KalbarOnline.com, MAKASSAR – Arus lalu lintas kendaraan di jalan Sultan Alauddin terhambat siang Selasa 10 Maret 2020. Tumpukan kendaraan roda dua dan empat, terjadi siang ini.
Kendaraan dari arah Kabupaten Gowa menuju jalan A.P Pettarani, Kota Makassar harus berjalan lambat. Suara lantang juga terdengar dari para mahasiswa.
Mereka membentangkan selembar spanduk putih. Tuntutan mereka tertuju pada Polda Papua. Namanha tertulis indah dengan semprotan piloks warna merah dan hitam.
Di jalan itu, memang kerap dijadikan sebagai titik aksi oleh sejumlah mahasiswa di Makassar. Kali ini, kematian warga asal Polewali Mandar (Polman), Yus Yunus di tanah Papua kembali disuarakan.
Aksi itu dikomandoi oleh seorang Jenderal Lapangan, Andi Ari. Dia tak sendiri. Ada belasan temannya ikut turun melakukan aksi.
Kata dia, Yus Yunus tewas secara sadis yang dilakukan oleh beberapa warga di sana. Ada kesalahpahaman hingga nyawa supir truk itu melayang.
“Kematian Yus Yunus, rakyat Polman ini di Papua sangat tragis. Jelas ini pelanggaran HAM. Karena main hakim sendiri” tegas Ari, Selasa (10/3/2020).
Senada dengan Ari. Kakak kandung Yus Yunus, Hasriani pun demikian. 16 hari kepergian adiknya itu, sejak 23 Februari 2020 lalu masih menyisakan duka.
Sedihnya tak mampu ia tahan. Adiknya tewas mengenaskan di kampung orang. Kata dia, adiknya saat itu melihat pengendara sepeda motor terjatuh karena menabrak seekor babi.
Melihat itu, Yus Yunus berusaha menghindari laka tunggal itu dengan berbelok ke arah kiri. Hingga keluar dari jalanan.
Pria 25 tahun itu tak mengalami luka apa-apa. Dia kemudian keluar dari mobilnya, melihat dan mengabadikan laka itu menggunakan kamera ponselnya.
Hasil fotonya itu ia lapor ke aparat kepolisian setempat. Namun warga sekitar berdatangan. Tampaknya mulai geram. Warga itu beranggapan, Yunuslah yang menabrak pemotor dan seekor babi itu hingga tewas.
“Salah paham dengan warga di sana. Mereka pikir, adik saya yang menabrak babi dan pengendara itu,” katanya.
“Faktanya itu pengendara motor menabrak babi hingga terlempar sejauh sekitar 15 meter dan meninggal,” sambung Hasriani kepada Fajar.co.id. (Agus)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…