KalbarOnline, Kubu Raya – Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengatakan koperasi dan Usaha Mikro Kecil (UMK) di Kubu Raya merupakan unit usaha yang punya peran strategis dalam mengurangi pengangguran, kemiskinan dan pemerataan pendapatan.
Karena itu, agar dapat menjadi tumpuan dalam pengembangan ekonomi kerakyatan, ia menyebut koperasi dan UMK harus makin kreatif dan inovatif. Terlebih di era digitalisasi di mana perkembangan perkoperasian dan UMKM sangat pesat di bidang perdagangan dan perindustrian.
“Di tengah digitalisasi yang begitu pesat ini, UMKM di tanah air khususnya di Kabupaten Kubu Raya belum bisa memaksimalkan peluang itu untuk meningkatkan bisnisnya. Hingga akhir 2018, usaha mikro di Indonesia mencapai 58,91 juta dan usaha kecil 59.260 serta usaha menengah 4.987 pelaku usaha. Akan tetapi yang sudah go digital baru lima persen. Sisanya masih konvensional dalam pengembangan usaha,” tuturnya, di sela Rapat Koordinasi Pembangunan Sektor Sektor Perkoperasian, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian se-Kabupaten Kubu Raya yang dilangsungkan di Aula Kantor Bupati Kubu Raya, baru-baru ini.
Orang nomor wahid di Kubu Raya ini menyebut sejumlah faktor penyebab koperasi dan UMKM sehingga lamban dalam pertumbuhan usaha. Diantaranya faktor Sumber Daya Manusia, rendahnya akses permodalan, dan akses pasar. Menurut dia, masih banyak pelaku UMKM yang belum mampu memanfaatkan kemudahan promosi berbasis dalam jaringan atau online seperti media sosial.
“Hal itu dikarenakan minimnya pendampingan akan pemahaman tentang digitalisasi dan potensi media sosial sebagai sarana promosi,” terangnya.
Karena itu, Muda menegaskan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya memberikan perhatian serius untuk pemberdayaan koperasi dan UMKM. Hal itu guna mendorong percepatan ekonomi kerakyatan.
“Maka sangat penting kita melaksanakan rapat koordinasi pembangunan perkoperasian, usaha mikro, perdagangan dan perindustrian ini,” ucapnya.
Lebih jauh Muda menyatakan, teknologi digital telah mengubah peta perekonomian dunia. Maka koperasi dan UMKM diharapkan dapat memanfaatkan perubahan peta tersebut. Terlebih saat ini bermunculan perusahaan rintisan atau start-up yang membantu usaha mikro dan kecil yang itu merupakan peluang bagi UMKM untuk memperluas pasar.
“Diharapkan kehadiran teknologi digital dan internet dapat mendorong kemajuan dan produktivitas koperasi dan UMKM agar tumbuh lebih cepat dan naik kelas serta memberikan semangat dan gairah baru untuk meningkatkan pendapatan anggota koperasi serta memberikan lapangan kerja baru yang akhirnya meningkatkan ekonomi kerakyatan khususnya di Kabupaten Kubu Raya,” harapnya. (ian)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…