KalbarOnline, Sintang – PeringatanHari Anti Narkoba Internasional (HANI) dan Hari Berkabung Daerah (Peristiwa Mandor) diperingati jajaran Pemerintah Kabupaten Sintang dengan upacara yang dipimpin oleh Bupati Sintang, Jarot Winarno yang dilaksanakan di aula Pendopo Bupati Sintang, Kamis (27/6/2019).
Bupati Jarot mengatakan, dirinya sangat percaya dengan upaya pencegahan dan penindakan yang dilakukan jajaran Polres Sintang dan jajaran BNN Sintang baik dari aspek pencegahan, penelusuran dan penindakan Narkoba di Kabupaten Sintang sudah membaik, apabila ada kendala maka akan selalu di bahas bersama-sama. Namun hal yang perlu disadari bahwa tantangan saat ini semakin besar, terlebih lagi di kawasan Sungai Kelik, Ketungau Hulu akan dibangun PLBN.
“Kemungkinan bisa saja PLBN nanti dimanfaatkan untuk distribusi gelap narkoba oleh orang-orang yang tidak bertangung jawab yang ingin menghancurkan generasi bangsa, namun saya percaya baik itu Kepolisian, TNI dan BNN serta pihak terkait lainnya pastilah sudah mengantisipasinya jauh-jauh hari agar hal tersebut tidak terjadi ke depannya,” kata Jarot.
Yang menjadi kendala dalam permasalahan Narkoba di Kabupaten Sintang, lanjut Bupati yakni belum adanya pusat rehabilitasi bagi para pengguna narkoba. Untuk itu dirinya berkeinginan agar RSUD Rujukan Ade M Djeon Sintang yang luas area lahannya mencapai 20 hektar lebih bisa dibuat tempat khusus rehabilitasi narkoba karena rumah sakit berkewajiban memberikan pelayanan kedokteran jiwa yang merupakan salah satu aspek rehabilitasi.
“Saya mengajak kepada masyarakat sipil, mari kita buat tempat rehabilitasi, lalu kita sosialisasi bersama bahwa narkoba kalau sudah ditindak teman-teman Polres, penyidik sudah dikenai konsekuensi hukum yaitu jangan dianggap stigma lagi, kalau mereka lalu kita jauhi, mereka berkelompok pada kelompok mereka lagi, mereka kambuh lagi, sehingga penindakan yang tidak disertai rehabilitasi tidak ada gunanya,” jelas Jarot.
Oleh karenanya, pusat rehabilitas tersebut sangat penting kata Jarot, kalau bisa tahun ini sudah dirumuskan bersama-sama dengan berbagai pihak.
“Saya punya pengalaman pribadi saya merehabkan 4 orang yang harus keluar Kota Sintang, bahkan saya dengar ada lagi pusat rehabilitasi di Melawi,” tukasnya.
Sementara mengenai Hari Berkabung Daerah atau yang lebih dikenal dengan Peristiwa Mandor, peristiwa tersebut, kata Bupati Jarot akan selalu dikenang sebagai sejarah pahit. Di mana dalam peristiwa itu terjadi penculikan, penyiksaan hingga eksekusi mati secara sadis dari penjajah Jepang terhadap para feodal lokal, cerdik pandai, politisi, tokoh masyarakat, tokoh agama, seniman, budayawan, hingga rakyat jelata, dari berbagai suku maupun agama.
“Hikmah untuk kita dibalik musibah Peristiwa Mandor tersebut ialah kita harus membangun kembali para cerdik pandai, politisi, tokoh masyarakat, tokoh agama, seniman, budayawan yang sangat dibutuhkan Kalimantan Barat untuk bersaing di tingkat nasional dan bahkan internasional. Sebab secara faktual, Kalbar memang masih jauh tertinggal dari provinsi lain, baik di bidang ekonomi, pendidikan, kualitas SDM dan lain sebagainya,” kata dia.
Spirit berkabung yang dirasakan saat ini, pesan Bupati Jarot, harus ditransformasi menjadi energi aktual untuk mengambil langkah-langkah strategis mencapai kemajuan Kalimantan Barat, termasuk Kabupaten Sintang di dalamnya.
Sejarah pahit itu harus menjadi cambuk untuk berlari kencang membangun Kalimantan Barat. Kabupaten Sintang sebagai pusat pembangunan wilayah timur Kalbar memiliki peran strategis yaitu sebagai lokomotif perubahan masyarakat wilayah timur Kalimantan Barat.
“Oleh karenanya, langkah-langkah kemajuan yang kita rancang harus mampu melihat masa depan dengan segala dinamika tantangannya, siap mempertemukan semua potensi dan kekuatan yang dimiliki seluruh pelaku pembangunan serta menghubungkannya dengan cara kerja yang kolaboratif,” jelasnya.
Oleh karenanya tambah Jarot, hal itu harus disadari bahwa pilihan yang amat terbatas, jangan sia-siakan waktu, tenaga dan pikiran untuk banyak berdebat, apalagi yang memicu perpecahaan sesama anak bangsa.
“Mari kita fokus ke langkah nyata merealisasikan rencana yang ada, kita lakukan secara bersama-sama, serta dilengkapi saling mengisi satu sama lain atas dasar keseteraan, persaudaraan dan profesionalitas. Saya pikir inilah cara terbaik masyarakat Kalbar untuk bangkit dan mengejar ketertinggalannya dari provinsi lain di Indonesia,” pungkasnya.
Usai pelaksanaan upacara Bupati Jarot menyerahkan piagam penghargaan pada bidang P4BN Kabupaten Sintang yakni Kesbangpol, RSUD Ade M. Djoen Sintang dan Komunitas BELANTIK.
Seyogyanya pelaksanaan upacara tersebut dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Sintang, namun dikarenakan hujan yang mengguyur Kota Sintang dan sekitarnya tak kunjung reda, upacara pun dialihkan ke aula Pendopo Bupati Sintang.
Turut hadir dalam upacara itu, unsur Forkopimda Kabupaten Sintang, Sultan Sintang, unsur pimpinan OPD Kabupaten Sintang, jajaran BNN Kabupaten Sintang, TNI/Polri, pelajar, mahasiswa dan tamu undangan lainnya. (*/Sg)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…