KalbarOnline.com – Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafidz mendukung penuh kinerja Badan Intelijen Negara (BIN) dan TNI Angkatan Darat (AD) dalam penelitian obat kombinasi untuk pasien Covid-19. Sebagai mitra kerja kedua lembaga tersebut, DPR akan berusaha membantu semaksimal mungkin sesuai porsinya.
“Sebagai Komisi I kami tentu mendukung mitra kerja kami TNI AD dan juga BIN,” kata Meutya usai menghadiri acara penyerahan hasil uji klinis fase 3 di Mabes AD, Jakarta, Sabtu (15/8).
Politikus Golkar itu menilai, hasil penelitian Universitas Airlangga (Unair) bersama BIN dan TNI patut menjadi kebanggan bangsa. Mengingat berkat kerja keras bersama Indonesia berhasil membuat obat Covid-19 secara mandiri.
“Ini karya anak bangsa yang selain kita apresiasi perlu kita dukung, dan beri kesempatan. Jadi harapan kami setelah laporan uji klinis fase ketiga masuk pemerintah dapat dengan cepat untuk menindaklanjuti,” beber Meutya.
Dia menyampaikan, Indonesia tidak bisa terus bersembunyi dari pandemi Covid-19. Harus ada upaya dari pemerintah untuk mengakhiri wabah ini, salah satunya dengan membuat obat penawar.
Sementara itu, Sestama BIN Komjen Pol Bambang Sunarwibowo menambahkan, penemuan obat Covid-19 ini, sebenarnya di latarbelakangi dampak hebat yang ditimbulkan oleh pandemi. “Perkembangan Covid ini berdampak pada tidak hanya kondisi ekonomi bahkan masalah sosial yang berpengaruh sekali, tidak hanya dampaknya pada Indonesia, tapi juga di dunia,” ucapnya.
Menurutnya, hal yang paling penting adalah bisa menemukan obat dan vaksin Covid-19. Dengan begitu, proses penyembuhan dan pencegahan akan maksimal. Oleh karena itu BIN bekerja sama dengan Eikjemen untuk pembuatan vaksin, namun prosesnya memakan waktu agar tidak terjadi kesalahan.
“Sedangkan kaitan dengan obat ini sendiri, kami bekerja sama dengan Unair sebagai inisiasi melakukan Kerjasama agar bisa segera menemukan obat ini, agar diharapkan adanya penurunan angka kematian daripada Covid-19,” pungkas Bambang.
Sebelumnya, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya telah menyelesaikan penelitian obat baru untuk penanganan pasien Covid-19. Hasil penelitian ini akan menjadi obat Covid-19 pertama didunia.
Penelitian dilakukan bersama TNI Angkatan Darat (AD), Badan Intelijen Negara (BIN), dan Polri. Obat tersebut hampir dipastikan akan menjadi obat pertama untuk penyakit Covid-19 di dunia.
“Karena ini akan menjadi obat baru maka diharapkan menjadi obat Covid-19 pertama di dunia,” kata Rektor Unair Mohammad Nasih dalam acara penyerahan hasil uji klinis fase 3 di Mabes AD, Jakarta, Sabtu (15/8).
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…