KalbarOnline, Kubu Raya – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menekankan agar ada peningkatan peran Bunda PAUD. Sehingga nantinya dapat terwujud satu desa satu PAUD dalam upaya mewujudkan desa mandiri di Kalimantan Barat.
Ia menjelaskan tahun ini pihaknya menargetkan ada 63 desa dari 12 Kabupaten yang ditetapkan menjadi sasaran rencana aksi peningkatan Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kalimantan Barat tahun 2019. Ke-63 desa itu merupakan desa-desa yang diusulkan oleh pemerintah kabupaten menjadi desa mandiri, Senin (6/5/2019).
“Nah, salah satu indikator terwujudnya desa mandiri itu adalah keberadaan lembaga PAUD di tingkat desa. Makanya kita mendorong agar setiap desa memiliki PAUD dan saya harap ini bisa disikapi oleh Bunda PAUD yang ada di tingkat provinsi sampai tingkat desa,” ujar Sutarmidji.
Sementara Bunda PAUD Kalimantan Barat, Lismaryani Sutarmidji mengakui sulitnya merealisasikan satu desa satu PAUD. Hal itu disebabkan kendala kondisi geografis daerah yang sulit dijangkau. Dirinya berharap Bunda PAUD dapat menjadi panutan di wilayahnya masing-masing. Menurutnya, Bunda PAUD tidak hanya berperan dalam meningkatkan bidang pendidikan, tapi juga kesehatan, pemenuhan gizi dan perlindungan anak usia dini.
“Masalah lain yang dihadapi di lapangan adalah faktor ekonomi masih menjadi kendala bagi masyarakat untuk memasukkan anaknya ke PAUD. Hal ini setidaknya menjadi perhatian juga,” tambahnya.
Merealisasikan satu desa satu PAUD, Lismaryani menilai pentingnya peran pemerintah daerah terkait hal itu. Selain memaksimalkan keberadaan PAUD di daerah, pemerintah daerah juga harus memenuhi kebutuhan di setiap Desa.
Sementara itu, Direktur Pembinaan PAUD Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhammad Hasbi mengatakan, saat ini dunia memasuki revolusi industri keempat yang ditandai dengan persaingan yang tidak memandang batas daerah, di mana keadaan ini menuntut akselerasi perkembangan sumber daya manusia agar bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri dalam jangka waktu puluhan tahun ke depan.
“Ini jelas menjadi tantangan bagi kita untuk mempersiapkan mereka agar memiliki kesiapan yang matang. Dalam hal ini, peran Bunda PAUD sangat strategis dalam meningkatkan akses PAUD di tingkat desa mengingat akses masyarakat terhadap PAUD di Kalbar baru sekitar 73 persen,” katanya.
Dengan adanya pengukuhan Bunda PAUD di Kalbar, Muhammad Hasbi berharap program satu PAUD satu desa di Kalimantan Barat dapat terlaksana.
“Hingga kini baru mencapai 57,9 persen di bawah rata-rata nasional sebesar 68 persen. Artinya Kalbar memiliki pekerjaan besar untuk membentuk kelembagaan PAUD di tingkat desa,” tandasnya. (ian)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…