KalbarOnline.com – Kepala penjara Kategori A HMP Wakefield mengonfirmasi bahwa narapidana dan beberapa staf diisolasi setelah dua napi dinyatakan positif terpapar virus Korona. Dua napi dinyatakan positif Covid-19 di penjara terkenal yang dijuluki ‘Rumah Monster’, tempat predator seks Reynhard Sinaga dikurung.
Masa isolasi masih diberlakukan hingga sepekan ke depan sampai 19 Agustus. Artinya sampai waktu itu, jadwal kunjungan bagi napi ditiadakan. Hal ini seperti dilansir dari Manchester Evening News.
Dalam serangkaian cuitan yang diposting pada Selasa (11/8) pagi, pihak penjara menyatakan bahwa 2 napi dinyatakan positif terkena Covid-19. Hanya saja, keduanya adalah Orang Tanpa Gejala (OTG).
“Tidak ada yang menunjukkan gejala, tetapi tetap diisolasi selama 14 hari bersama dengan sejumlah narapidana dan staf lain yang pernah melakukan kontak dekat dengan mereka,” ungkap pernyataan resmi pihak penjara.
“Ini artinya, semua daftar pesanan kunjungan selama sepekan hingga Rabu (19/8) telah dibatalkan karena hanya tahanan C Wing yang terinfeksi saat ini,” tambahnya.
“Jika Anda memiliki pesanan kunjungan pada salah satu dari hari-hari selama sepekan, mohon tidak hadir. Anda akan segera dihubungi oleh tim pemesanan kunjungan kami untuk mengatur ulang jadwal kunjungan Anda,” imbuh pernyataan pihak penjara.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, tetapi prioritas utama kami adalah menjaga semua orang yang tinggal dan bekerja di HMP Wakefield dalam kondisi aman. Kami berterima kasih atas pengertian Anda saat ini,” tutup pernyataan tersebut.
Sementara itu, tak disebutkan di sel mana Reynhard Sinaga yang merupakan predator seks WNI ditempatkan. Meski begitu sejauh ini hanya bagian sayap C yang terdampak. Reynhard dipenjara pada Januari setelah melakukan pemerkosaan sebanyak 136 kali dan serangkaian serangan seksual terhadap pria di Kota Manchester, Inggris
Dia dipindahkan ke HMP Wakefield dan menjalani hukumannya pada April. Penjara tersebut dikenal sebagai penjara terkejam karena banyaknya pembunuh terkenal dan penjahat seks yang dipenjara di sana termasuk pemerkosa Black Cab John Worboys, pedofil Ian Watkins dan Jeremy Bamber. Charles Bronson yang dianggap sebagai narapidana paling berbahaya di Inggris juga menghabiskan masa hidupnya di HMP Wakefield.
Pejabat yang mengurusi penjara di Inggris, Lucy Frazer mengatakan keselamatan narapidana, staf, dan pengunjung menjadi prioritas utama. Dia mengatakan saat ini penjara telah berbenah dan fasilitas cuci tangan tersedia untuk staf, narapidana, dan pengunjung.
“Lapas memiliki kebijakan dan prosedur yang dikembangkan dengan baik untuk menangani wabah penyakit menular. Ini berarti penjara siap untuk mengambil tindakan segera setiap kali ada kasus atau dugaan kasus teridentifikasi, termasuk mengisolasi individu jika diperlukan,” tutur Frazer.
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…