Guru dan Pelajar Positif Covid-19, Gubernur Kalbar Kembali Tunda Sekolah Tatap Muka
KalbarOnline, Pontianak – Provinsi Kalimantan Barat per tanggal 10 Agustus 2020 mendapatkan tambahan enam kasus konfirmasi positif Covid-19. Enam orang ini terdiri dari pelajar dan guru. Hal ini diumumkan oleh Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji melalui akun facebook resmi miliknya.
“Hari ini ada enam kasus (positif),” ujarnya, Senin (10/8/2020).
Dalam postingan itu Midji juga menyampaikan permohonan maafnya untuk menunda sekolah tatap muka sampai dipastikan tak ada guru dan murid yang positif.
“Saya mohon maaf untuk menunda dulu sekolah tatap muka sampai dipastikan tak ada guru dan murid yang positif. Saya minta daerah terus lakukan swab agar bisa dipetakan kawasan yang perlu waspada,” ucapnya.
Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini juga mengajak masyarakat Kalbar berjemur sebelum memulai aktivitas.
“Sinar matahari begitu bagusnya saat ini, ayo berjemur sebentar sebelum memulai aktivitas anda,” tandasnya.
Penambahan enam kasus konfirmasi positif Covid-19 ini turut dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson saat diwawancarai wartawan di Pontianak, Senin (10/8/2020).
“Jadi hari ini berdasarkan pemeriksaan laboratorium Universitas Tanjungpura Pontianak terdapat tambahan enam orang kasus konfirmasi positif Covid-19,” ujarnya.
Enam orang yang terdiri dari guru dan pelajar ini tersebar di beberapa kabupaten/kota di antaranya di SMA Negeri 1 Ketapang terdapat dua orang pelajar, SMP Negeri 1 Ketapang terdapat satu orang pelajar, SMA Negeri 1 Ngabang Kabupaten Landak terdapat dua orang pelajar dan SMP Negeri Ngabang Kabupaten Landak terdapat satu orang pelajar.
Pihaknya juga telah melaksanakan kontak tracing terhadap guru dan murid yang dinyatakan positif Covid-19.
“Keluarga dan temannya kita lakukan kontak tracing dan kita lakukan swab. Ini langsung kita periksa di Lab Untan,” imbuhnya.
Untuk murid dan guru yang dinyatakan kasus konfirmasi Covid-19 ini juga, kata Harisson, langsung diisolasi pihaknya di rumah-rumah isolasi yang disiapkan pemerintah.
“Kalau di Kota Pontianak diisolasi di Rusunawa Nipah Kuning Kota Pontianak. Kalau di kabupaten lain diisolasi di rumah-rumah isolasi yang disiapkan pemerintah kabupaten/kota,” tukasnya.
Seperti diketahui, untuk mempersiapkan proses belajar mengajar tatap muka Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar dibantu dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan swab dan rapid test terhadap guru di seluruh Kalimantan Barat. Di mana, jelas Harisson, yang dilakukan pemeriksaan adalah guru dan murid di sekolah yang berada di ibu kota kabupaten/kota.
“Yang sudah kita masukan ke laboratorium Untan itu sebanyak 604 sampel guru dan petugas lainnya. Didapatkan hasil ada delapan orang guru yang positif kasus konfirmasi covid-19 dan satu orang tenaga pendamping laboratorium di salah satu SMA. Jadi secara persentase 604 guru yang kita periksa ini ada sembilan orang yang positif itu sekitar 1,5 persen. Sedangkan untuk murid sampel yang sudah diperiksa oleh Untan itu ada 495 sampel murid, di mana 14 orang di antaranya dinyatakan kasus konfirmasi positif Covid-19. Ini berarti sekitar 2,8 persen dari murid,” jelasnya.
Oleh karena itu dirinya mengingatkan seluruh masyarakat Kalbar untuk benar-benar menjaga protokol kesehatan.
