Categories: Kabar

Bukannya Manfaatkan Jaringan Laboratorium, Langkah Jokowi Libatkan Buzzer dan BIN Dikritik

KalbarOnline.com – Langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melibatkan intelijen untuk ikut mangatasi virus corona (covid-19) menarik perhatian sejumlah pihak, tak terkecuali JJ Rizal.

JJ Rizal menyayangkan langkah yang diambil pemerintah tersebut. Alih-alih mendirikan fasilitas kesehatan, pemerintah malah menerjunkan tim yang dinilai Rizal tidak berhubungan dengan pandemi.

Menurut sejarawan betawi itu, corona tak akan mati jika hanya berhadapan dengan jaringan intelijen. Selain BIN, JJ Rizal juga menduga bahwa jaringan buzzer ikut diturunkan untuk meredamkan wabah corona yang menjalar di Indonesia.

“Di sini yang disiapkan bukan jaringan laboratorium tapi jaringan buzzer dan jaringan intelejen, emang corona kojor dengan dibuli di sosmed dan dilitsus diintergasi masuk ekstrim kiri atau ekstrim kanan apa?” tulis JJ Rizal melalui Twitter-nya.

Rizal juga membandingkan langkah yang diambil pemerintah Indonesia dengan langkah yang diambil Korea Selatan dalam menangani wabah COVID-19.

Diketahui, Korea Selatan menciptakan jaringan laboratorium hingga hampir 20.000 orang menjalani tes virus corona setiap harinya. Jumlah ini lebih banyak per kapita dibanding negara manapun di dunia.

Sementara di Indonesia, tes virus corona masih terpusat di laboratorium Kemenkes Balitbang, sehingga hasil uji lab dinilai berjalan lambat hal ini berakibat ada potensi penyebaran virus karena keterlambatan tersebut.

Sebelumnya, Presiden Jokowi telah membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Cirus corona (Covid-19) yang dikomandoi oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo. Tim ini terdiri dari Kemenkes, TNI, Polri, hingga Badan Intelijen Nasional (BIN).

Jokowi mengungkapkan salah satu kinerja tim ini dalam tracing Kasus 01 dan Kasus 02, seperti orang-orang yang pernah berkontak dengan mereka.

“Dalam dua hari saya sudah mendapatkan 80 nama. Yang berada di klaster ini dalam dua hari dari Tim Reaksi Cepat yang kita miliki. Kemenkes dibantu oleh intelijen BIN dan dibantu intelijen Polri. 2 hari,” jelas Jokowi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (13/3/2020). [rif]

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Transisi PAUD Menyenangkan, Windy Bacakan Dongeng hingga Ajak Anak di Pontianak Sarapan Sehat

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari yang juga selaku…

2 hours ago

Sutarmidji Siap Turun Tangan Tata Kawasan Sungai Jawi

KalbarOnline, Pontianak - Masyarakat Kota Pontianak masih menginginkan Sutarmidji kembali menjadi Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar)…

2 hours ago

Debut Solo Irene Red Velvet Begitu Dinantikan, Ternyata Ini Alasannya

KalbarOnline - Debut solo Irene Red Velvet "Like a Flower" dikabarkan akan dilakukan pada 26…

3 hours ago

Inilah Penampakan Mobil Mewah Veddriq Leonardo, Hadiah dari Oesman Sapta

KalbarOnline, Pontianak - Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo yang sukses meraih medali emas di…

3 hours ago

Mengenal Bulking dan Cara Menerapkannya untuk Orang Kurus

KalbarOnline - Bulking adalah fase dalam program kebugaran di mana seseorang sengaja meningkatkan asupan kalori…

4 hours ago

Devy Harinda Buka Lomba Senam Kreasi HUT ke-53 Korpri 2024 Kabupaten Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkab Kegapang, Devy Harinda…

4 hours ago