KalbarOnline.com–Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyampaikan realisasi investasi di wilayah setempat menembus Rp 51 triliun pada semester pertama 2020. Secara nasional, capaian itu menduduki peringkat kedua setelah Jawa Barat yang mencatatkan angka realisasi Rp 57,9 triliun dan di urutan ketiga DKI Jakarta Rp 50,2 triliun.
”Alhamdulillah, ini menjadi berita baik bagi perekonomian Indonesia. Jatim masih menjadi salah satu primadona investasi bagi investor dalam negeri maupun asing,” ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa seperti dilansir dari Antara di Surabaya.
Kinerja realisasi investasi Jatim semester pertama mencatatkan angka pertumbuhan yang menggembirakan yakni 59,2 persen (y-o-y), atau melebihi kinerja investasi nasional yang naik di kisaran 1,8 persen (y-o-y). Berdasar catatan Pemprov Jatim, data rilis resmi BKPM, pada periode Januari hingga Juni, total investasi (PMA dan PMDN) di Jatim senilai Rp 51 triliun yang terdiri atas PMA Rp 12,5 triliun dan PMDN Rp 38,4 triliun.
Menurut Khofifah, bukan pekerjaan mudah mencapai angka tersebut karena adanya pandemi Covid-19 yang berdampak pada pelemahan perekonomian dunia. Realisasi PMDN Jatim disokong dua sektor utama, yakni sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi yang menyumbang angka Rp 18,72 triliun. Kemudian, sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran dengan kontribusi Rp 3,69 triliun.
Sedangkan realisasi PMA terutama didukung sektor industri kimia dan farmasi dengan capaian Rp 4,26 triliun serta sektor industri makanan yang memberikan sumbangan Rp 2,4 triliun. Negara dengan kontribusi investasi tertinggi adalah Singapura dengan realisasi sebesar Rp 4,03 triliun, disusul Jepang dengan kontribusi Rp 3 triliun.
Jatim, kata dia, fokus pada upaya penciptaan iklim usaha yang kondusif dan kemudahan akses dalam perizinan usaha. ”Kami ingin investor tertarik untuk menanamkan modalnya di Jatim sehingga membawa manfaat bagi perekonomian masyarakat,” ujar Khofifah.
Dia mengatakan, Jatim akan terus menjajaki peluang-peluang investasi dari negara lain dengan terus melakukan promosi, sosialisasi perizinan dan nonperizinan serta instrumen-instrumen lainnya sehingga investor tertarik berinvestasi.
Sementara itu, Kabupaten Pasuruan menduduki peringkat pertama realisasi investasi PMDN dengan nilai realisasi sebesar Rp 2,6 triliun, disusul Kabupaten Mojokerto Rp 1,6 triliun, Jombang Rp 1,6 triliun, Gresik Rp 1,5 triliun, dan Tuban Rp 1,3 triliun.
Sedangkan, pada kategori PMA posisi tertinggi diraih Kota Surabaya dengan capaian realisasi Rp 11,5 triliun, disusul Gresik Rp 11,2 triliun, Sidoarjo Rp 4,2 triliun, Kabupaten Pasuruan Rp 3,3 triliun, dan Kabupaten Probolinggo Rp 3,3 triliun.
”Kami optimistis pada semester II 2020, Jatim bisa membukukan nilai investasi lebih besar lagi,” tutur Khofifah.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…