KalbarOnline, Pontianak – Dalam rangka mensukseskan program-program kesehatan guna menciptakan generasi penerus yang cerdas dan sehat di Kalimantan Barat, pelibatan peran masyarakat khususnya organisasi wanita dinilai penting. Oleh karenanya, Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menginstruksikan agar jajaran Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat tak hanya bersinergi dengan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait melainkan juga menjalin sinergitas dengan organisasi-organisasi wanita di Kalbar.
“Menjalankan program kesehatan ini harus sinergi dengan organisasi perempuan atau organisasi yang peduli tentang kesehatan, itu harus dilibatkan terus. Saya yakin, capaiannya akan cepat jika ada sinergitas,” ujarnya saat diwawancarai usai membuka seminar ‘pentingnya pemantauan tumbuh kembang menuju generasi sehat Indonesia unggul’ yang digelar Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar di Hotel Mahkota Pontianak, Senin (25/11/2019).
Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini mengaku pesimis jika program-program kesehatan dalam pelaksanaannya hanya melibatkan lintas OPD antar provinsi dan kabupaten/kota tanpa bersinergi dengan organisasi wanita seperti Persit, Bhayangkari, Tim Penggerak PKK, Gabungan Organisasi Wanita dan sebagainya.
“Kalau hanya pemda dari provinsi dan kabupaten/kota tanpa melibatkan ibu-ibu Persit, Bhayangkari dan sebagainya, itu jadi penghambat juga untuk suatu percepatan, karena sinergitasnya tak jelas, sehingga capaiannya juga tak jelas,” tukasnya.
Selain itu, dirinya juga menegaskan agar jajaran Dinas Kesehatan membiasakan bekerja berdasarkan data dan mampu menganalisis data sehingga kebijakan yang diambil dapat menyelesaikan suatu masalah.
“Ketika tidak tahu masalah dan tak mempunyai data, maka kita tidak akan bisa mencapai progres yang baik di setiap kebijakan, akibatnya kebijakan kadang dibuat secara asal,” tegasnya.
Berkaitan dengan pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak, Midji menegaskan bahwa kesehatan harus direncakan sejak usia kematangan perwakinan, masa kehamilan, masa kelahiran anak hingga mencapai usia balita.
“Itu prosesnya harus dipantau dan diikuti. Misalnya K4 (Kontak minimal 4 kali selama masa kehamilan) ketika hamil dijalankan atau tidak, kemudian setelah anak lahir, imunisasinya lengkap atau tidak, itu harus terus dipantau,” tukasnya.
“Setelah balita, pendidikannya harus disiapkan, misalnya Paud, TK dan sebagainya. Tahapannya harus seperti itu supaya tumbuh kembang anak itu bagus dan menjadi generasi yang cerdas dan sehat,” timpalnya.
Pasalnya, kata Midji, jika banyak generasi yang tidak sehat maka akan menjadi beban bagi negara.
“Semakin banyak orang tak sehat, akan menjadi beban negara. Okelah ada BPJS, tapi itu kan subsidi pemerintah,” tandasnya. (Fai)
KalbarOnline, Pontianak - Uang korupsi pembangunan Gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) di…
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono menyempatkan…
KalbarOnline - Jalan kaki merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang paling sederhana dan mudah…
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono diminta…
KalbarOnline, Pontianak - Ketua DPW Partai Nasdem Kalimantan Barat sekaligus Ketua Tim Pemenangan Pasangan Midji-Didi,…
KalbarOnline, Jakarta - PT PLN (Persero) terus menggalang kolaborasi global demi mendukung upaya pemerintah dalam…