Categories: Kabar

Heboh “Trump Pandemi”: Warga Biasa, Selebritis hingga Peraih Nobel Kritik Ketidakbecusan Presiden Tangani Covid-19

KalbarOnline.com – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump sepertinya sedang menuai benih yang ia tanamkan. Kerap kali menyalahkan Cina sebagai biang keladi munculan Corona dengan menyebutnya sebagai “Virus Cina” atau “Virus Wuhan”, Trump kini menuai hasilnya.

Warga AS akhirnya balik mengkritisi ketidakbecusannya menahan penyebaran virus tersebut. “Trump Pandemi” pun dalam beberapa hari terakhir ramai menghiasa jagad media

Istilah “Trump Pandemi” bisa dikatakan diilhami dari Trump sendiri yang kerap menyebut Covid-19 Virus Cina atau Virus Wuhan. Banyak warga AS, dari orang biasa hingga selebritis dan penerima Nobel akhirnya menggunakan istilah itu, “Trump Pandemi”.

Dalam sebuah jajak pendapat seperti dimuat di New York Times pada Kamis misalnya, Ekonom pemenang Hadiah Nobel terkenal Paul Krugman menyebut wabah coronavirus sebagai “Trump Pandemic”. “Tanggapan [AS] lambat dan tidak memadai. Akhirnya, tanggung jawab berhenti pada Trump,” katanya.

Di Twitter, istilah “pandemi Trump” banyak digunakan oleh banyak orang, termasuk selebritas. Komedian AS Rosie O’Donnell, yang memiliki 1,1 juta pengikut di Twitter, telah menggunakan istilah ini dan istilah lainnya, termasuk “Trump Plague.”

Joe Lockhart, mantan sekretaris pers Gedung Putih di bawah pimpinan Bill Clinton, mengatakan di Twitter Sabtu: “Trump Pandemic”.

Banyak orang di Twitter juga menggunakan tagar lain seperti “Virus Trump” dan “Trump Lies and People Die” atau “Trump Bohong dan Orang Mati”, dalam tweet yang mengkritik upaya anti-epidemi Presiden AS yang ceroboh.

“‘Trump Pandemic’ tidak hanya hidup tetapi juga sangat akurat,” kata Li Haidong, seorang profesor studi AS di Universitas Hubungan Luar Negeri China di Beijing, melansir globaltimes.

Ia mencatat bahwa kelalaian dan kelambanan Trump menyebabkan bencana tersebut, hingga wabah Corona terus menyebar. “Pemerintahan Trump memiliki tanggung jawab yang tak terhindarkan untuk pandemi global saat ini,” katanya.

Dibandingkan dengan meluasnya oposisi dan kecaman terhadap istilah rasis Trump dari seluruh dunia, termasuk kandidat presiden AS dan mantan wakil presiden Joe Biden dan Mike Ryan, seorang pejabat senior di Organisasi Kesehatan Dunia menyebut, istilah “virus Cina” hanya digunakan oleh sejumlah kecil politisi anti-Cina, seperti Sekretaris Negara AS Mike Pompeo dan anggota parlemen AS Tom Cotton, yang telah berulang kali menyebarkan teori konspirasi tentang asal-usul virus. Politisi-politisi ini juga mendapat kecaman keras dari banyak pihak.

Kecaman yang meluas dari media arus utama dan sejumlah politisi Demokrat terhadap Trump didorong oleh gagasan bahwa Trump berusaha menggalang pemilih dengan “menggemparkan populisme,” kata Sun Chenghao, seorang asisten peneliti di institut Amerika yang berbasis di Beijing.

“Di saat krisis, Trump pasti ingin mengintensifkan populismenya untuk menarik pemilih,” kata Sun kepada Global Times, Minggu.

Trump mempercepat polarisasi dan perpecahan politik di AS dan selanjutnya mengubah Amerika Serikat menjadi Amerika Serikat yang Terbagi,” kata Sun kepada Global Times, Minggu.

Di Cina, para pejabat juga meningkatkan upaya mereka untuk melawan upaya pemerintah AS dalam mengkambinghitamkan Cina. Pada hari Sabtu, Hua Chunying, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, menawarkan rekannya di Departemen Luar Negeri AS, Morgan Ortagus, melalui Twitter sebuah kronik rilis informasi Cina ke AS untuk melawan kritik beberapa pejabat AS terhadap Cina. Ini termasuk pemberitahuan tentang virus yang dirilis oleh otoritas Wuhan pada 31 Desember dan pembaruan kepada otoritas AS sejak 3 Januari.

“Berbohong dan memfitnah tidak akan membuat AS hebat, juga tidak akan menggantikan waktu yang hilang,” tulis Hua di salah satu dari lima tweetnya yang diarahkan ke Ortagus.[asa]

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Sutarmidji Puji Keberadaan Rumah Makan Gratis Habib di Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 1, Sutarmidji menjadi tamu spesial…

2 hours ago

Sutarmidji Nyekar ke Makam Kedua Orang Tua di Gang Tengah

KalbarOnline, Pontianak-Calon Gubernur Kalbar nomor urut 1, Sutarmidji nyekar ke makam kedua orang tuanya, HM…

2 hours ago

Tayang 22 November, Simak Sinopsis Film We Live in Time

KalbarOnline - Film We Live in Time mempertemukan Andrew Garfield dan Florence Pugh. Film garapan…

3 hours ago

Ketegangan Rusia-Ukraina Melonjak, Harga Emas Capai Level Tertinggi Seminggu

KalbarOnline - Kamis (21/11/2024) harga emas mencapai level tertinggi dalam lebih dari seminggu. Setelah prospek…

3 hours ago

Transisi PAUD Menyenangkan, Windy Bacakan Dongeng hingga Ajak Anak di Pontianak Sarapan Sehat

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari yang juga selaku…

8 hours ago

Sutarmidji Siap Turun Tangan Tata Kawasan Sungai Jawi

KalbarOnline, Pontianak - Masyarakat Kota Pontianak masih menginginkan Sutarmidji kembali menjadi Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar)…

8 hours ago