengan menjunjung
tinggi sumpah jabatan di hadapan Tuhan sehingga diharapkan tak hanya sebagai
formalitas semata namun dapat diimplementasikan dalam proses penerimaan calon
anggota Polri dalam setiap tahapan.
“Kepada panitia seleksi, pengawas internal dan eksternal diminta
untuk dapat menjalankan seleksi ini dengan sungguh-sungguh dan tanggung jawab. Sehingga
tidak ada lagi penyalahgunaan atau penyimpangan dalam bentuk apapun untuk
menghasilkan anggota Polri yang terbaik,” tegasnya.
“Apabila ada oknum yang terbukti melakukan pelanggaran, akan
diberi sanksi yang tegas sesuai aturan yang berlaku. Kepada peserta dan orang
tua diharapkan dapat mengikuti seleksi dengan baik dan tidak berupaya untuk
melakukan kecurangan. Percayakan kepada panitia. Apabila terjadi dan terbukti,
maka langsung dianulir kelulusannya atau didiskualifiasi,” tegasnya lagi.
“Kami jajaran Polri ingin mencari bibit yang unggul dan terbaik untuk mengisi organisasi Polri dengan masa pakai 40 tahun ke depan. Sehingga prosesnya harus benar-benar bersih dan bebas dari KKN,” pungkasnya.
Turut hadir Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, forkopimda Kalbar, para Pejabat Utama Polda Kalbar, orang tua peserta dan seluruh peserta seleksi yang terdiri dari calon Taruna Akpol, Bintara Polri dan Tamtama yang berjumlah sebanyak 3.004 peserta terdiri dari 2.405 pria dan 599 wanita. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini