KalbarOnline, Sekadau – Kondisi yang dialami bocah kelas 1 SDN Sekonau di Sekadau, Maria mengundang keprihatinan dari berbagai pihak. Pada Rabu kemarin, Pakomoan Binua Kanayatn Kabupaten Sekadau bersama Ikatan Wartawan Online Kabupaten Sekadau menyambangi kediaman Maria. Pada kesempatan itu juga hadir pihak Polsek Sekadau Hulu serta Kades Sekonau.
Kunjungan tersebut untuk melihat kondisi Maria sekaligus memberikan sedikit santunan serta saran kepada orang tua Maria agar segera merujuk anaknya ke rumah sakit di Pontianak sesuai anjuran dokter RSUD Sekadau.
“Kami merasa sedih melihat kondisi Maria. Kita berharap secepatnya agar dibawa ke Pontianak karena pembengkakannya makin hari makin membesar,” ujar ketua Pakomoan Binua Kanayatn, Fransisco Wardianus.
Pria yang akrab disapa Mejeng menyatakan akan ikut memfasilitasi berbagai keperluan yang diperlukan selama proses perawatan Maria di Pontianak.
“Kami bersama rekan-rekan IWO juga akan menggalang dana untuk membantu meringankan biaya selama pengobatan Maria. Kita berharap orangtua tidak usah memikirkan soal biaya dulu, yang penting diobati dulu,” ucap Mejeng.
Kepala Desa Sekonau, Yosef juga menyatakan siap membantu hal-hal yang diperlukan untuk pengobatan Maria.
“Saya juga baru tahu seminggu belakangan ini terkait kondisinya. Kami pasti akan memback-up. Besok akan langsung diberangkatkan ke Pontianak,” kata Yosef.
Seperti diketahui, nasibmalang dialami Maria Fitriana. Siswa kelas 1 SDN Sekonau ini sudah tiga bulan terakhir tidak bisa beraktivitas seperti biasa. Sebab, kaki sebelah kanan bagian lutut hingga pahanya membengkak. Pembengkakan bahkan kian membesar.
Menurut Antonia, ibu kandung Maria Fitriana, putrinya mulai mengeluhkan sakit pada kakinya sejak bulan November 2019 lalu. Namun, pembengkakan baru mulai nampak sejak bulan Desember.
“Kami sudah bawa ke RSUD Sekadau dan di-rontgent bulan Desember lalu. Menurut dokter ada tumor di dalam tulang kakinya,” tutur Antonia di kediamannya di Sekonau, Kecamatan Sekadau Hulu, Rabu (19/2/2020).
Antonia berujar, dokter menyarankan agar putrinya dirujuk ke Pontianak karena ada kemungkinan kakinya diamputasi.
“Tapi kami belum bisa bawa ke Pontianak karena belum ada biaya. Sementara ini menggunakan pengobatan tradisional. Sudah tiga bulan ini dia tidak bisa sekolah,” tutur Antonia.
Maria Fitriana sendiri sudah terdaftar sebagai peserta Kartu Indonesia Sehat. (Mus)
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari yang juga selaku…
KalbarOnline, Pontianak - Masyarakat Kota Pontianak masih menginginkan Sutarmidji kembali menjadi Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar)…
KalbarOnline - Debut solo Irene Red Velvet "Like a Flower" dikabarkan akan dilakukan pada 26…
KalbarOnline, Pontianak - Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo yang sukses meraih medali emas di…
KalbarOnline - Bulking adalah fase dalam program kebugaran di mana seseorang sengaja meningkatkan asupan kalori…
KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkab Kegapang, Devy Harinda…