Kejadian jatuh bisa terjadi kapan saja, terutama pada anak dan orang tua. Terjatuh dari tempat tidur, terjatuh saat berlari dan bermain, terpeleset di kamar mandi bisa menjadi penyebab cedera kepala. Terjatuh dan benturan di daerah kepala ini, apalagi pada bayi dan anak kecil, bisa menyebabkan orangtua panik dan segera membawa anaknya ke dokter.
Tidak semua cedera kepala ini berbahaya. Pada beberapa cedera kepala, atau yang secara medis disebut dengan istilah trauma kepala, bisa merupakan hal yang ringan. Namun wajar jika hal ini merupakan salah satu hal yang dicemaskan oleh orang tua, sehingga banyak orang langsung mencari pengobatan untuk memeriksa keadaan cedera kepala ini.
Banyak faktor yang mempengaruhi beratnya cedera kepala ini, antara lain tinggi lokasi jatuh, kesadaran setelah mengalami jatuh, adanya muntah dan kejang setelah jatuh. Sehingga hal-hal ini perlu ditanyakan oleh dokter untuk mengevaluasi beratnya cedera kepala tersebut.
Salah satu hal yang ditanyakan oleh keluarga pasien adalah apakah keadaan ini memerlukan pemeriksaan kepala lebih lanjut, seperti ronsen kepala, CT scan, maupun MRI. Pada kejadian trauma kepala seperti ini, pemeriksaan yang dianjurkan untuk dilakukan adalah pemeriksaan CT scan tanpa kontras (brain trauma). Pada pemeriksaan CT scan ini biasanya dapat melihat adanya gambar perdarahan, maupun keadaan tulang tempurung kepala.
Namun tidak semua orang yang mengalami jatuh atau cedera kepala ini dilakukan pemeriksaan CT scan kepala. Indikasi dilakukannya pemeriksaan CT scan kepala ini akan ditentukan sesuai dengan beratnya trauma kepala, dan akan dilakukan jika memang membutuhkan.
Kepala memiliki tengkorak dan berbagai lapisan di atasnya. Lokasi perdarahan yang berbeda di berbagai lapisan tersebut memberikan gambaran dan gejala yang berbeda terhadap pasien dengan cedera kepala.
Terdapat beberapa keadaan cedera kepala yang memerlukan observasi di rumah sakit, seperti perdarahan epidural, perdarahan subdural, perdaraha subarachnoid, dan perdarahan di jaringan otak. Pada perdarahan epidural, dikenal dengan adanya istilah window period, dimana gejala penurunan kesadaran bisa diikuti dengan gejala pasien sadar penuh, dan diikuti dengan pasien kembali mengalami penurunan kesadaran.
Pada perdarahan subarachnoid, nyeri kepala yang digambarkan oleh pasien adalah nyeri kepala terberat di hidupnya. Sedangkan pada cedera kepala lain, gambaran yang ada pada pasien bisa saja tidak spesifik. Jumlah perdarahan juga mempengaruhi, sehingga tidak semua jenis cedera kepala memberikan gambaran yang sama.
Apa yang perlu diperhatikan ketika mengalami cedera kepala?
Kesadaran
Kesadaran bisa memberikan gambaran terhadap keadaan otak, khususnya daerah pusat kesadaran. Perubahan kesadaran bisa berada di beberapa tahapan, yaitu cenderung mengantuk, pingsan, sampai tidak sadar sama sekali. Pada pasien yang cenderung tertidur, perlu dicoba dibangunkan dengan suara maupun rasa nyeri, sehingga bisa dievaluasi tingkat kesadarannya.
Muntah
Adanya muntah pada pasien yang mengelami cedera kepala dapat memberikan gambaran adanya tekanan yang meningkat di dalam tempurung kepala. Muntah yang dimaksud adalah muntah menyemprot dengan tekanan tinggi. Hal ini terjadi adanya tekanan tinggi di kepala, mungkin akibat adanya perdarahan di dalam kepala.
Tidak semua muntah menggambarkan keadaan ini, karena beberapa kali pasien muntah (khususnya yang tidak menyemprot dan pada anak-anak), bukan disebabkan oleh cedera kepala itu sendiri. Perlu dievaluasi kapan terakhir anak itu makan.
Kejang
Kejang merupakan satu tanda yang merupakan indikasi dilakukannya CT scan. Adanya kejang merupakan tanda adanya gangguang di lapisan luar otak.
Beberapa hal diatas perlu diobservasi, karena gejala tersebut bisa muncul sampai dengan 48 jam setalah adanya cedera kepala. Bila ada keluhan di atas, dapat dilakukan pemeriksaan CT scan.
Referensi:
Aafp.com. Computed Tomography After Minor Head Injury
Choosingwisely.com. Brain Scans for Head Injuries
KalbarOnline, Pontianak – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Kalimantan Barat menyelenggarakan…
KalbarOnline, Kapuas Hulu – Dalam rangka mendukung pelaksanaan pilkada serentak 2024 di Kabupaten Kapuas Hulu,…
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson mengingatkan tenaga kesehatan, baik itu perawat…
KalbarOnline - Drama thriller terbaru China berjudul See Her Again dibintangi William Chan dan tayang…
KalbarOnline - Kasus dugaan pengancaman dan pemerasan yang dilakukan mantan karyawan Ria Ricis kembali disidang…
KalbarOnline, Pontianak - Uang korupsi pembangunan Gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) di…