Turut wacanakan pembangunan jembatan
KalbarOnline, Kubu Raya – Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo memastikan rencana pembangunan tiga lokal Ruang Kelas Baru (RKB) di SDN 39 Sungai Kakap akan tetap dilaksanakan.
Hal itu disampaikannya menyikapi persoalan, di mana terdapat jalan akses warga yang nantinya akan tertutup dengan dibangunnya RKB tersebut. Jalan akses tersebut diketahui persis berada di dalam areal sekolah.
“Saya datang bersama Kepala Dinas Pendidikan, unsur Dinas PUPR, Wakil Ketua DPRD dan Kepala Desa untuk mencarikan solusi berkaitan dengan akan dibangunnya ruang kelas baru. Dengan dibangunnya RKB ini, maka akses warga yang sembilan kepala keluarga itu akan tertutup,” kata Sujiwo di sela peninjauan, Rabu (8/5/2019).
Sujiwo menyatakan sekolah dengan berbagai programnya harus tetap berjalan. Dan saat yang sama, kepentingan warga pun wajib diperhatikan. Dengan terbangunnya RKB nanti, maka akses warga akan tertutup. Terkait hal itu, ia mengungkapkan pemerintah kabupaten akan menyiapkan akses untuk keluar-masuk warga.
“Nah, solusinya kita bangun jembatan kemudian nanti kita bangun lagi jalan semen ke sana. Akhirnya bisa keluarlah warga tembus ke jalan raya. Nah ketika ini terbangun, maka solusinya sudah ada,” sebutnya.
Sujiwo melanjutkan, nantinya wakil rakyat daerah pemilihan setempat dan kepala desa akan memberikan pemahaman kepada warga terkait solusi tersebut. Di mana jalan keluar telah diambil pemerintah daerah demi kepentingan dunia pendidikan tanpa mengenyampingkan kebutuhan warga.
“Bahwasanya tidak ada niatan pemerintah daerah untuk mengisolasi warga, tetapi ini karena memang untuk kepentingan dunia pendidikan yaitu akan dibangunnya ruang kelas baru yang secara otomatis akses warga akan tertutup. Secara tidak sengaja tertutup aksesnya,” terangnya.
Sementara Kepala Sekolah SDN 39, Siti Muhdiati mengatakan kehadiran Wakil Bupati Sujiwo di sekolahnya agar ada solusi mengenai pemindahan jalan akses warga yang berada di bagian belakang sekolah. Ia menyebut warga tidak mempermasalahkan pemindahan jalan akses. Namun persoalannya adalah pemindahan jalan tersebut membutuhkan biaya.
“Kalau masalah masyarakat itu sudah oke. Tidak jadi masalah. Nah, yang menjadi kendala bagi kami itu bagaimana cara menganggarkannya dan kapan bisa dipindahkan. Kan itu bukan kewenangan kepala sekolah,” ucapnya.
Siti mengungkapkan dirinya telah berkomunikasi dengan Kepala Desa dan Camat. Bahkan Camat pun sudah meninjau lokasi bersama tokoh masyarakat setempat. Namun menurutnya, hingga dua tahun ia menjabat Kepala Sekolah SDN 39, belum ada ada solusi yang didapat.
“Sampai saya sudah tugas di sini dua tahun, nah rumah warga semakin bertambah. Saya khawatir kelak siapapun pemimpinnya di sekolah ini, itu kan harus dipikirkan tentang keselamatan anak-anak sekolah,” pungkasnya. (ian/rio)
KalbarOnline - Debut solo Irene Red Velvet "Like a Flower" dikabarkan akan dilakukan pada 26…
KalbarOnline, Pontianak - Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo yang sukses meraih medali emas di…
KalbarOnline - Bulking adalah fase dalam program kebugaran di mana seseorang sengaja meningkatkan asupan kalori…
KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkab Kegapang, Devy Harinda…
KalbarOnline, Ketapang - Kepolisian Resort (Polres) Ketapang siap mengawal pelaksanaan tahapan pilkada serentak, mulai dari…
KalbarOnline, Ketapang - Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan, Polres Ketapang mengikuti zoom meeting “Launching…