KalbarOnline.com – Jumlah kasus infeksi dan kematian akibat virus Corona di Italia, bikin merinding. Tidak hanya warga biasa, angka-angka baru menunjukkan tingkat penularan yang “sangat besar” di antara personel medis negara itu.
Setidaknya 2.629 petugas kesehatan telah terinfeksi oleh coronavirus sejak awal wabah pada bulan Februari. Jumlah itu disampaikan dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Rabu, (18/3/2020) oleh Gruppo Italiano per la Medicina Basata sulle Evidenze atau GIMBE.
Data ribuan staf medis yang terinfeksi itu menurut Direktur GIMBE, Nino Cartabellotta yang juga ahli kesehatan masyarakat, mengutip Al Jazeera, didapat dari nomor gelombang kejut melalui sistem kesehatan negara itu.
“Kami mengekstraksi nomor ini dari data yang disediakan oleh National Health Institute,” kata Nino Cartabellotta.
“Angka-angka mengenai penularan di antara dokter, perawat dan profesional kesehatan umum telah mulai diungkapkan hanya pada 11 Maret. Ratusan kasus baru telah dicatat setiap hari sejak itu. Tetapi tenaga medis di garis depan harus menjadi orang pertama yang dilindungi,” jelasnya.
Cartabellotta mengatakan jumlah aktual kemungkinan akan lebih tinggi karena petugas kesehatan tidak selalu diuji dan tindakan perlindungan di rumah sakit tidak memadai. Menurut dia, persentase petugas kesehatan yang terinfeksi di Italia hampir berkali-kali kali lipat dari jumlah yang tercatat di Cina, sumber asal virus.
Menurut angka yang dipublikasikan di JAMA Network Open, sebuah situs medis online dari Journal of American Medical Association, staf medis yang terinfeksi di Cina hanya 3,8 persen dari total kasus, dengan hanya lima kematian. Dan Italia adalah negara yang paling terdampak setelah Cina sejauh ini.
Pada Rabu, Italia mengumumkan bahwa selama 24 jam sebelumnya, jumlah kematian terus meningkat. Setidaknya ada 475 kasus kematian baru tercatat di negara itu. Namun, sejauh ini tidak ada angka resmi tentang jumlah tenaga medis yang meninggal karena virus corona di Italia.
Menurut harian Italia Corriere della Sera, seorang dokter umum dari provinsi Lodi meninggal pada hari Rabu. Ini menambah jumlah kematian dokter keluarga di daerah itu menjadi empat. Daerah lain juga telah mencatatkan kerugian di antara staf medis.
Kurangnya peralatan, sumber daya dan personel disinyakir memperburuk sistem kesehatan Italia. Di Italia juga tidak menghasilkan masker. “Masalahnya sekarang adalah pasokan alat pelindung,” kata Cartabellotta.
“Pemerintah seharusnya memikirkan hal ini beberapa waktu yang lalu. Adalah logis bahwa setelah ledakan pandemi global, negara-negara yang memproduksi masker dan alat pelindung lainnya sekarang menyimpannya untuk diri mereka sendiri dan menghentikan ekspor mereka,” katanya.
“Kami memiliki sejumlah kecil dokter dan perawat. Dalam keadaan yang ekstrem, kami bahkan dapat meminta mereka untuk tetap bekerja walaupun [mereka] dinyatakan positif memiliki virus corona. Namun, mereka harus dilengkapi dengan alat pelindung untuk menghindari penyebaran virus lebih lanjut,” imbuhnya.
“Kami mengimpor tenaga medis dari luar negeri dan melempar profesional kesehatan muda yang baru tanpa lisensi,” kata Cartabellotta.
“Jika kita tidak memberi mereka perlindungan yang memadai, mereka akan berakhir layaknya tentara yang tidak punya amunisi saat bertarung di medan perang. Semakin banyak tenaga medis yang terinfeksi, semakin lemah daya tanggapnya sistem kesehatan,” tutupnya.
Sementara itu, media lokal Italia ANSA melaporkan, Presiden Lombardy Attilio Fontana mengatakan fasilitas medis sejauh ini sepertinya tidak dapat membantu kasus-kasus virus corona baru. Karenanya, dia mendesak orang Italia untuk tinggal di rumah.
“Sayangnya jumlah penularannya tidak turun, mereka terus tinggi. Kami mungkin dalam waktu dekat tidak bisa memberikan tanggapan kepada mereka yang jatuh sakit. Tetap di rumah,” kata Fontana.
Korban tewas akibat wabah coronavirus di Italia melonjak dalam 24 jam terakhir. Dengan tambahan 475 kasus kematian, total kini menjadi 2.978. Meningkat 19 persen. Itu adalah lompatan terbesar dalam hal angka kematian sejak penularannya terungkap bulan lalu.
“Jumlah total kasus Corona di Italia hingga saat ini naik menjadi 35.713 dari 31.506 sebelumnya atau naik 13,35 persen,” kata Badan Perlindungan Sipil setempat.
Sementara mereka yang dinyatakan sembuh berjumlah 4.025 orang. Bertambah dari sebelumnya yang hanya 2.941 orang. Sementara untuk pasien yang dirawat intensif mengalami kenaikan. Dari yang awalnya hanya 2.060 menjadi 2.257.[asa]
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari yang juga selaku…
KalbarOnline, Pontianak - Masyarakat Kota Pontianak masih menginginkan Sutarmidji kembali menjadi Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar)…
KalbarOnline - Debut solo Irene Red Velvet "Like a Flower" dikabarkan akan dilakukan pada 26…
KalbarOnline, Pontianak - Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo yang sukses meraih medali emas di…
KalbarOnline - Bulking adalah fase dalam program kebugaran di mana seseorang sengaja meningkatkan asupan kalori…
KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkab Kegapang, Devy Harinda…