KalbarOnline, Kubu Raya – Usaha daging dari buah kelapa yang dikeringkan atau lebih sering didengar dengan sebutan kopra masih menjadi andalan potensi yang berpeluang bagi sebagian warga Kecamatan Sungai Kakap. Dengan proses yang sederhana dari penurunan buah kelapa hingga pengupasan kulit dan pengeringan menggunakan sinar matahari, masih sering terlihat di sepanjang jalan Dusun Cempaka, Desa Sungai Itik, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya.
Kepala Desa Sungai Itik, Abdurahman menjelaskan, peminat dari usaha kopra di desanya masih banyak dilakukan oleh warga Desa Sungai Itik, dengan hamparan yang luas 70 persen pohon-pohon kelapa masih banyak tumbuh subur dan berbuah. Namun, suburnya buah pohon kelapa tidaklah sesubur pendapatan dari para petani kopra, yang pada akhirnya banyak perkebunan buah kelapa menjadi semak belukar karena tidak dirawat.
“Sekarang banyak petani kopra sambilan membuat gula merah dari air legen buah kelapa karena hasil dari kopra sudah tidak dapat meningkatkan pendapatan bagi petani kopra. Apalagi harga jualnya kerap berubah, kadang turun kadang naik,” ujar Abdurahman saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (25/9/2019).
Perubahan harga jual kopra memang dirasakan bagi petani, salah satunya Bakri (52). Ia menuturkan, harga jual kopra saat ini Rp3800/kilogram yang sebelumnya sempat turun menjadi Rp3600/kilogram. Proses menjadi kopra dari buah kelapa juga memerlukan biaya.
“Berat dari satu buah kelapa hitunglah dua ons, dikalikan Rp3800, apabila menjadi kopra terhitung 3600/kilogram sedangkan penurunan dan pengeringan juga memerlukan biaya,” kata Bakri saat ditemui di lokasi pengupasan kulit buah kelapa.
Dia berujar, tahap penyelesaian dari buah kelapa menjadi kopra untuk sebanyak tiga petani kopra masing-masing bisa menyelesaikan 1000 buah kelapa untuk menjadi kopra dari 3000 buah kelapa masih utuh keadaannya. Banyaknya jumlah buah kelapa karena sudah dipatok oleh para petani kopra waktu yang tepat untuk menentukan kualitas buah kelapa itu sendiri.
“Khusus buah kelapa tidak ada musim, sudah dipastikan setiap 3-4 bulan buah kelapa itu wajib diturunkan apabila lebih dari waktu itu maka buah akan jelek (hitam) artinya dalam waktu satu tahun bisa empat kali menurunkan buah kelapa dari pohonnya,” terang dia. (ian)
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari yang juga selaku…
KalbarOnline, Pontianak - Masyarakat Kota Pontianak masih menginginkan Sutarmidji kembali menjadi Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar)…
KalbarOnline - Debut solo Irene Red Velvet "Like a Flower" dikabarkan akan dilakukan pada 26…
KalbarOnline, Pontianak - Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo yang sukses meraih medali emas di…
KalbarOnline - Bulking adalah fase dalam program kebugaran di mana seseorang sengaja meningkatkan asupan kalori…
KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkab Kegapang, Devy Harinda…