KalbarOnline, Sintang – Bupati Sintang, Jarot Winarno berkesempatan menghadiri sekaligus membuka Gawai Syukuran Lepas Panen di Dusun Binda, Desa Kayu Dujung, Kecamatan Ketungau Tengah, Selasa (25/6/19) malam.
Turut hadir memdampingi Bupati dalam kesempatan itu, Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Melkianus, Kepala Dinas PU Kabupaten Sintang beserta jajaran, Kasatpol PP beserta jajarannya, Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, unsur Forkopimcam Ketungau Tengah dan para tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Bupati Jarot mengaku sangat berbahagia bisa hadir dan membuka secara langsung Gawai Syukuran Lepas Panen di Dusun Binda ini. Karena menurutnya, gawai syukuran lepas panen tersebut merupakan bentuk rasa syukur atas apa hasil yang diraih selama satu tahun berjalan ini.
“Kemudian syukuran lepas panen ini juga untuk merefleksi diri atau mengingat kembali jika ada yang baik kita lanjutkan, kalau ada hal yang kurang kita perbaiki, sehingga malam ini kita patut bergembira, dalam suasana syukur kumpul dengan keluarga, dengan sanak saudara, dengan kaum kerabat dan dengan semua,” kata Jarot.
Orang nomor wahid di Bumi Senentang ini meminta kegiatan serupa harus terus dilestarikan sehingga selalu menjadi agenda tahunan di Dusun Binda.
Dalam kesempatan tersebut juga, Bupati Jarot menyampaikan kepada masyarakat Dusun Binda dan seluruh masyarakat di wilayah Ketungau bahwa tahun ini wilayah kecamatan di Ketungau mendapatkan porsi pembangunan yang cukup besar, namun diprioritaskan untuk menyelesaikan pembangunan Jembatan Ketungau II dan jembatan lainnya.
Untuk itu dirinya meminta masyarakat Ketungau tidak mudah percaya kabar-kabar bohong atau hoax yang mengatakan bahwa progres pembangunan Jembatan Ketungau II di Ketungau Tengah mengalamai kendala dan masalah beberapa waktu lalu.
“Jangan percaya hoax, berita-berita tidak benar, jembatan bermasalah, pembangunannya terhambatlah, hal itu tidaklah benar,” ingatnya.
Karena saat ini, jelas Bupati Jarot, rangka baja Jembatan Ketungau II sudah tiba dari Jakarta dan tersimpan di workshop terlebih dahulu sambil menunggu tiang jembatan rampung. Setelahnya maka rangka baja tersebut baru dibawa ke lokasi pembangunan dan akan dipasang.
Dirinya juga menyampaikan ruas jalan dari Sintang menuju Sungai Kelik tahun 2020 mendatang ditingkatkan statusnya menjadi ruas jalan nasional, maka Jembatan Ketungau II tahun ini harus sudah jadi.
“Rangka baja bantuan dari menteri PUPR senilai Rp9,5 miliar, biaya mobiliasi dari Jakarta sampai ke workshop di Sintang sekitar Rp2 miliar, jadi barangnya sudah di Sintang, total anggarannya kurang lebih mencapai Rp11 miliar dari Menteri PUPR, kemudian tahun ini kita alokasikan Rp6,5 miliar untuk memasang rangka bajanya, ditambah Rp900 juta untuk mengangkut dari workshop di Sintang ke lokasi jembatan, sehingga tahun ini jembatan tersebut harus sudah jadi, jadi masyarakat jangan percaya hoax atau berita tidak benar terkait pembangunan Jembatan Ketungau II,” jelasnya lagi.
Selain Jembatan Ketungau II, Bupati Jarot juga menyampaikan bahwa tahun ini juga akan dibangun jembatan rangka baja di Sungai Sekapat, Paning Jaya senilai Rp4,5 miliar.
“Saya ingin dari Mungguk Lawang, kalau dia turun ke bawah ke Sekajau, ke Setekam, kalau ke atas ke desa-desa lainnya lalu sampai ke Paning Jaya, kita dihadang oleh Sungai Sekapat, sehingga di sungai itu kita bangun jembatan rangka baja senilai Rp4,5 miliar tersebut,” tukasnya.
Kemudian, tambah jarot, ruas Jalan Seputau sampai Merekai itu ada Sungai Tabun yang jembatannya masih berupa material kayu maka akan dibangun jembatan rangka baja senilai Rp4,5 miliar.
“Kita berharap ruas jalan paralel perbatasan pembangunannya masih terus berlanjut, kita berharap ruas-ruas jalan termasuk jembatannya yang menjadi tanggung jawab kabupaten bisa kita tuntaskan,” tutupnya.
Sementara Ketua Panitia Gawai Syukuran Lepas Panen Dusun Binda, Atang Alexander mengatakan, acara seperti ini sudah puluhan tahun tidak dilaksanakan di Dusun Binda, sehingga tahun ini dilaksanakan kembali dan mengundang langsung Bupati Sintang.
“Kami bersyukur sekali Pak Bupati bisa hadir langsung ke tempat kami, sehingga bisa melihat langsung kondisi kami masyarakat di sini,” ungkap Atang.
Atang menjelaskan, tujuan dari pada gawai tersebut yakni untuk mempersatukan masyarakat dan melestarikan tradisi budaya yang ada karena sudah hampir punah. Atang juga menyampaikan kepada Bupati bahwa masyarakat di dusun tersebut berkeinginan adanya pembangunan tower telekomunikasi selular.
“Yang mana ketika kami mau berbicara dengan anak-anak kami yang sekolah jauh sangat susah, kadang-kadang kami manjat, cari kayu yang tinggi-tinggi, jadi kami mohon kalau bisa bangunkan tower buat kami di sini,” pinta Atang.
Atang juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang terus memperhatikan pembangunan di wilayah Ketungau, hal itu sangat didambakan masyarakat di wilayah Ketungau.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Jarot menegaskan bahwa jaringan telekomunikasi selular selalu menjadi keluhan masyarakat di pedesaan. Hal tersebut pun terus dicarikan solusinya oleh pemerintah.
“Apakah pakai bakti, paling bagus kalau memang BTS yang komersil yang dipasang dekat-dekat sini sehingga bisa menampung kebutuhan masyarkat untuk berkomunikasi,” tandas Jarot. (*/Sg)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…