Categories: Internasional

Pandemi Terlalu Lama, Hampir Separo Warga Singapura Lelah Pakai Masker

KalbarOnline.com – Pandemi Covid-19 telah berlangsung berbulan-bulan. Kondisi ini membuat semua warga dunia frustrasi. Termasuk masyarakat Singapura yang mulai lelah mematuhi protokol kesehatan.

Dalam survei firma riset pasar online Milieu Insight di media Sunday Times, survei dilakukan terhadap 1.000 orang. Sebanyak 7 dari 10 warga Singapura mengatakan wabah Covid-19 terlalu lama dari yang mereka perkirakan. Kondisi ini membuat orang-orang menjadi bosan dengan segala aturan untuk membatasi penyebaran virus. Aturan-aturan tersebut termasuk larangan pertemuan lebih dari lima orang dan keharusan untuk memakai masker saat berada di luar.

  • Baca juga: Singapura Terapkan Aturan Baru Bagi Pelancong Mulai 10 Agustus 2020

“Wajar jika kelelahan akibat virus Korona muncul,” kata Dekan Sekolah Kesehatan Masyarakat Saw Swee Hock di National University of Singapore (NUS) Profesor Teo Yik Ying, seperti dilansir dari AsiaOne, Senin (17/8).

“Mengenakan masker setiap kali keluar rumah benar-benar bukan perilaku normal bagi kami,” katanya.

Survei online mewakili populasi penduduk Singapura yang berusia 16 tahun ke atas. Hasilnya menunjukkan bahwa 44 persen atau hampir separuh warga Singapura lelah mengikuti langkah-langkah protokol kesehatan yang diperlukan. Dari mereka yang disurvei, 27 persen mengatakan bahwa mereka frustrasi jika harus pakai masker.

Sementara 14 persen tidak senang karena harus membatasi ukuran pertemuan fisik dengan teman dan keluarga. Warga juga tidak senang karena tidak bisa bepergian ke luar negeri, acara dibatalkan atau ditunda, dan akses masuk ke fasilitas umum dibatasi. Stadion, kompleks renang, dan gym, buka dengan kapasitas terbatas yakni satu orang tiap 10 meter persegi.

Sebanyak 4 dari 10 orang percaya aturan itu sedikit ketat, tapi masuk akal. Dan, sementara 5 persen menganggap aturan itu terlalu ketat.

Meski kelelahan, sebagian besar responden mengatakan bahwa mereka sangat memahami alasan di balik peraturan dan mematuhinya. Dalam hal masker, 76 persen mengatakan mereka mengenakannya dengan benar sepanjang waktu, sementara 20 persen mengatakan mereka melakukannya hampir sepanjang waktu.

Kepatuhan lebih rendah untuk jarak sosial. Sebanyak 43 persen mengatakan mereka selalu menjaga jarak dari orang lain bahkan ketika tidak ada pihak berwenang.

“Masyarakat secara keseluruhan perlu mengakui aturan ini efektif dan harus bisa mengatasi rasa kelelahan,” kata Prof Teo.

Redaksi KalbarOnline

Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Tayang Hari Ini di Bioskop, Berikut Sinopsis Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu

KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…

5 hours ago

Pergoki Rumah Berantakan dan Kotor, Nana Mirdad Trauma Punya ART

KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…

5 hours ago

Pj Gubernur Harisson Minta Rumah Sakit Daerah di Kalbar Berikan Layanan Prima Bagi Masyarakat

KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…

6 hours ago

Mentan Andi Amran Sulaiman Dorong Kalbar Jadi Lumbung Pangan Nasional

KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…

6 hours ago

Anggota DPRD Ketapang Rion Sardi Serap Aspirasi Masyarakat di Tepian Sungai Pawan

KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…

6 hours ago

Tangani Ruas Jalan Pelang – Sungai Kepuluk, Dinas PUPR Ketapang Bakal Siagakan TRC

KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…

6 hours ago