KalbarOnline, Sintang – 17 April 2019 merupakan hari di mana masyarakat menggunakan hak pilihnya sebagai warga negara Indonesia yang baik pada Pemilu serentak 2019, baik itu pemilihan Anggota DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi, DPR-RI, DPD-RI dan memilih Capres dan Cawapres di tahun 2019.
Termasuk di Kabupaten Sintang, antusiasme masyarakat di Kota Sintang sangat tinggi, masyarakat berbondong-bondong untuk pergi ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) di masing-masing kelurahan/desa di Kota Sintang.
Bupati Sintang, Jarot Winarno bersama jajaran forkopimda, jajaran pimpinan OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang turun ke lapangan meninjau dan memantau langsung proses pelaksanaan pencoblosan pada pemilu 2019 kali ini dengan meninjau beberapa TPS yang ada di Kota Sintang.
TPS-TPS tersebut satu persatu dijajaki oleh Bupati Sintang bersama rombongan, rute yang pertama yaitu mengunjungi TPS 01 Kelurahan Alai, TPS 13 Kelurahan Tanjung Puri, TPS 03 dan TPS 05 di Kelurahan Menyumbung Tengah, TPS 01 Kelurahan Jerora 1, TPS 15 Kelurahan Kapuas Kanan Hulu dan TPS 05 Kelurahan Ladang.
Pada kesempatan itu, Bupati Jarot juga menyalurkan hak pilihnya pada pemilihan Capres dan Cawapres tahun 2019 dengan menggunakan form A-5 yaitu pindah pemilih di TPS 15 Kelurahan Kapuas Kanan Hulu tepatnya di lapangan Tenis Meja Transito.
Bupati Jarot pada kesempatan tersebut menyampaikan hasil peninjauannya bersama rombongan ke TPS-TPS yang ada di Kota Sintang.
“Setelah kita pantau tadi, ternyata permasalahan utamanya itu adalah melipat kembali kertas suara setelah pencoblosan, mereka bilang lama bener, bingung cara melipatnya karena kertasnya itu besar ditambah lagi bilik suaranya kecil, sehingga bisa membutuhkan waktu 4-5 menit untuk melipatnya,” kata Jarot.
Orang nomor wahid di Bumi Senentang ini juga menyampaikan bahwa ada sedikit permasalahan pada pemilihan DPRD Kabupaten di Sintang.
“Masalah lain adalah tadi pagi itu ada surat suara yang tertukar, khusus pemilihan DPRD Kabupaten, surat suara dapil 1 tertukar dengan surat suara dapil 6 dan mereka tidak mau memulai kalau tidak ditukar dengan yang aslinya sesuai dengan dapil masing-masing,” terangnya.
Menurutnya bahwa potensi-potensi yang ada di Kabupaten Sintang hanya ada kendala pada perhitungan suara yang cukup memakan waktu lama.
“Pertama kita ketahui bahwa pendaftaran dibolehkan sampai jam 1 siang kalau lagi antri pendaftaran tetap dilayani, kemudian untuk penghitungan mungkin siang baru mulai dan memungkinkan akan lama waktu perhitungannya, karena ada 5 jenis surat suara dan diperkirakan sampai malam hari,” tuturnya.
Disinggung soal menggunakan hak pilihnya, Jarot menyampaikan bahwa hanya bisa mencoblos pada pemilihan Capres dan Cawapres.
“Hari ini saya memilih, menggunakan hak pilih saya, saya pake form A-5 karena domisili saya bukan di Kabupaten Sintang dan KTP saya juga bukan di Kabupaten Sintang, jadi hak saya hanya bisa memilih Capres dan Cawapres saja,” tukasnya.
Bupati Jarot juga memberikan pesan kepada masyarakat untuk tetap damai dan tenang.
“Saya sampaikan pesan untuk masyarakat, kita damai-damai saja, siapapun jadi Presidennya kita tetap damai-damai saja, kedua calon presiden dan calon wakil presiden sangat bagus, tidak ada masalah, Indonesia bakal maju siapapun presidennya dua calon ini saya nilai pas, bagus, bisa membawa Indonesia lebih maju, caranya saja mungkin berbeda,” pesannya.
Sementara salah seorang warga yang turut menggunakan hak pilihnya dalam pesta demokrasi di tahun 2019, Nono Ruhandi menggunakan hak pilihnya di TPS 05 Kelurahan Ladang, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang.
Nono mengatakan bahwa di TPS 05 Kelurahan Ladang pencoblosan berjalan dengan lancar.
“Alhamdulillah saya ngantri dari tadi saya lihat antusiasme masyarakat sangat tinggi, datang berbondong-bondong ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya dan kegiatan pencoblosan pun berjalan dengan lancar,” kata Nono.
Nono menambahkan bahwa dalam pelaksanaan Pemilu 2019 ini ada kendala sedikit pada saat pencoblosan.
“Ya tadi ada kendala sedikit yang membuat waktu agak lama, yaitu pada saat melipat kembali kertas surat suara, sebab kertas surat suara itu lumayan besar, itu saja yang saya rasakan, yang lain aman dan lancar,” jelasnya. (*/Sg)
KalbarOnline, Pontianak - Uang korupsi pembangunan Gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) di…
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono menyempatkan…
KalbarOnline - Jalan kaki merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang paling sederhana dan mudah…
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono diminta…
KalbarOnline, Pontianak - Ketua DPW Partai Nasdem Kalimantan Barat sekaligus Ketua Tim Pemenangan Pasangan Midji-Didi,…
KalbarOnline, Jakarta - PT PLN (Persero) terus menggalang kolaborasi global demi mendukung upaya pemerintah dalam…