Categories: Kubu Raya

Pulihkan Korban Kekerasan Terhadap Anak, Pemkab KKR Bakal Sediakan Shelter

KalbarOnline, Kubu Raya – Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengatakan, pihaknya berkomitmen memberikan perhatian terhadap anak korban kekerasan. Salah satunya dengan membangun shelter atau rumah aman korban bagi tindak kekerasan anak dan perempuan.

Hal tersebut disampaikan Muda saat diwawancarai usai peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2019 sekaligus pengukuhan pengurus Forum Anak Daerah Kubu Raya periode 2019-2020 yang dilangsungkan di Aula Kantor Bupati, Rabu (31/7/2019) siang.

“Di Rumah Sakit Umum Daerah Kubu Raya, akan ada khusus ruangan yang menangani korban bagi tindak kekerasan anak dan perempuan. Mudah-mudahan setelah proses pembangunan RSUD Kubu Raya itu berlanjut, nantinya juga akan ada rumah singgah di situ,” ujarnya.

Orang nomor wahid di Kubu Raya ini berujar, kebutuhan rumah aman atau shelter menjadi satu kesatuan dengan pembangunan RSUD Kubu Raya, karena secara khusus layanan rumah sakit tersebut mengutamakan untuk ibu dan anak selain pelayanan kesehatan pada umumnya.

Sementara Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kubu Raya, Diah Savitri mengungkapkan, shelter atau rumah aman korban bagi tindak kekerasan anak memang belum dimiliki pemerintah daerah. Pihaknya saat ini melakukan penanganan korban dengan cara berkoordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Kalbar.

“Selama ini setiap pengaduan yang ada diproses secara berkoordinasi dengan instansi sosial. Sedangkan untuk pendampingi secara psikologi, kita bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Provinsi, yang membidangi yakni P2TP2A yang memiliki tenaga ahli dalam proses penyembuhan psikologis korban,” terangnya.

Menurut Diah Savitri rumah aman atau shelter dan tenaga ahli psikologis sangat diperlukan mengingat kasus-kasus kekerasan terhadap anak menyerang secara seksual lebih dominan ketimbang kasus kekerasan secara fisik serta perebutan hak asuh anak.

“Untuk di tahun 2017 ada 17 kasus, sedangkan di tahun 2018 sebanyak 23 kasus, berjalan di tahun 2019 dari bulan Januari hingga bulan Juli sebanyak 10 kasus. Kita berharap tidak ada peningkatan angka kekerasan terhadap anak, nantinya,” harapnya. (ian)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Transisi PAUD Menyenangkan, Windy Bacakan Dongeng hingga Ajak Anak di Pontianak Sarapan Sehat

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari yang juga selaku…

2 hours ago

Sutarmidji Siap Turun Tangan Tata Kawasan Sungai Jawi

KalbarOnline, Pontianak - Masyarakat Kota Pontianak masih menginginkan Sutarmidji kembali menjadi Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar)…

2 hours ago

Debut Solo Irene Red Velvet Begitu Dinantikan, Ternyata Ini Alasannya

KalbarOnline - Debut solo Irene Red Velvet "Like a Flower" dikabarkan akan dilakukan pada 26…

3 hours ago

Inilah Penampakan Mobil Mewah Veddriq Leonardo, Hadiah dari Oesman Sapta

KalbarOnline, Pontianak - Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo yang sukses meraih medali emas di…

4 hours ago

Mengenal Bulking dan Cara Menerapkannya untuk Orang Kurus

KalbarOnline - Bulking adalah fase dalam program kebugaran di mana seseorang sengaja meningkatkan asupan kalori…

4 hours ago

Devy Harinda Buka Lomba Senam Kreasi HUT ke-53 Korpri 2024 Kabupaten Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkab Kegapang, Devy Harinda…

4 hours ago