Selama kehamilan, tubuh akan menghasilkan lebih banyak darah untuk mendukung perkembangan janin. Jika Mums tidak memenuhi asupan zat besi atau nutrisi tertentu, maka tubuh bisa kekurangan sel darah merah atau disebut juga dengan anemia. Meski anemia umum terjadi, ibu hamil tetap harus waspada. Mengapa demikian?
Sebelum mengetahui alasan ibu hamil harus mewaspadai anemia, apakah Mums sudah tahu jenis-jenis anemia pada ibu hamil? Anemia adalah kondisi saat tubuh kekurangan sel darah merah yang berfungsi untuk menyebarkan oksigen ke seluruh tubuh.
Kasus anemia yang ringan kerap terjadi pada ibu hamil. Namun jika anemia semakin parah dan tidak ditangani, maka dapat meningkatkan risiko komplikasi yang lebih serius. Oleh karena itu, Mums perlu mengetahui jenis-jenis anemia pada ibu hamil!
Jenis anemia yang satu ini terjadi saat tubuh tidak memiliki zat besi yang cukup untuk menghasilkan jumlah hemoglobin yang memadai. Perlu diketahui bahwa hemoglobin merupakan protein dalam sel darah merah, yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Saat Mums mengalami anemia defisiensi besi atau anemia kekurangan zat besi, darah tidak dapat membawa oksigen yang cukup ke jaringan di seluruh tubuh. Nah, kekurangan zat besi merupakan penyebab paling umum dari anemia pada ibu hamil.
Seperti yang diketahui, folat merupakan vitamin yang dapat ditemukan dalam makanan tertentu, seperti sayuran berdaun hijau, yang berfungsi untuk membentuk sel darah merah. Selama kehamilan, Mums tentu membutuhkan tambahan folat untuk mencegah jenis anemia yang satu ini.
Tubuh membutuhkan vitamin B12 untuk membentuk sel darah merah yang sehat. Saat ibu hamil tidak mendapatkan cukup vitamin B12 dari asupan makanan, tubuh tidak dapat memproduksi sel darah merah yang cukup. Ibu hamil yang tidak mengonsumsi ayam, daging merah, telur, atau produk susu memiliki risiko lebih besar terkena anemia yang satu ini.
Setelah mengetahui jenis-jenis anemia pada ibu hamil, Mums mungkin penasaran, mengapa ibu hamil harus mewaspadai anemia? Mums yang mengalami anemia kekurangan zat besi dengan kasus yang parah atau tidak ditangani dapat meningkatkan risiko bayi prematur, bayi mengalami keterlambatan perkembangan, hingga depresi pasca-persalinan pada Mums.
Ibu hamil yang mengalami anemia kekurangan folat dan vitamin B12 dengan kasus yang parah dan tidak ditangani juga dapat meningkatkan risiko berat badan lahir bayi rendah hingga bayi mengalami cacat lahir yang serius pada tulang belakang atau otak (cacat tabung saraf).
Oleh karena itu, jika Mums mengalami anemia ringan selama kehamilan, cobalah konsumsi suplemen dengan kandungan zat besi dan asam folat sebagai tambahan untuk vitamin prenatal. Selain itu, dokter biasanya akan menyarankan untuk menambah lebih banyak makanan yang tinggi akan zat besi maupun asam folat dalam menu harian Mums.
Jadi, sekarang Mums tahu kan mengapa ibu hamil harus mewaspadai anemia? Untuk mencegah bayi lahir prematur, depresi pasca-persalinan, hingga cacat lahir pada bayi, jangan lupa melengkapi nutrisi yang dibutuhkan selama hamil ya, Mums! (AS)
Referensi
WebMD. 2018. Anemia in Pregnancy.
Stanford Children’s Health. Anemia in Pregnancy.
Mayo Clinic. 2019. Iron deficiency anemia during pregnancy: prevention tips.
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…