Categories: Teknologi

Pengamat: PS Store Hanya Satu Dari Ribuan, PR Pemerintah Masih Banyak

KalbarOnline.com – Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan penangkapan Putra Siregar atau PS yang diketahui merupakan pemilik toko PS Store. PS disangkakan dengan kepemilikan dan peredaran barang-barang ilegal.

Seperti diketahui, PS Store sendiri adalah toko ponsel yang kerap mengendorse selebgram atau YouTuber. Harga produk ponsel yang ditawarkan pun sangat-sangat miring.

Toko yang memiliki beberapa toko fisik di Batam, Jakarta, dan Tangerang ini menjual gadget atau ponsel yang diketahui ilegal alias black market (BM). Walaupun beberapa ada juga yang legal dengan garansi resmi.

Terkait dengan penangkapan tersebut, pengamat industri gadget Lucky Sebastian menilai, pengungkapan dan penangkapan PS hanyalah satu dari ribuan bisnis serupa. Pekerjaan rumah (PR) pemerintah dikatakan maish banyak. Dirinya menilai, masalah barang BM atau ilegal ini adalah masalah menahun yang tak kunjung rampung khususnya untuk bidang produk IT.

“Kalau saya lihat PS Store ini kan hanya satu dari ribuan. Masih banyak yang lainnya, ini seperti fenomena gunung es lah. PS Store hanya dipermukaan, yang dibawahnya masih banyak,” ujar Lucky dihubungi KalbarOnline.com.

Lucky yang juga pendiri komunitas gagdet Gadtorade ini menilai, masih banyak sindikat penjual gadget atau ponsel ilegal lainnya di Indonesia yang mendapatkan produk dalam jumlah besar dari luar. Dirinya meyakini, tindakan ini tak mungkin dilakukan sendirian atau dalam kelompok kecil.

“Ini pasti kan (dimasukkan) dalam jumlah besar. Kondisinya bisa bermacam-macam, bisa barang rekondisi, barang curian atau gabungan (mix). Namun saya lihat ini langkah yang bagus, PS Store bisa jadi terapi kejut bagi yang lainnya, dengan ditangkap yang besar dan menonjol dulu, mudah-mudahan pemerintah konsisten membersihkan produk ilegal ini,” tandas Lucky.

Seperti diberitakan sebelumnya, PS ditangkap oleh Direktorat Jenderal Bea Cukai (BC) Kantor Wilayah (Kanwil) Jakarta. PS disangkakan dengan kepemilikan dan peredaran barang-barang ilegal. Kasi Bimbingan Kepatuhan dan Kehumasan Kanwil Bea Cukai Jakarta, Ricky M. Hanafie sebelumnya juga membenarkan penangkapan PS yang juga diketahui merupakan pemilik toko telepon seluler (ponsel) PS Store itu.

Ricky menuturkan, pihaknya telah lama melakukan pengawasan pada tersangka. Pengawasan itu juga diperkuat dengan adanya berbagai informasi aduan dari masyarakat terkait bisnis ponsel yang dilakoninya.

“Kami melakukan penelusuran dan kedapatan ada transaksi penjualan handphone itu. Lalu kami lakukan penegahan dan dilakukan proses penyidikan yang cukup panjang,” ujarnya kepada Jawa Pos.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Di Electricity Connect 2024, PLN Galang Kolaborasi Global Wujudkan Transisi Energi di Indonesia

KalbarOnline, Jakarta - PT PLN (Persero) terus menggalang kolaborasi global demi mendukung upaya pemerintah dalam…

6 minutes ago

Tayang Hari Ini di Bioskop, Berikut Sinopsis Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu

KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…

15 hours ago

Pergoki Rumah Berantakan dan Kotor, Nana Mirdad Trauma Punya ART

KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…

15 hours ago

Pj Gubernur Harisson Minta Rumah Sakit Daerah di Kalbar Berikan Layanan Prima Bagi Masyarakat

KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…

16 hours ago

Mentan Andi Amran Sulaiman Dorong Kalbar Jadi Lumbung Pangan Nasional

KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…

16 hours ago

Anggota DPRD Ketapang Rion Sardi Serap Aspirasi Masyarakat di Tepian Sungai Pawan

KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…

16 hours ago