Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 04 Juli 2019 |
Mengaku diminta Rp1
Juta oleh oknum panitia
KalbarOnline,
Ketapang – Pameran Ketapang Expo 2019 yang merupakan agenda rutin tahunan Pemerintah
Kabupaten Ketapang tersebut telah resmi ditutup. Namun even akbar Pemerintah
Kabupaten Ketapang itu sedikit tercoreng akibat ulah oknum yang diduga
memanfaatkan kemeriahan pameran dengan mengambil pungutan liar (pungli) kepada
pedagang kaki lima (PKL) di area even.
Satu di antara pedagang, AF (25) mengaku bahwa dirinya
dimintai sejumlah uang oleh seseorang yang mengaku sebagai panitia selama
berlangsungnya Ketapang Expo 2019 kemarin. Dirinya mengaku kaget lantaran
sepengetahuannya untuk berjualan di stan lokasi Ketapang Expo tidak dipungut
biaya alias gratis.
“Yang pertama selama 8 hari bang, karena saya datang setelah
acara berjalan 2 hari. Yang stan keduanya kan penambahan, itu diminta Rp1 juta hanya
untuk 4 hari,” terang AF saat diwawancarai awak media, Kamis (4/7/2019).
AF juga menyebut kalau oknum yang mengaku panitia tersebut
tidak dapat memberikan bukti pembayaran ketika diminta. Oknum tersebut juga menolak
ketika dimintai kuitansi atau cap resmi sebagai tanda pembayaran.
“Stan saya yang pertama itu sudah bayar tapi tidak ada bukti
pembayaran. Dan yang kedua sengaja saya belum bayar, niatnya saya mau transfer
dan dikirimkan lah nomor rekening nya. Saya masih nyimpan nomor rekening yang
bersangkutan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, AF menuturkan bahwa selain dirinya ada juga
beberapa PKL lainnya yang berjualan di lokasi Ketapang Expo yang juga dimintai
sejumlah uang.
“Teman saya jual aksesoris juga udah bayar senilai Rp500 ribu
cash dan tidak ada bukti pembayaran
juga,” akunya.
AF berharap agar pihak terkait dapat menelusuri permasalahan
ini. Ia menilai dengan adanya oknum yang berkeliaran melakukan pungli tersebut
telah meresahkan para PKL yang berjualan di lokasi Ketapang Expo.
“Kita orang awam, sebenarnya mau melaporkan persoalan ini
namun kita takut. Jadi kita minta agar ke depan aparat khususnya Tim Saber
Pungli dapat mengawasilah agar tidak terjadi yang demikian,” tandasnya. (Adi
LC)
Mengaku diminta Rp1
Juta oleh oknum panitia
KalbarOnline,
Ketapang – Pameran Ketapang Expo 2019 yang merupakan agenda rutin tahunan Pemerintah
Kabupaten Ketapang tersebut telah resmi ditutup. Namun even akbar Pemerintah
Kabupaten Ketapang itu sedikit tercoreng akibat ulah oknum yang diduga
memanfaatkan kemeriahan pameran dengan mengambil pungutan liar (pungli) kepada
pedagang kaki lima (PKL) di area even.
Satu di antara pedagang, AF (25) mengaku bahwa dirinya
dimintai sejumlah uang oleh seseorang yang mengaku sebagai panitia selama
berlangsungnya Ketapang Expo 2019 kemarin. Dirinya mengaku kaget lantaran
sepengetahuannya untuk berjualan di stan lokasi Ketapang Expo tidak dipungut
biaya alias gratis.
“Yang pertama selama 8 hari bang, karena saya datang setelah
acara berjalan 2 hari. Yang stan keduanya kan penambahan, itu diminta Rp1 juta hanya
untuk 4 hari,” terang AF saat diwawancarai awak media, Kamis (4/7/2019).
AF juga menyebut kalau oknum yang mengaku panitia tersebut
tidak dapat memberikan bukti pembayaran ketika diminta. Oknum tersebut juga menolak
ketika dimintai kuitansi atau cap resmi sebagai tanda pembayaran.
“Stan saya yang pertama itu sudah bayar tapi tidak ada bukti
pembayaran. Dan yang kedua sengaja saya belum bayar, niatnya saya mau transfer
dan dikirimkan lah nomor rekening nya. Saya masih nyimpan nomor rekening yang
bersangkutan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, AF menuturkan bahwa selain dirinya ada juga
beberapa PKL lainnya yang berjualan di lokasi Ketapang Expo yang juga dimintai
sejumlah uang.
“Teman saya jual aksesoris juga udah bayar senilai Rp500 ribu
cash dan tidak ada bukti pembayaran
juga,” akunya.
AF berharap agar pihak terkait dapat menelusuri permasalahan
ini. Ia menilai dengan adanya oknum yang berkeliaran melakukan pungli tersebut
telah meresahkan para PKL yang berjualan di lokasi Ketapang Expo.
“Kita orang awam, sebenarnya mau melaporkan persoalan ini
namun kita takut. Jadi kita minta agar ke depan aparat khususnya Tim Saber
Pungli dapat mengawasilah agar tidak terjadi yang demikian,” tandasnya. (Adi
LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini