Categories: Kubu Raya

Kepala Pusat Litbang Inovasi Daerah Nilai Visi-Misi Bupati-Wabup Kubu Raya Bentuk Dari Inovasi

KalbarOnline, Kubu Raya – Tiga bentuk tata kelola Pemerintahan yang terdiri dari kinerja pemerintah, meningkatkan layanan publik dan daya saing, merupakan area bekerja untuk mencapai inovasi. Hal tersebut dikatakan Drs. Safrizal. ZA, M.Si selaku Kepala Pusat Litbang Inovasi Daerah Kemendagri RI saat ditemui usai memberikan materi ke jajaran ASN Kubu Raya di Qubu Resort Sungai Raya, Rabu (26/6/2019) sore.

“Jadi 32 urusan pemerintahan semuanya bisa dilakukan inovasi, hanya perencanaan pembangunannya harus memilih sebagai prioritas. Karena tidak mungkin, sekaligus bisa dibiayai dengan waktu yang sama walaupun dengan besaran anggaran Rp1,5 triliun dengan penduduk 600 ribu jiwa menurut saya cukup banyak bagi rata-rata daerah Kabupaten,” ucapnya.

Menurut dia definisi inovasi adalah meningkatkan hasil dengan biaya sama atau dengan biaya setengah tetapi dengan hasilnya sesuai dengan target. Lebih jauh dia menjelaskan inovasi terbagi dari inovasi produk serta inovasi tata kelola.

Biasanya inovasi dari tata kelola tidak terlihat dari dokumen perencanaan namun terlihat dari dokumen rencana aksi, misalnya di dokumen perencanaan berisi satu kegiatan tetapi ketika menjalankan kegiatan strateginya berjalan disitu. Artinya dengan memilih yang mana mau diselesaikan duluan itu juga merupakan strategi dari inovasi,” terangnya.

Lebih jauh dia menambahkan, salah satu strategi yang dilakukan oleh Pemerintah Kubu Raya yakni pelayanan perijinan satu pintu dapat memberikan efek inovasi terhadap perijinan akan meningkat, dan kepercayaan publik meningkat serta layanan menjadi cepat dan tepat.

“Maknanya dalam meningkatkan daya saing, layanan publik dapat ditingkatkan itu tidak perlu biaya,” jelasnya.

Selain itu dia menyebutkan visi dan misi kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Kubu Raya merupakan strategi inovasi dalam menyelenggarakan Pemerintahan.

“Visi dari Bupati sudah menyebut inovasi, misinya sudah mengandung inovasi. Tahapannya sekarang di implementasi, karena yang paling sulit itu menjalankannya,” katanya.

Dia menilai salah satu inovasi yang telah dilakukan oleh Kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Kubu Raya kebijakan menggunakan transaksi non tunai pada pemerintah Desa.

“Sebab Desa uangnya banyak potensi resiko besar, jangan sampai nikmat membawa sengsara. Cas lesh ini untuk mencegah hal-hal yang kurang baik terhadap Pemerintah Desa,” ungkapnya. (ian)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Di Electricity Connect 2024, PLN Galang Kolaborasi Global Wujudkan Transisi Energi di Indonesia

KalbarOnline, Jakarta - PT PLN (Persero) terus menggalang kolaborasi global demi mendukung upaya pemerintah dalam…

13 minutes ago

Tayang Hari Ini di Bioskop, Berikut Sinopsis Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu

KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…

15 hours ago

Pergoki Rumah Berantakan dan Kotor, Nana Mirdad Trauma Punya ART

KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…

15 hours ago

Pj Gubernur Harisson Minta Rumah Sakit Daerah di Kalbar Berikan Layanan Prima Bagi Masyarakat

KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…

16 hours ago

Mentan Andi Amran Sulaiman Dorong Kalbar Jadi Lumbung Pangan Nasional

KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…

16 hours ago

Anggota DPRD Ketapang Rion Sardi Serap Aspirasi Masyarakat di Tepian Sungai Pawan

KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…

16 hours ago