KalbarOnline, Ketapang – Satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona (Covid-19) di RSUD Agoesdjam Ketapang dinyatakan meninggal dunia, Jumat (27/3/2020) malam. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, Sabtu (28/3/2020).
Pasien berjenis kelamin laki-laki berusia 46 tahun ini sebelumnya berstatus sebagai orang dalam pemantauan (ODP) pada Jumat (20/3/2020). Pasien juga diketahui memiliki riwayat perjalanan ke negara yang dinyatakan terjangkit Covid-19 yakni Malaysia. Selain itu, jelas Rustami, yang bersangkutan juga telah menjalani karantina di Kuching Malaysia selama 14 hari.
“Yang bersangkutan pernah memeriksakan diri ke Puskesmas Tuan Tuan setelah pulang dari Malaysia pada 20 Maret 2020 lalu, dengan keluhan batuk, pilek dan demam disertai sesak nafas. Kemudian kita tetapkan stay statusnya ODP,” katanya saat dikonfirmasi KalbarOnline, Sabtu (28/3/2020).
Lebih lanjut, Rustami menyebutkan, selama berstatus ODP yang bersangkutan menjalani isolasi mandiri di rumahnya di Kelurahan Kauman, Kecamatan Benua Kayong. Namun, pada hari ke tujuh, kesehatan yang bersangkutan, kata Rustami, memburuk dan dilarikan ke RSUD Agoedjam.
“Pada pukul 17.52 dikirim ke UGD dengan keluhan sesak nafas semakin kuat. Tidak lama kemudian pasien tersebut menghembuskan nafas terakhir,” ungkapnya.
Sedangkan untuk kepastian penyebab kematian, pihaknya masih menunggu hasil dari uji laboratorium. Sementara untuk penanganan terhadap jenazah, Rustami mengaku kalau pihaknya mengikuti standar yang telah ditetapkan oleh badan kesehatan dunia (WHO).
“Untuk penyebab belum bisa dipastikan positif Covid-19, karena masih menunggu hasil laboratorium. Penanganan jenazah kita lakukan sesuai dengan prosedur,” tandasnya.
Sementara jenazah pasien tersebut diketahui, ditangani oleh pihak RSUD Agoesdjam Ketapang di ruang isolasi rumah sakit dan langsung dimakamkan di pemakaman umum di jalan Gatot Subroto, Desa Payak Kumang, Kecamatan Delta Pawan, Ketapang, Jumat (27/3/2020) malam.
Sampai tanggal 28 Maret 2020, sebanyak 26 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kalimantan Barat yang sedang dirawat di ruang isolasi dengan rincian 7 PDP di RSUD Soedarso, 4 PDP di RSUD Abdul Aziz Singkawang, 4 PDP di RSUD Sambas, 2 PDP di RSUD AM Djoen Sintang, 3 PDP di RS Kartika Husada, 1 PDP di RSUD Melawi dan 1 PDP di RSUD Rubini Mempawah serta 4 PDP di RSUD Agoes Djam Ketapang, 1 PDP diisolasi ketat di rumah khusus.
Sementara jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kalbar hingga 28 Maret 2020 mencapai angka 2.000 orang dengan jumlah terbanyak masih di Kabupaten Sambas yakni 582 orang. Disusul Kabupaten Sintang sebanyak 306 orang, Kabupaten Sanggau sebanyak 209 orang.
Kemudian Kota Pontianak sebanyak 174 orang, Kabupaten Kubu Raya sebanyak 134 orang, Kota Singkawang sebanyak 130 orang, Kabupaten Landak sebanyak 84 orang, Kabupaten Sekadau sebanyak 62 orang, Kabupaten Mempawah sebanyak 70 orang, Kabupaten Kapuas Hulu sebanyak 72 orang, Kabupaten Melawi sebanyak 44 orang, Kabupaten Kayong Utara sebanyak 44 orang, Kabupaten Ketapang sebanyak 60 orang dan Kabupaten Bengkayang sebanyak 29 orang. (Adi LC)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…