“Saya ingin mengingatkan masyarakat bahwa Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar dibantu Dinkes kabupaten/kota ini melakukan uji swab kepada populasi guru dan murid. Dalam uji swab itu kita dapat kesimpulan 2,8 persen dari populasi murid yang saat ini terkonfirmasi positif covid-19. Dan guru ada 1,5 persen dari populasi yang kami periksa. Saya ingin mengingatkan masyarakat bahwa sebenarnya di daerah kita ini ada sekitar 2-3 persen orang yang sebenarnya terkonfirmasi covid-19 dalam keadaan asimtomatik (tidak bergejala) kalau memang mereka masih di luar dan kita tidak dapat mendeteksinya mereka akan terus menularkan covid-19 ini ke masyarakat lain. Untuk itu masyarakat saya ingatkan untuk benar-benar menjaga protokol kesehatan,” ingatnya.
Di kesempatan itu, Harisson juga menjelaskan bahwa para pelajar dan guru yang terkonfirmasi positif Covid-19 ini tertular dari transmisi lokal alias tertular dari masyarakat di sekitarnya. Di mana, diakui Harisson, masyarakat saat ini sudah melakukan aktivitas seperti biasa dan terkadang tanpa memperhatikan protokol kesehatan.
“Ini yang meningkatkan resiko untuk tertular. Dan sekarang kita sudah lihat gambaran terhadap populasi guru dan populasi pelajar di beberapa daerah di Kalbar. Saya mengharapkan agar orang tua benar-benar memperhatikan begitu juga guru memperhatikan standar-standar protokol kesehatan. Itu benar-benar harus diperhatikan. Jangan sampai dari sekolah kita mendapat klaster baru dan kita akan mendapatkan kenaikan kasus yang menyebabkan kenaikan gelombang kedua,” tegasnya.
Harisson mengungkapkan, kedepan pihaknya bersama TNI-Polri akan terus menggalakkan penegakan pelaksanaan disiplin protokol kesehatan di sekolah melalui kader penegak pelaksanaan disiplin protokol kesehatan.
“Ini akan kita galakkan agar nanti kalau ada sekolah yang benar-benar melaksanakan proses tatap muka, mereka benar-benar diawasi oleh kader-kader penegak disiplin pelaksanaan protokol kesehatan di sekolah. Di samping itu kita terus menerus mengingatkan masyarakat untuk benar-benar hati-hati dalam melakukan aktivitas sehari-hari di luar rumah, karena seperti kita ketahui belajar dari populasi ini (sekolah) sekitar 2-3 persen populasi yang ada di Kalbar ini kemungkinan terpapar virus Covid-19,” tandasnya.
Secara keseluruhan, total guru yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak delapan orang, satu orang pendamping laboratorium di salah satu SMA dan 22 murid yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Dari jumlah sebanyak itu tersebar di beberapa kabupaten/kota se-Kalbar, di antaranya tiga orang guru di SMP Negeri 1 Pontianak, dua orang guru di SMA Negeri 2 Pontianak, dua orang guru dan satu murid di SMA Negeri 3 Pontianak, enam murid di SMA Negeri 1 Ketapang, dua murid SMP Negeri 1 Ketapang, tiga murid di SMP Negeri 1 Sambas serta satu guru dan dua murid di SMA Negeri 1 Ngabang Kabupaten Landak.
Data ini merupakan hasil pemeriksaan Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar dan Dinkes Kabupaten/kota se-Kalbar sementara dan akan terus dilakukan pemeriksaan.
Dengan adanya penambahan enam kasus konfirmasi Covid-19 pada hari ini maka kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar terdapat sebanyak 416 orang, di mana 380 di antaranya telah dinyatakan sembuh dan empat orang meninggal dunia. (Fai)
KalbarOnline, Pontianak - Uang korupsi pembangunan Gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) di…
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono menyempatkan…
KalbarOnline - Jalan kaki merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang paling sederhana dan mudah…
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono diminta…
KalbarOnline, Pontianak - Ketua DPW Partai Nasdem Kalimantan Barat sekaligus Ketua Tim Pemenangan Pasangan Midji-Didi,…
KalbarOnline, Jakarta - PT PLN (Persero) terus menggalang kolaborasi global demi mendukung upaya pemerintah dalam…