Saat ini dunia masih berhadapan dengan wabah coronavirus yakni Covid-19. Di Indonesia, sudah 6 positif coronavirus. Orang yang terinfeksi coronavirus memiliki gejala ringan hingga berat. Gejala penyakit akibat coronavirus ini mirip pneumonia, ditandai dengan demam, batuk, dan sesak napas. Apa itu pneumonia dan jenis-jenis penumonia berdasarkan penyebabnya?
Pneumonia adalah suatu kondisi infeksi yang menyerang organ paru-paru. Infeksi yang terjadi menyebabkan alveoli, suatu bagian paru-paru yang berbentuk seperti kantung dan berfungsi sebagai tempat pertukaran udara, mengalami peradangan (inflamasi) dan dipenuhi dengan cairan. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pertukaran udara, sehingga oksigen yang dihirup akan sulit masuk ke peredaran darah untuk kemudian diedarkan ke seluruh tubuh.
Gejala yang biasa muncul jika seseorang terkena pneumonia adalah batuk, demam, perasaan menggigil, dan kesulitan bernafas. Gejala yang timbul ini dapat bersifat ringan hingga berat.
Seperti yang telah disebutkan, pneumonia merupakan suatu kondisi infeksi. Adapun infeksi pada pneumonia sendiri dapat disebabkan oleh banyak hal. Geng Sehat mau tahu apa saja penyebab pneumonia? Ini dia daftarnya!
Infeksi virus hanya salah satu penyebab pneumonia. Selebihnya ada beberapa penyebab infeksi paru berat atau pneumonia:
Pneumonia dapat disebabkan oleh bakteri. Salah satu bakteri yang paling sering menyebabkan pneumonia adalah bakteri Streptococcus pneumoniae, sehingga pneumonia yang disebabkan oleh bakteri ini disebut juga pneumonia pneumococcal. Pneumonia pneumococcal adalah salah satu jenis pneumonia yang paling sering ditemui.
Selain Streptococcus pneumoniae, beberapa bakteri lain yang juga dapat menyebabkan pneumonia antara lain Mycoplasma pneumoniae, Chlamydophila pneumoniae, dan Legionella pneumophila.
Virus juga merupakan salah satu penyebab pneumonia. Virus influenza adalah jenis virus yang paling sering menyebabkan pneumonia pada pasien dewasa. Sedangkan pada pasien anak-anak, virus penyebab pneumonia yang paling sering dijumpai adalah respiratory synctial virus atau RSV.
Pneumonia yang disebabkan virus biasanya bersifat lebih ringan daripada pneumonia yang disebabkan oleh bakteri, meskipun tidak menutup kemungkinan adanya virus yang dapat menyebabkan infeksi hebat di saluran pernapasan seperti halnya coronavirus yang diduga menyebabkan wabah pneumonia di Wuhan, China, baru-baru ini
.
Selain bakteri dan virus, jamur juga dapat menyebabkan pneumonia. Hal ini terutama paling sering dijumpai pada pasien dengan imunitas tubuh yang rendah. Pneumonia yang disebabkan oleh jamur juga lazim dijumpai pada orang yang bekerja atau banyak bersinggungan dengan tanah atau kotoran burung yang terkontaminasi.
Pneumocystis pneumonia adalah salah satu bentuk pneumonia karena infeksi jamur yang sifatnya sangat serius. Penyakit ini disebabkan oleh jamur bernama Pneumocystis jirovecii. Infeksi ini terutama terjadi pada pasien dengan imunitas tubuh yang rendah seperti pada pasien dengan HIV/AIDS, pasien yang menggunakan obat-obatan imunosupresan, atau pasien-pasien yang sedang menggunakan obat kemoterapi.
Pengobatan pneumonia tentunya dilakukan bergantung dari organisme apa yang menyebabkannya, dan juga dilihat dari sumber pneumonia itu sendiri. Ada dua jenis pneumonia menurut sumbernya, yakni community acquired pneumonia (CAP) atau hospital acquired pneumonia (HAP).
Karena merupakan penyakit infeksi, maka obat untuk pneumonia adalah antimikroba. Dapat digunakan kombinasi dua atau lebih antimikroba untuk mengatasi infeksi yang menyebabkan pneumonia. Biasanya, akan dilakukan pengambilan sampel darah atau sputum (dahak) pasien terlebih dahulu untuk diketahui bakteri apa yang ada di dalam tubuh dan menyebabkan infeksi, sehingga pemilihan antimikroba menjadi lebih terarah.
Mencegah tentunya lebih baik daripada mengobati. Karena organisme penyebab pneumonia kebanyakan adalah organisme yang menular dari satu orang ke orang lainnya melalui udara, maka pencegahan pneumonia dapat dilakukan lewat beberapa hal sederhana namun bermakna.
Anjuran dari badan kesehatan dunia atau WHO adalah dengan mencuci tangan, menutup mulut ketika batuk atau bersin, serta menghindari kontak terlalu dekat dengan orang yang sedang mengalami penyakit saluran pernapasan.
Pencegahan pneumonia yang disebabkan karena bakteri juga dapat dilakukan melalui vaksinasi. Vaksinasi pneumokokus dianjurkan untuk pasien anak, pasien dewasa usia 19 hingga 64 tahun dengan kondisi tertentu, dan pasien lanjut usia (di atas 65 tahun).
Kondisi tertentu yang dimaksud antara lain adalah memiliki penyakit anemia sickle cell, pasien dengan HIV/AIDS, memiliki penyakit jantung atau paru-paru yang bersifat kronis. Sebab kondisi-kondisi tersebut adalah kelompok yang lebih rentan untuk mengalami pneumonia.
Gengs, itu dia fakta mengenai macam-macam penyebab pneumonia. Ternyata pneumonia selain disebabkan oleh infeksi bakteri juga dapat disebabkan oleh infeksi virus dan jamur. Menjaga higienitas diri adalah cara terbaik mengurangi resiko terkena pneumonia, dan dapat juga disertai dengan pemberian vaksin pneumokokus. Salam sehat!
Referensi:
American Lung Association, 2019.
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…