Saat sedang flu, kebanyakan orang akan segera membeli obat flu umum di apotik untuk meredakan gejalanya. Namun, kalau Geng Sehat memiliki tekanan darah tinggi atau memiliki riwayat penyakit jantung, sebaiknya jangan asal membeli dan makan obat flu.
Menurut ahli, ada beberapa obat flu yang meningkatkan tekanan darah. Oleh sebab itu, orang yang memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi dan penyakit jantung perlu berhati-hati dalam mengonsumsi obat flu.
Apa saja obat flu yang meningkatkan tekanan darah? Berikut penjelasannya!
American Heart Association (AHA) mengeluarkan peringatan bahwa obat golongan nonstreoidal anti-inflammatory drugs (NSAID) dan dekongestan yang terkandung di dalam banyak obat flu bisa meningkatkan tekanan darah.
Menurut ahli, dekongestan, seperti pseudoefedrin, bisa mempersempit pembuluh darah. Hal tersebut dapat menurunkan cairan dan lendir yang menyebabkan hidung mampet, namun juga berpotensi berbahaya untuk orang yang memiliki tekanan darah tinggi atau riwayat penyakit jantung.
Pembuluh darah yang menyempit bisa meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung. Kondisi tersebut cukup mengkhawatirkan untuk orang yang memiliki penyakit jantung dan tekanan darah yang tidak terkontrol.
Kalau Kamu memiliki hipertensi atau riwayat penyakit jantung dan khawatir akan hal ini, maka carilah obat flu alternatif, seperti steroid intranasal atau antihistamin oral untuk meredakan gejalanya. Sebaiknya, konsultasikan lebih jauh dengan dokter untuk menemukan obat flu yang aman untuk kondisi Kamu.
Selain itu, menurut ahli, daripada memilih obat yang mengandung ibuprofen, lebih baik jika mengonsumsi makan obat flu yang mengandung asetaminofen. Pasalnya, asetaminofen juga tidak menimbulkan risiko pada orang yang memiliki penyakit jantung.
Ada pula ahli yang mengatakan bahwa obat semprot dekongestan nasal merupakan obat flu alternatif yang paling baik untuk orang yang memiliki tekanan darah tinggi atau riwayat penyakit jantung.
Namun, sebagian ahli berpendapat bahwa langkah terbaik untuk orang yang memiliki tekanan darah tinggi atau riwayat penyakit jantung adalah sama sekali tidak mengonsumsi obat-obat flu tersebut.
Karena banyaknya pendapat ahli yang berbeda-beda, maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter tentang keputusan terbaik sesuai dengan kondisi Kamu. Nantinya dokter akan menentukan apakah Kamu memerlukan obat untuk mengatasi flu yang dialami. Kalaupun membutuhkan obat, dokter akan memberikan obat yang paling aman untuk kondisi Kamu.
Jadi, AHA merekomendasikan agar orang yang memiliki tekanan darah tinggi atau riwayat penyakit jantung untuk tidak asal mengonsumsi obat flu yang bebas dijual di apotik. Alasannya karena NSAID dan dekongestan yang terkandung di dalam banyak obat flu bisa meningkatkan tekanan darah.
Baik NSAID maupun dekongestan bekerja dengan cara mempersempit pembuluh darah. Hal ini bisa mengurangi cairan dan lendir yang menyebabkan hidung mampet saat flu. Namun, hal tersebut berpotensi berbahaya untuk orang yang memiliki tekanan darah tinggi dan riwayat penyakit jantung.
Jadi sebaiknya, kalau Geng Sehat memiliki tekanan darah tinggi ataupun riwayat penyakit jantung, jangan asal makan obat flu. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk menentukan obat flu yang paling aman untuk kondisi Geng Sehat. (UH)
Sumber:
Healthline. Is That Cold Medicine in Your Cabinet Raising Your Blood Pressure?. Februari 2019.
American Heart Association. Taking medicine for a cold? Be mindful of your heart. Januari 2019.
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…