Sebagai seorang wanita, memiliki hasrat untuk selalu tampil cantik dan menawan adalah hal yang sangat wajar. Enggak heran deh kalau para wanita saling berlomba-lomba untuk melakukan sejumlah perawatan kecantikan demi memperoleh tampilan yang memuaskan. Nah, tapi bagaimana ya jika Mums sedang hamil? Apakah Mums masih boleh melakukan perawatan kecantikan? Yuk, cari tahu berikut ini!
Saat hamil, mungkin Mums akan mengalami sejumlah perubahan fisik, terutama pada kulit, seperti peningkatan jerawat, flek hitam, dan juga munculnya stretch mark. Tak jarang, hal-hal ini membuat Mums merasa kurang percaya diri hingga berniat untuk melakukan perawatan kecantikan.
Akan tetapi, sebagai seorang ibu hamil, Mums tidak boleh sembarangan lho melakukan perawatan kecantikan. Pasalnya, bukan tidak mungkin jika perawatan kecantikan tersebut bisa berisiko bagi kandungan Mums. Nah, untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa perawatan kecantikan yang sebaiknya Mums hindari ketika sedang hamil.
1. Hindari segala penggunaan produk kecantikan berbahan retinoid
Retinoid memang sangat bagus untuk merawat kulit agar terhindar dari keriput, jerawat, dan stretch mark. Retinoid dapat digunakan dengan berbagai cara, di antaranya secara oral (seperti isotretinoin yang biasa digunakan untuk mengatasi jerawat parah) dan topikal (seperti asam retinoat yang digunakan untuk mengatasi jerawat yang tidak terlalu parah). Penggunaan retinoid ada yang berdasarkan resep, tetapi ada pula yang dapat dibeli secara bebas.
Meski memiliki manfaat yang sangat baik untuk kulit, penggunaan retinoid selama hamil sebaiknya dihindari. Ini karena penggunaan retinoid selama hamil bisa meningkatkan risiko cacat lahir.
2. Batasi penggunaan asam salisilat
Asam salisilat (asam beta-hidroksi) adalah salah satu bahan paling umum yang digunakan untuk mengobati jerawat. Asam salisilat bekerja dengan cara membantu pengelupasan lapisan kulit mati yang dapat menyumbat pori-pori.
Penggunaan asam salisilat secara oral selama hamil tidak disarankan karena dapat menyebabkan komplikasi hingga cacat lahir.
3. Jika Mums mengalami melasma, perubahan warna kulit yang umum terjadi selama kehamilan, jangan gunakan hydroquinone untuk mengatasinya
Hydroquinone adalah bahan skin care yang sering digunakan untuk mengatasi masalah munculnya bintik-bintik cokelat. Namun, kandungan ini masih sangat kontroversial dan belum terbukti 100% aman. Oleh karena itu, Dr. Schultz, dermatologis dari New York, mengatakan agar ibu hamil sebaiknya tidak menggunakan produk dengan kandungan hydroquinone.
Alih-alih menghilangkan, lebih baik Mums mencegah munculnya bintik-bintik hitam dengan menggunakan tabir surya yang bebas bahan kimia. Bicarakan dengan dokter kulit dan kandungan mengenai penggunaan produk untuk kulit selama kehamilan.
4.Hindari mengecat kuku, manikur, dan pedikur
Kuku adalah struktur yang tidak tembus pandang. Itu berarti, benda yang Mums kenakan pada kuku sebenarnya tidak akan bisa menembus aliran darah. Akan tetapi, penggunaan kuteks yang terlalu sering, terutama yang mengandung bahan-bahan kimia, bisa berisiko terhadap kesehatan Mums.
Selain itu, jika Mums ingin melakukan manikur, pastikan agar Mums atau praktisi tidak memotong bagian kutikula dan menghilangkan kapalan karena dapat meningkatkan risiko luka dan infeksi. Kondisi ini tentu tidak baik bagi Mums yang sedang hamil.
5. Hindari mewarnai rambut secara menyeluruh dari kulit kepala
Mewarnai rambut selama kehamilan sebenarnya masih menimbulkan pro dan kontra. Hal ini karena dalam produk rambut dicurigai mengandung zat karsinogen. Sebenarnya pewarna rambut tidak bersentuhan langsung dengan kulit dalam waktu lama, sehingga tidak mudah menyerap ke dalam aliran darah dan memengaruhi janin. Jadi jika kulit kepala Mums masih dalam kondisi yang sehat tanpa luka, mewarnai rambut selama hamil bisa dikatakan aman.
Akan tetapi, jika terdapat luka atau goresan pada kulit kepala Mums, maka penyerapan zat dalam pewarna rambut akan cenderung meningkat. Hal inilah yang sebenarnya dikhawatirkan. Karenanya, sebaiknya hindari mewarnai rambut saat hamil untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
6. Waspada jika ingin melakukan waxing
Waxing, meskipun dinyatakan aman dilakukan selama hamil, tetap harus diwaspadai. Pasalnya, waxing dapat meningkatkan terjadinya infeksi jika dilakukan dengan cara yang tidak tepat. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih salon waxing yang tepercaya dan juga pastinya higienis.
7. Hindari melakukan perawatan suntik botox atau filler
Sebagian besar ahli dermatologi menyarankan ibu hamil untuk menghindari segala jenis perawatan kecantikan yang berkaitan dengan memasukkan elemen tambahan menggunakan suntikan, seperti botox dan filler.Meskipun dilakukan oleh profesional, belum ada penelitian yang membuktikan bahwa perawatan ini aman untuk ibu hamil. Jadi, lebih baik tunggu dulu hingga Mums melahirkan untuk melakukannya.
Nah Mums, itulah beberapa perawatan kecantikan yang sebaiknya tidak Mums lakukan selama hamil. Bagaimana pun juga, sebagai ibu hamil, Mums tidak boleh sembarangan dalam melakukan perawatan, ya. Akan lebih baik untuk selalu mengonsultasikannya kepada dokter ataupun ahli terlebih dahulu. (AS)
Sumber:
Cosmopolitan. “8 Beauty Things You Shouldn’t Do When You’re Pregnant“.
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari yang juga selaku…
KalbarOnline, Pontianak - Masyarakat Kota Pontianak masih menginginkan Sutarmidji kembali menjadi Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar)…
KalbarOnline - Debut solo Irene Red Velvet "Like a Flower" dikabarkan akan dilakukan pada 26…
KalbarOnline, Pontianak - Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo yang sukses meraih medali emas di…
KalbarOnline - Bulking adalah fase dalam program kebugaran di mana seseorang sengaja meningkatkan asupan kalori…
KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkab Kegapang, Devy Harinda…