KalbarOnline.com – Para pejabat kesehatan Amerika dan pakar epidemi di seluruh dunia mulai memperhitungkan skenario terburuk yang akan mengancam nyawa warga Amerika, jika vaksin corona tak kunjung ditemukan dalam waktu dekat ini. Skenarionya, 1,7 juta orang di Amerika Serikat akan tewas, jika wabah itu berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan lebih dari setahun.
Proyeksi ini dibuat oleh para pejabat di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), dan data mereka ditinjau oleh sekitar 50 tim ahli untuk melihat bagaimana virus dapat berdampak pada Amerika Serikat dan apa yang bisa menghentikannya.
Hasil dari data, yang diterbitkan oleh New York Times pada Minggu, (15/3/2020) menunjukkan bahwa antara 160 dan 214 juta orang di AS dapat terinfeksi selama pandemi yang dihasilkan Cina.
Para ahli mengatakan, jika skenario terburuk adalah bahwa penularan berlangsung berbulan-bulan atau bahkan lebih dari setahun, maka sebanyak 200.000 hingga 1,7 juta orang dapat meninggal.
“Perhitungan berdasarkan data CDC menunjukkan bahwa 2,4 juta hingga 21 juta orang di Amerika Serikat akan memerlukan rawat inap dan berpotensi menghancurkan sistem medis negara tersebut, yang hanya memiliki sekitar 925.000 tempat tidur di Rumah Sakit yang dikelola staf,” bunyi laporan harian Amerika.
Coronavirus, penyakit pernapasan yang dikenal sebagai COVID-19, muncul di pusat kota Wuhan di Provinsi Hubei, Cina akhir tahun lalu dan saat ini memengaruhi 149 negara dan wilayah di seluruh dunia. Sejauh ini telah menginfeksi lebih dari 147.000 orang dan membunuh lebih dari 5.500 lainnya.
Organisasi Kesehatan Dunia telah menyatakan wabah korona sebagai pandemi global. Sedangkan untuk Amerika Serikat, 3.043 orang sejauh ini telah dites positif untuk virus korona di seluruh negeri dan 60 orang dinyatakan meninggal, menurut data worldometers.info.
Para ahli kesehatan AS pun mengkritik kebijakan administrasi Presiden Donald Trump karena mengecilkan epidemi dan tertinggal dalam upaya pengujian, membuatnya sulit untuk mengukur skala penuh wabah di Amerika Serikat dan mengurangi penularan virus.
Sementara itu, sebuah jajak pendapat yang dirilis pada Minggu menunjukkan bahwa 60 persen orang Amerika percaya, skenario terburuk akibat pandemi coronavirus akan menimpa negara tersebut. Sedangkan 31 persen mengatakan virus seperti flu itu tidak mungkin menjadi masalah besar.
Jajak pendapat, yang dirilis oleh NBC News/Wall Street Journal, juga menemukan bahwa 79 persen politisi Demokrat mengatakan skenario terburuk masih mengancam kedepan, sedangkan 40 persen dari Partai Republik memiliki pendapat sama.[asa]
KalbarOnline - Kasus dugaan pengancaman dan pemerasan yang dilakukan mantan karyawan Ria Ricis kembali disidang…
KalbarOnline, Pontianak - Uang korupsi pembangunan Gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) di…
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono menyempatkan…
KalbarOnline - Jalan kaki merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang paling sederhana dan mudah…
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono diminta…
KalbarOnline, Pontianak - Ketua DPW Partai Nasdem Kalimantan Barat sekaligus Ketua Tim Pemenangan Pasangan Midji-Didi,…