KalbarOnline, Sanggau – Menjelang hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah, Pemerintah Kabupaten Sanggau melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pasar tradisional yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot, Senin (27/5/2019).
Sebelum menuju lokasi, Wakil Bupati Sanggau bersama sejumlah jajaran dan pihak terkait lainnya melakukan rapat terlebih dulu. Tepat pukul 9 pagi itu, rombongan langsung menuju ke titik pasar tradisional dan pasar rakyat puja sera Sanggau.
Sidak pasar ini dilakukan bertujuan untuk memantau stabilitas dan stok barang secara terpadu di sejumlah pasar-pasar tradisional di wilayah Sanggau. Selain itu juga untuk memantau barang yang sudah kadaluarsa sekaligus memantau kebutuhan harga bahan pokok lainnya menjelang hari raya Idul Fitri yang tinggal menghitung hari.
Wabup mengatakan bahwa ada beberapa jenis kebutuhan masyarakat yang harganya naik seperti ayam dan telur. Sementara daging sapi, kata dia, masih relatif normal seperti hari biasanya.
“Tadi kita cek, (harga) ayam kisarannya Rp40-50 ribu perkilogram. Lainnya yang naik itu gula dan beberapa produk lainnya. Sementara bawang masih normal,” ujarnya.
Orang nomor dua di Bumi Daranante ini juga membahas tentang produk makanan yang sudah kadaluarsa. Ia menegaskan, jika terdapat produk makanan yang sudah kadaluarsa maka pihaknya bersama Tim BPOM akan langsung memusnahkannya di hadapan pemilik toko.
“Kita akan tarik langsung dari peredarannya, jadi nanti kalo memang ada barang yang tidak layak masih beredar dan dijual kemudian dibeli pula oleh konsumen, bahaya. Apalagi yang dari kampung itu gak lihat merknya, akan dikenakan Undang-undang konsumen,” tukasnya.
Sementara Ketua BPOM Sanggau menyampaikan bahwa berdasarkan sidak kali ini banyak ditemukan produk-produk rusak dan kadaluarsa.
“Yang paling banyak produk-produk yang sudah rusak dan kadaluarsa, saya mengimbau agar konsumen dapat jeli untuk melihat produk sebelum membeli,” tandasnya.
Sementara salah seorang penjual daging, Yuli (32) mengakui bahwa menjelang hari raya ini harga daging berbeda dengan hari biasanya.
“Bisa naik sampai Rp50-55 ribu perkilogramnya, kalau hari-hari biasa normal,” ujarnya.
“Kalau di Sanggau, barang-barang ya memang mahal. Kalau harga dari agen mahal, mana kita bisa jual harga di bawah standar modal. Rugilah,” pungkasnya.
Turut hadir Asisten II Setda Sanggau, H. Roni Fauzan, Kadis Perindagkop dan UKM, Syarif Ibnu Marwan, Kadishangpang Hortikan Sanggau, H. John Hendri, Kadis Perkebunan dan Peternakan, H. Syafriansyah, Kepala Loka POM Sanggau, Agus Riyanto, Dinas Kesehatan, Satgas Pangan Polres Sanggau dan sejumlah instansi terkait lainnya. (WWP)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…